Waktu dan Lokasi Penelitian Metode Pengambilan Contoh

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama 20 hari yaitu pada bulan Maret – April 2010 di sekitar Tempat Pelelangan Ikan TPI Cilauteureun, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tempat Pelelangan Ikan TPI Cilauteureun termasuk dalam wilayah Pameungpeuk yang berada pada koordinat 7° 38 0 Lintang Selatan, 107° 43 0 Bujur Timur www.maplandia.com. Pengukuran ikan dan pencatatan hasil tangkapan dari nelayan penangkap tongkol dilakukan setiap hari ketika nelayan mendaratkan ikan hasil tangkapannya untuk disalurkan kepada pengumpul yaitu antara pukul 11.00 – 16.00. Lokasi penelitian dan pengambilan data dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Lokasi penelitian dan pengambilan data

3.2. Alat dan Bahan

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah panjang total ikan tongkol, berat ikan tongkol, produksi dan nilai harga ikan tongkol setiap hari, serta upaya effort untuk melakukan kegiatan penangkapan. Alat yang digunakan adalah penggaris meteran, kamera digital, timbangan, papan jalan, alat tulis buku, pensil atau bolpoin. Sedangkan bahan yang digunakan adalah contoh ikan tongkol di TPI Cilauteureun, peta lokasi TPI, formulir kuisioner, data sheet dan bahan pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. 3.3. Jenis dan Sumber Data

3.3.1. Data primer

Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi yaitu mengamati secara langsung kondisi lapangan. Data primer diperoleh dengan melakukan pengukuran pajang dan berat ikan tongkol, serta produksi dan harga ikan selama 20 hari antara bulan Maret – April 2010. Selain itu jenis data primer yang diambil adalah data sosial ekonomi meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengalaman sebagai nelayan. Pengambilan data sosial ekonomi dilakukan dengan metode wawancara dan kuesioner terhadap nelayan tongkol di TPI Cilauteureun. Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya, malalui proses interaksi dan komunikasi langsung kepada responden Singarimbun 1979. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi jumlah tangkapan perhari, wilayah penangkapan ikan, dan jenis alat tangkap yang digunakan serta data primer lainnya yang dapat digunakan sebagai informasi pendukung bagi penelitian ini. Kegiatan wawancara atau pengisian kuesioner dilakukan pada nelayan penangkap tongkol yang ada pada saat pengukuran serta ikannya dijadikan contoh diamati.

3.3.2 Data sekunder

Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka, buku-buku dan laporan ilmiah hasil penelitian sebelumnya, serta buku yang terkait dengan penelitian ini. Data yang dikumpulkan meliputi produksi dan nilai harga ikan tongkol dalam tahunan dan harian, upaya untuk kegiatan penangkapan ikan tongkol, serta keadaan dan kegiatan umum kawasan TPI. Data ini diperoleh melalui instansi terkait yaitu TPI Cilauteureun, dan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Garut. Data sekunder yang diambil berupa harga lelang dan volume produksi ikan tongkol Auxis thazard selama kurun waktu 2 tahun.

3.4. Metode Pengambilan Contoh

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Systematic Random Sampling atau Penarikan Contoh Acak Sistematik PCASis, metode ini digunakan untuk mengurangi faktor subjektifitas dalam pengukuran atau pengamatan karakter yang diamati. Selain itu, metode PCASis ini umumnya memberikan informasi yang lebih banyak per satuan biaya yang dikeluarkan dibandingkan Penarikan Contoh Acak Sederhana PCAS Boer 2008. Ikan tongkol contoh yang diukur, dipilih secara acak dengan metode penarikan contoh acak sistematik, kemudian ikan tersebut diukur panjang dan beratnya sebagai data masukan untuk menduga hubungan panjang dan beratnya. Sedangkan untuk penentuan narasumber atau responden nelayan yang diwawancarai ditentukan berdasarkan accidental method, karena waktu kedatangan nelayan yang tidak menentu. Setiap hari selama pengamatan terdapat jumlah hasil tangkapan mencapai lebih dari 10 box ikan tongkol. Box yang digunakan berupa box sterofoam dengan kapasitas ± 50 kg. Banyaknya contoh ikan yang diambil setiap harinya sebanyak 10 ekor yang berasal dari 10 box yang terpilih dengan metode penarikan contoh acak sistematik, sedangkan untuk penentuan jumlah ikan contoh sebanyak 10 ekor per hari dengan metode judgement agar pada akhir penelitian dapat diperoleh sebanyak 200 data panjang dan berat ikan contoh. Perhitungan rata-rata dan ragam berdasarkan penarikan contoh sistematik tersebut menurut Boer 2008 dijelaskan dengan rumus : Penduga rata-rata = ∑ = = = n i i x n x 1 1 ˆ μ Ragam penduga = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = N n N n s x V 2 ˆ dengan ∑ − − − = n i i x x n s 1 2 2 1 1 Keterangan μ ˆ : Penduga rata-rata x : Penduga takbias parameter populasi µ x i : Data ke i i = 1,2,3, ... , n n : Jumlah contoh N : Jumlah populasi Vˆ : Penduga ragam s 2 : Ragam 3.5. Analisis Data 3.5.1. Analisis sebaran tangkapan