2. Budaya kerja mungkin akan menjadi suatu faktor bahkan lebih penting lagi dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan organisasi di masa datang.
3. Budaya kerja yang menghambat kinerja keuangan jangka panjang cukup banyak, mudah berkembang, bahkan penuh dengan orang-orang yang pandai dan
berakalsehat. 4. Meskipun sulit di rubah, budaya kerja dapat dibuat agar bersifat lebih
meningkatkan kinerja.
2.4. Landasan Teori
Budaya organisasi merupakan nilai dan norma yang berlaku disuatu organisasi dan dianut secara bersama-sama oleh para anggotanya, yang merupakan
fakor penting dalam menentukan keberhasilan organisasi mencapai tujuannya. Semakin kuat suatu budaya, semakin besar pengaruhnya terhadap perilaku dan
kinerja seorang pegawai. Budaya organisasi dalam penelitian ini berdasarkan teori Greenberg danBaron dalam Wibowo 2010, meliputi: 1 inovasi dan pengambilan
risiko, 2 perhatian ke detail, 3 orientasi hasil, 4 orientasi individu, 5 orientasi tim, 6 keagresifan dan 7 stabilitas. Namun dalam penelitian budaya organisasi
diukur hanya 5 indikator saja, yaitu 1 inovasi dan pengambilan risiko, 2 perhatian ke detail, 3 orientasi hasil, 4 orientasi tim, dan 5 keagresifan. Pembatasan
penelitian dilakukan dengan pertimbangan penekanan pada keadaan yang nyata bahwa orientasi individu dan stabilitas tidak diikutkan menjadi variabel penelitian
karena orientasi individu merupakan keputusan manajemen terhadap perawat
Universitas Sumatera Utara
pelaksana dalam proses pembuatan dan stabilitas itu sendiri merupakan variabel tetap, dimana kondisi beban kerja perawat saat ini dalam meningkatkan kinerjanya
dikaitkan dengan ketersediaan anggaran yang masih terbatas. Kinerja merupakan pencapaian yang optimal sesuai dengan potensi yang
dimiliki seorang karyawan. Bernadin dan Russel 2000 mengajukan enam kinerja primer yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja yaitu Quality, Quantity,
Timeliness, Cost effectiveness, Need for supervision, dan Interpersonal impact. Kinerja dalam penelitian ini diukur berdasarkan 5 lima indikator yaitu pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. 2.5 Kerangka Konsep
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan tujuan penelitian maka dapat
digambarkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut.
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian Budaya Organisasi
- Inovasi dan pengambilan risiko
- Perhatian ke detail - Orientasi hasil
- Orientasi tim - Keagresifan
Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap
Kelas III
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan survei dengan pendekatan explanatory research. Menurut Singarimbun 1995 survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi
besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel dengan pendekatan explanatory yaitu suatu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal
antara variabel-variabel melalui pengujian hipoteis. Dalam penelitian ini untuk menganalisis pengaruh budaya terhadap pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
perawat pelaksana ruang rawat inap kelas III di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian