Ketidakpastian berdasarkan tipologi dan sumber ketidakpastian

37 dikendalikan oleh manusia yang memanfaatkan sumberdaya perikanan tersebut. Banyaknya ketidakpastian dalam kegiatan perikanan dapat menimbulkan resiko bagi keberlangsungan kegiatan perikanan ini. Hal tersebut dapat mempengaruhi keadaan sumberdaya ikan maupun manusia yang memanfaatkan sumberdaya ikan tersebut. Ketidakpastian yang terjadi dalam kegiatan perikanan dapat dianalisis dengan simulasi Monte Carlo. Dengan simulasi ini diharapkan dapat terlihat peramalan forecasting yang terjadi mengenai pergerakan hasil tangkapan dan harga ikan tongkol. Hasil yang memperlihatkan bentuk kurva yang terdistribusi secara normal dengan fluktuasi pada setiap kelas produksi dan harga. Hasil tangkapan dan harga memiliki nilai rata-rata dan standar deviasi yang dapat menggambarkan sebaran nilai-nilai tersebut. Semakin kecil nilai standar deviasi terhadap rata-rata maka tingkat keseragaman data nilai semakin tinggi. Nilai standar deviasi dari produksi dan harga yang diperoleh cukup besar. Dalam hal ini menunjukkan bahwa keadaan produksi serta penetapan harga ikan tongkol di Cilauteureun memiliki faktor ketidakpastian yang sangat tinggi. Selain itu, besarnya koefisien variabel dari hasil tangkapan juga jauh lebih tinggi dibandingkan koefisien variabel harga yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi koefisien variabel suatu peramalan, maka semakin tinggi ketidakpastian parameter tersebut.

4.6.2. Ketidakpastian berdasarkan tipologi dan sumber ketidakpastian

Tipologi ketidakpastian untuk sumberdaya ikan tongkol di Garut meliputi randomness process uncertainty ketidakpastian proses, parameter and state uncertainty ketdakpastian parameter sumberdaya, dan structural uncertainty ketidakpastian struktural. Ketidakpastian proses dalam sistem perikanan di Cilauteureun sangat terlihat terutama dalam kegiatan pemasaran. Proses pembentukan harga yang disesuaikan dengan hasil tangkapan, tidak adanya pelelangan, serta harga yang berubah-ubah setiap waktu, seperti yang terjadi pada 9 pengumpul. Pada dasarnya, pengumpul diharapkan dapat mereduksi tingginya ketidakpastian dalam perikanan, terutama dalam harga dan struktur pasar, akan 38 tetapi hal tersebut belum dapat terjadi karena karakteristik dan tujuan dari setiap pengumpul berbeda. Ketidakpastian parametersumberdaya yang terjadi meliputi keterbatasan observasi, serta ketidakakuratan dalam menduga model dan mengestimasi keadaan sumberdaya. Observasi yang dilakukan bersifat terbatas dan hanya melibatkan sebagian kecil sumberdaya yang diperoleh nelayan, sehingga model yang dihasilkan memiliki nilai koreksi yang cukup besar. Selain itu, keadaan perairan laut Indonesia yang multi-alat tangkap dan multispesies mengakibatkan sulitnya menerapkan model-model dugaan yang pada dasarnya digunakan pada daerah subtropis. Pengelolaan perikanan melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan. TPI Cilauteureun Garut memiliki struktur organisasi yang jelas, namun kinerja yang belum optimal. Pihak pemerintahan dan masyarakat masih belum bekerja sama dalam melakukan upaya pengelolaan ini. Berbagai macam tipologi ketidakpastian yang terdapat di Garut tersebut merupakan ketidakpastian yang berasal dari alam dan manusia. Karakteristik alam perairan selatan serta sumberdaya ikan tongkol yang tidak bisa dikendalikan manusia hendaknya dapat diantisipasi dengan mengelola dan mengurangi faktor-faktor yang berasal dari manusia seperti harga dan struktur pasar, tujuan nelayan, serta perbedaan persepsi terhadap stok ikan. Analisis yang dilakukan terhadap ketidakpastian hasil tangkapan ikan tongkol ini menunjukkan bahwa harga dan struktur pasar ikan tongkol sangat dipengaruhi oleh pengumpul. Sumber ketidakpastian alami dari ikan tongkol yang paling mudah untuk diprediksi adalah hubungan panjang berat yang dilakukan untuk menduga pola pertumbuhan ikan tongkol serta menduga stok. Tingginya ketidakpastian hasil tangkapan yang terjadi diduga sebagai salah satu akibat dari hubungan panjang berat. Hubungan panjang berat erat kaitannya dengan kegiatan mangsa- memangsa dan pertumbuhan. Analisis yang diperoleh dari hubungan panjang berat bernilai alometrik negatif menimbulkan dugaan bahwa ikan masih dalam proses pertumbuhan serta sedang berburu makanannya untuk dapat tetap mempertahankan hidupnya. 39

4.6.3. Kaitan hasil tangkapan dengan hubungan panjang berat