Latar Belakang Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap kelas III di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, tenaga ahli kesehatan lain, dan perawat. Sumber daya manusia tersebut yang menjalankan fungsi Rumah Sakit sebagai tempat pelayanan perawatan kesehatan masyarakat. Salah satu unsur yang sangat menentukan mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit adalah perawat, hal ini disebabkan profesi keperawatan memiliki proporsi yang relatif besar yaitu hampir 50 dari seluruh Sumber Daya Manusia SDM Rumah Sakit. Tugas dan pekerjaannya lebih banyak dibanding tenaga lain. Perawat dalam hal ini perawat pelaksanan yang menjadi ujung tombak kegiatan pelayanan di Rumah Sakit. Dimana perawat pelaksana adalah tenaga profesional yang diberi wewenang untuk melaksanakan pelayanan keperawatan di ruang rawat yang menjadi tanggung jawabnya Depkes RI, 2002. Tenaga keperawatan berada digaris depan bagi keberhasilan suatu Rumah Sakit dan merupakan faktor penentu bagi mutu pelayanan dan citra Rumah Sakit disebabkan karena perawat pelaksana secara berkesinambungan memberikan pelayanan kesehatan terus menerus selama 24 jam kepada pasien. Pasien sebagai pengguna jasa seringkali menilai bahwa kualitas pelayanan dan perawatan sama pentingnya dengan kualitas pengobatan yang mereka terima dan karena sifat dan Universitas Sumatera Utara fungsi tenaga ini adalah mendukung pelayanan medik berupa pelayanan keperawatan yang dikenal dengan asuhan keperawatan Subanegara, 2005. Asuhan keperawatan diberikan secara terus menerus sejak pertama kali pasien mengalami masalah kesehatan sampai ketika status kesehatan pasien dinyatakan pulih kembali. Pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan bentuk kinerja dari perawat. Kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan pada klien meliputi; pengkajian, diagnosis, rencana tindakan, pelaksanaan tindakan keperawatan dan evaluasi tindakan keperawatan, kemudian hasil pelaksananaan asuhan keperawatan ini didokumentasikan dalam dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan suatu rangkaian sistem pencatatan dan pelaporan informasi tentang status kesehatan klien dan semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan perawat kepada pasien dalam pelayanan asuhan keperawatan. Perawat dalam menjalankan kinerjanya harus memiliki tanggung jawab, mempunyai pengetahuan tentang manajemen keperawatan dan keterampilan klinis sehingga mampu mengelola asuhan keperawatan kepada pasien agar menjadi berdaya guna dan berhasil guna. Ilyas 2001, menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil kerja pegawai secara kuantitas maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun kelompok dalam suatu organisasi yang merupakan hasil interaksi yang kompleks dari sejumlah individu dalam organisasi. Universitas Sumatera Utara Perawat dalam melaksanakan kinerja tidak terlepas dari budaya yang menjadi identitas dari suatu organisasi. Budaya organisasi merupakan sistem penyebaran kepercayaan dan nilai-nilai yang berkembang dalam suatu organisasi dan mengarahkan perilaku anggota-anggotanya. Pentingnya budaya organisasi dalam mendukung keberhasilan satuan kerja karena budaya memberikan identitas pegawainya, budaya juga sebagai sumber stabilitas serta kontiniutas organisasi yang memberikan rasa aman bagi pegawainya, dan yang lebih penting adalah budaya membantu merangsang pegawai untuk antusias akan tugasnya Triguno, 2004. Menurut Robbins 2006 bahwa budaya berpengaruh terhadap kinerja organisasi dan merupakan interaksi yang kompleks atas kinerja sejumlah individu dalam organisasi. Budaya organisasi menjadi sangat penting, karena merupakan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi pada hierarki organisasi dan mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi tersebut. Budaya yang produktif adalah budaya yang dapat menjadikan organisasi lebih kuat dan tujuan organisasi dapat terakomodasi melalui aktivitas sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut. Budaya dapat tercermin dari kinerja para perawat dalam hal ini perawat yang diteliti adalah perawat Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan. Perawat di rumah sakit tersebut dituntut untuk untuk bekerja sesuai dengan visi misi instansi keperawatan yaitu senyum, sapa, sentuh. Visi dan misi ini mencerminkan budaya dalam Rumah sakit dan para perawat harus menginternalisasikan visi tersebut didalam memberikan pelayanan kepada para pasien sehingga akan membentuk Universitas Sumatera Utara kinerja yang memuaskan. Selain itu, nilai-nilai lain yang merupakan budaya dalam Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan adalah memberikan pelayanan yang tepat dan cepat, berorientasi kepada kepuasaan pasien dan bekerja sama untuk memberikan pelayanan yang memuaskan. Nilai-nilai yang tertanam di Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan terfokus pada pelayanan yang optimal kepada pasien, namun hal ini belum berjalan sepenuhnya. Hasil pengamatan penulis diperoleh sebagian perawat belum menerapkan budaya tersebut dalam bekerja dan hal ini tampak dari kinerja para perawat dimana masih di temukan beberapa masalah dalam mematuhi peraturan yang berlaku, seperti: memakai sandal pada jam kerja, datang terlambat pada waktu dinas malam tanpa alasan yang jelas, pemasangan infus yang tidak tepat dan sikap kepada pasien yang tidak sesuai dengan etika keperawatan. Sikap ini seperti berkata tidak sopan kepada pasien dan tidak melayani pasien yang bertanya atau meminta bantuan. Masalah ini berbentuk keluhan yang menandakan ketidakpuasan para pasien terhadap kinerja perawat serta ketidaksadaran para perawat terhadap nilai-nilai yang berlaku di Rumah Sakit tersebut. Data lain sehubungan dengan kinerja perawat adalah data yang diperoleh berdasarkan kotak saran BLUD RSUD Pirngadi Medan. Pada tahun 2009 menemukan beberapa hal yang dikeluhkan pasien yaitu 45 pasien mengeluhkan perilaku perawat yang kurang komunikatif seperti : kurang ramah-tamah, mudah terpancing emosi terhadap pasien, dan kurang senyum. Sebanyak 26 mengeluhkan pelayanan administrasi pasien askes, Gakin dan Jamkesmas yang cukup lama, 19 Universitas Sumatera Utara karena prasarana yang kurang berfungsi dengan baik seperti lift, AC, kamar bagi pasien rawat-jalan dan 10 karena kunjungan dokter yang sering tidak tepat waktu. Berdasarkan data keluhan dapat diketahui bahwa masalah utama adalah mengenai pelayanan para perawat terhadap pasien, baik pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan. Menurut pihak Manajemen Keperawatan, masalah ini disebabkan perilaku para perawat saat berinteraksi dengan para pasien. Kinerja perawat pelaksana diasumsikan dipengaruhi oleh budaya organisasi, khususnya budaya di bidang keperawatan. Oleh karena itu kinerja yang belum optimal dapat disebabkan karena pekerja tidak menerapkan budaya organisasi tersebut. Budaya organisasi menurut Robbin 1993 merupakan arah yang membentuk sikap dan perilaku manusia dalam suatu kegiatan organisasi. Beberapa aspek yang menjadi ciri sikap dan perilaku manusia sebagai implementasi budaya organisasi adalah : disiplin, inisiatif, responsif, komunikasi, dan kerjasama anggota organisasi dalam melaksanakan pekerjaan sebagai upaya mencapai tujuan organisasi. Menurut Kusumapradja 2006 penyebab pelanggan tidak puas terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah perilaku manusia, oleh karena itu penting dilakukan pembenahan dalam budaya organisasi sehingga setiap tenaga keperawatan mampu melaksanakan pelayanan yang prima. Pelayanan prima adalah memberikan kepada pelanggan apa yang memang mereka harapkan pada saat mereka membutuhkan, dengan cara yang mereka inginkan. Pelayanan prima ini hanya dapat dicapai dengan pelaksanaan asuhan keperawatan mencakup komponen praktik yang bersifat : disiplin, inisiatif, responsif, komunikasi, dan kerjasama serta berlandaskan Universitas Sumatera Utara sikap ”caring” yaitu menekankan pada keteguhan hati, kemurahan hati, janji tanggung jawab yang mempunyai kekuatan atau motivasi untuk melakukan upaya memberi perlindungan dan meningkatkan martabat klien Kozier dalam Kusumapradja, 2006. Budaya di Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan sudah berlandaskan pada pelayanan prima dan usaha untuk mewujudkan pelayanan prima sudah pernah dilakukan dengan membentuk nilai-nilai yang mengutamakan pelayanan. Namun hal ini masih menjadi suatu permasalahan terus menerus dan dari permasalahan inilah menjadi dasar ketertarikan penulis melakukan penelitian tentang pengaruh budaya organisasi ditinjau dari aspek kinerja.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Dan Motivasi Intrinsik Perawat Pelaksana Kontrak Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

8 115 135

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2012

12 126 157

Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007

0 35 105

Gambaran Komunikasi Interpersonal Perawat Pelaksana Menurut Persepsi Perawat dan Klien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

1 42 140

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI.

0 1 13

A. Karakteristik Perawat - Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap kelas III di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013

0 0 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja 2.1.1. Pengertian Kinerja - Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap kelas III di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013

0 0 30

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap kelas III di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013

0 0 7

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap kelas III di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013

0 0 18

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Dan Motivasi Intrinsik Perawat Pelaksana Kontrak Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

0 0 17