19 kedua pola ini cukup besar, besarnya biaya yang di keluarkan, pola pemasaran dan harga
jual yang di peroleh berpengaruh pada besarnya nilai efisiensi.
2.3.2 Studi Terdahulu Tentang Pasar
1. Studi terdahulu yang mengkaji tentang pasar pernah di lakukan oleh Devi
Nurmalasari pada tahun 2007, dengan judul “ Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing dan preferensi masyarakat dalam berbelanja di pasar tradisional”.
Penelitiannya bertujuan : 1. Menganalisa potensi dan kondisi faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing pasar tradisional 2. Menganalisa
faktor- faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat dalam berbelanja di pasar tradisional dan
merumuskan rekomendasi strategi yang dapat di lakukan pasar tradisional untuk meningkatkan daya saingnya.
Metode yang di gunakan adalah analisa deskriptif dengan menggunakan pendekatan Porter’s diamond dan analisis statistik regresi Binary dengan menggunakan
model Probit. Hasil analisis yang didapat merupakan wadah utama penjualan produk- produk kebutuhan pokok dan citra pasar tradisional buruk dimata konsumen baik dari
bangunan maupun infrastukturnya, kondisi permintaan : produk yang berkualitas terutama produk-produk segar dan pasar tradisional belum dapat memenuhi tuntutan di
luar sisi harga. Konsep tawar menawar belum ada aturan yang jelas dan tegas, sedangkan rantai distribusi barang masih panjang namun pasar tradisional mampu menyediakan
barang dengan siklus harian sehingga barang lebih segar. 2.
Penelitian tentang pasar berikutnya di lakukan oleh Dyah Arum Istiningtyas pada tahun 2008, dengan judul “ Analisis kebijakan dan strategi pengembangan pasar
20 tradisional di Kota Bogor”. Penelitian ini menggunakan tiga analisis. Analisis
stakeholders di lakukan untuk mengetahui tingkat keterlibatan, kepentingan dan pengaruh dari seluruh stakeholders yang terkait dalam pengembangan kebijakan pasar tradisional,
analisis deskriptif di gunakan penyebab kegagalan kebijakan, analisis Proses hirarki analitik PHA di gunakan untuk merumuskan strategi pengembangan pasar tradisional
yang tepat di Kota Bogor sehingga dapat menjadi masukan bagi pemerintah. Hasil analisis stakeholders menunjukan bahwa tidak semua stakeholders yang berkepentingan
dalam kebijakan pengembangan pasar tradisional di libatkan dalam proses perencanaan dan penerapan kebijakan. Sehingga adanya kegagalan dalam kebijakan pengembangan
pasar tradisional di sebabkan karena tidak di libatkannya seluruh stakeholders dalam kebijakan ini.
Hasil analisa deskriptif menunjukan bahwa kegagalan kebijakan di sebabkan karena proses penyusunan dan perencanaan kebijakan yang kurang tepat sehingga
penerapannya kurang tepat pula. Hasil PHA menunjukan bahwa aspek yang paling penting dalam kebijakan pengembangan pasar tradisional secara berurutan yaitu aspek
ekonomi, manajemen, sosial, dan teknis. 3.
Studi terdahulu penelitian tentang pasar yang ketiga di lakukan oleh Dzulfikar Ali Hakim pada tahun 2007, yang berjudul “Analisis prospek permintaan pasar dan studi
kelayakan pembangunan pasar tradisional Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi”. Tujuan dari penelitian ini yaitu : untuk melakukan sebuah analisis mengenai prospek
permintaan jasa pasar dan studi kelayakan proyek atas rencana pembangunan pasar tradisional Kecamatan Cicantayan. Metode yang di pakai adalah regresi logistik untuk
permintaan jasa pasar dan analisis finansial NPV, IRR, Net BC, sensitifitas untuk studi
21 kelayakan finansialnya. Hasil analisis frekuensi belanja masyarakat ke pasar, dapat di
lihat hasil regresi logistik yang menunjukan bahwa variabel-variabel yang di duga berpengaruh terhadap frekuensi belanja masyarakat kepasar hampir seluruhnya signifikan
pada taraf nyata 5 . Analisis sensitifitas yang di lakukan dengan asumsi kenaikan harga input 8 dan penurunan harga output sebesar 5 , menyatakan bahwa proyek tetap
layak di laksanakan.
2.3.3 Studi Terdahulu Tentang Analisis Keputusan Konsumen