Hubungan Panjang Berat TINJAUAN PUSTAKA

16 rumus yang umum yaitu : w = cL n , dimana w = berat , L = panjang, c dan n = konstanta Effendi 2002. Jika rumus umum tersebut ditransformasi kedalam logaritma, maka akan diperoleh persamaan : log w = log c + n log L, yaitu persamaan linear atau garis lurus. Harga n ialah pangkat yang harus cocok dari panjang ikan agar sesuai dengan berat ikan. Menurut Carlander 1969 in Effendi 2002 harga eksponen ini telah diketahui dari 398 populasi ikan berkisar 1.2-4.0 namun, kebanyakan dari harga n tadi berkisar dari 2.4-3.5 bilamana harga n = 3 menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan tidak berubah bentuknya. Pertambahan panjang ikan seimbang dengan pertambahan beratnya. Pertumbuhan demikian seperti telah dikemukakan ialah pertumbuhan isometrik. Sedangkan apabila n 3 atau n 3 dinamakan pertumbuhan alometrik. Apabila harga n 3 menunjukkan keadaan ikan yang kurus, dimana pertambahan panjangnya lebih cepat dari pertambahan beratnya. Jika harga n 3 menunjukkan ikan montok, pertambahan berat lebih cepat daripada pertambahan panjang. Hubungan panjang bobot ikan tongkol Auxis thazard yang diperoleh Celloran in www.fishbase.com di Sri Lanka sebesar 3,334 alometrik positif.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama 20 hari yaitu pada bulan Maret – April 2010 di sekitar Tempat Pelelangan Ikan TPI Cilauteureun, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tempat Pelelangan Ikan TPI Cilauteureun termasuk dalam wilayah Pameungpeuk yang berada pada koordinat 7° 38 0 Lintang Selatan, 107° 43 0 Bujur Timur www.maplandia.com. Pengukuran ikan dan pencatatan hasil tangkapan dari nelayan penangkap tongkol dilakukan setiap hari ketika nelayan mendaratkan ikan hasil tangkapannya untuk disalurkan kepada pengumpul yaitu antara pukul 11.00 – 16.00. Lokasi penelitian dan pengambilan data dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Lokasi penelitian dan pengambilan data

3.2. Alat dan Bahan

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah panjang total ikan tongkol, berat ikan tongkol, produksi dan nilai harga ikan tongkol setiap hari, serta upaya effort untuk melakukan kegiatan penangkapan. Alat yang digunakan adalah penggaris meteran, kamera digital, timbangan, papan jalan, alat tulis buku, pensil atau bolpoin. Sedangkan bahan yang digunakan adalah contoh ikan tongkol di TPI Cilauteureun, peta lokasi TPI, formulir kuisioner, data sheet dan bahan pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. 3.3. Jenis dan Sumber Data

3.3.1. Data primer

Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi yaitu mengamati secara langsung kondisi lapangan. Data primer diperoleh dengan melakukan pengukuran pajang dan berat ikan tongkol, serta produksi dan harga ikan selama 20 hari antara bulan Maret – April 2010. Selain itu jenis data primer yang diambil adalah data sosial ekonomi meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengalaman sebagai nelayan. Pengambilan data sosial ekonomi dilakukan dengan metode wawancara dan kuesioner terhadap nelayan tongkol di TPI Cilauteureun. Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya, malalui proses interaksi dan komunikasi langsung kepada responden Singarimbun 1979. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi jumlah tangkapan perhari, wilayah penangkapan ikan, dan jenis alat tangkap yang digunakan serta data primer lainnya yang dapat digunakan sebagai informasi pendukung bagi penelitian ini. Kegiatan wawancara atau pengisian kuesioner dilakukan pada nelayan penangkap tongkol yang ada pada saat pengukuran serta ikannya dijadikan contoh diamati.

3.3.2 Data sekunder

Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka, buku-buku dan laporan ilmiah hasil penelitian sebelumnya, serta buku yang terkait dengan penelitian ini. Data yang dikumpulkan meliputi produksi dan nilai harga ikan tongkol dalam tahunan dan harian, upaya untuk kegiatan penangkapan ikan tongkol, serta