Studi Terdahulu Tentang Sayur

17 bawah satu manajemen umum. Barang – barang yang dijual di Departement Store umumnya adalah barang – barang sandang. 4. Minimarket, adalah pasar swalayan yang berukuran kecil, dengan luas 100 – 300m² per outlet. Minimarket menerapkan sistem waralaba franchising. Pengertian franchising itu sendiri adalah perjanjain kontrak dimana Perusahaan induk franchisor memberi hak kepada anak Perusahaan atau perorangan franchisee di bawah kondisi khusus.

2.3 Studi Terdahulu

2.3.1 Studi Terdahulu Tentang Sayur

1. Penelitian tentang sayuran sebelumnya sudah pernah di lakukan Budi Nurdiana pada tahun 2007 yang berjudul ”Analisis Kinerja Kompetiti Bisnis Sayuran Segar, Lembang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian ini : 1. Menganalisis lingkungan industri pada CV. Putri Segar 2. Merumuskan dan menggambarkan peta strategi Balance Scorecard , konsep ini memiliki empat perspektif , di analisis dengan pendekatan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan informasi. Pada perspektif keuangan di lakukan dengan melihat rasio profit margin perusahaan, perspektif pelanggan di ukur dengan survey kepuasan pelanggan dan di bahas dalam bentuk deskriptif evaluatif. Strategi utama yang menjadi acuan bagi perusahaan dalam rancangan Balance Scorecard CV Putri Segar adalah strategi bertahan, karena perusahaan ini merupakan sudah lama dalam industri pemasok sayuran segar ke ritel modern. Hasil pencapaian kinerja perusahaan secara keseluruhan dalam empat perspektif Balance Scorecard cukup memuskan. Hal ini terlihat dari score akhir pencapaian target sebesar 79,73 . Pencapaian target pada perspektif pelanggan, proses bisnis internal dan 18 pertumbuhan dan pembelajaran masing-masing adalah 90 , 83,47 dan 85 . Angka ini menunjukan perusahaan memiliki kinerja yang cukup sehat di tiga perspektif tersebut. Namun pada perspektif keuangan , target yang di capai masih jauh dari yang di harapkan yaitu 52 . Hal ini di sebabkan oleh masih cukup banyaknya permintaan dari pelanggan yang belum dapat terpenuhi dan besarnya biaya yang di keluarkan oleh perusahaan terutama untuk pembelian bahan baku. 2. Studi terdahulu tentang sayur berikutnya di lakukan oleh Theresia Mei M.H pada tahun 2006 yang berjudul ” Analisis Pendapatan Usaha Tani dan Pemasaran Sayuran Organik Yayasan Bina Sarana Bhakti ”. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis sistem usahatani organik dan aspek finansial usahatani organik di YBSB , menganalisis aspek finansial usahatani organik dan non organik di YBSB, menganalisis sistem pemasaran sayuran organik yang di lakukan YBSB di bandingkan dengan sistem pemasaran sayuran non organik. Pengolahan data di lakukan secara kualitatif dan kuantitatif , analisis kualitatif di lakukan untuk mengetahui gambaran usahatani organik sedangkan anaisis kuantitatif di lakukan dengan menggunakan analisis pendapatan, analisis RC ratio dan analisis marjin. Secara umum untuk komoditi sayur organik, di peroleh hasil bahwa nilai marjin dan efesiensi pemasaran komoditi brokoli organik lebih besar daripada wortel dan bawang daun organik. Sedangkan untuk komoditi wortel non organik total marjin yang diperoleh pada pola I adalah sebesar Rp 2500 sedangkan marjin pada pola II adalah sebesar Rp 4500. Besarnya nilai efisiensi pada pemasaran pada pola I adalah sebesar 1,55 sedangkan nilai efisiensi pada pola II adalah sebesar 5,41. Perbedaan nilai efisiensi antara 19 kedua pola ini cukup besar, besarnya biaya yang di keluarkan, pola pemasaran dan harga jual yang di peroleh berpengaruh pada besarnya nilai efisiensi.

2.3.2 Studi Terdahulu Tentang Pasar