Studi Terdahulu Tentang Analisis Keputusan Konsumen

21 kelayakan finansialnya. Hasil analisis frekuensi belanja masyarakat ke pasar, dapat di lihat hasil regresi logistik yang menunjukan bahwa variabel-variabel yang di duga berpengaruh terhadap frekuensi belanja masyarakat kepasar hampir seluruhnya signifikan pada taraf nyata 5 . Analisis sensitifitas yang di lakukan dengan asumsi kenaikan harga input 8 dan penurunan harga output sebesar 5 , menyatakan bahwa proyek tetap layak di laksanakan.

2.3.3 Studi Terdahulu Tentang Analisis Keputusan Konsumen

1. Penelitian – penelitian yang mengkaji tentang analisis keputusan konsumen atas atribut suatu produk sudah banyak di lakukan salah satunya seperti skripsi yang di buat oleh Eka Yanto Darmawan pada tahun 2007, yang mengkaji tentang “Analisis Proses Keputusan Petani Dalam Pembelian Cabai Merah Keriting Varietas TM 999 Kasus di Desa Cisarua, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menguraikan karakteristik petani pengguna benih TM 999 2. Mengidentifikasi proses keputusan petani dalam membeli benih TM 999 3. Fokus penelitian ini adalah petani cabai di Desa Cisarua Kecamatan Sukaraja khususnya petani yang saat penelitian ini sedang menanam cabai merah keriting varietas TM 999 dan pernah menanam cabai merah keriting varietas CTH 01 dan INKO 99. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik petani responden di Desa Cisarua seluruhnya laki-laki, berusia antara 41-50 tahun, dengan tingkat pendidikan hanya SD, memiliki 4-6 orang anggota keluarga, mempunyai luas lahan kurang dari 0,5 hektar dengan status hak milik dan memiliki pengalaman bertani kurang dari 10 tahun. Proses keputusan pembelian menunjukan bahwa motovasi utama petani dalam membeli benih cabai merah keriting varietas TM 999 karena kualitas yang sudah terjamin dan 22 keuntungan usaha yang lebih tinggi. Hasil multi atribut Fishbein menunjukan bahwa benih varietas TM 999 memiliki keunggulan pada atribut ukuran benih, ketahanan terhadap hama penyakit, umur panen, produksi merek, daya simpan buah dan ukuran buah. Adapun kekurangan TM 999 adalah dalam atribut harga, kemasan, daya tumbuh, tanggal kadaluarsa, ketersediaan dan kepedasan buah. 2. Studi terdahulu berikutnya di lakukan oleh Dewi Tresnawati pada tahun 2007 yang berjudul ” Analisis Penelitian Mutu Dan Proses Keputusan Pembelian Kosumen Produk Pertanian Segar di Kota Bogor Kasus Pasar Modern, Pasar Tradisional dan Pedagang Keliling . Penelitian ini bertujuan : 1. Menganalisis perbedaan karakteristik dan proses keputusan pembelian konsumen terhadap produk pertanian segar daging, sayuran dan produk perikanan di pasar modern, pasar tradisional dan pedagang keliling 2. Membandingkan penilaian mutu produk pertanian segar oleh rumah tangga di pasar tradisional, pasar modern, dan pedagang keliling 3. Menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi pembelian di pasar tradisional, pasar modern, dan pedagang keliling. Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Analisis deskriptif, untuk menganalisis karakteristik responden rumah tangga 2. Analisis pemetaan sematik differensial untuk mengukur penilaian mutu terhadap produk pertanian segar 3. Analisis diskriminan, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian lokasi pembelian produk pertanian segar di pasar tradisional, pasar modern, dan pedagang keliling. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik kosumen dari ketiga lokasi pembelian karakteristik responden rumah tangga di pasar tradisional, pasar modern, dan 23 pedagang keliling di dominasi dengan jenis kelamin perempuan, dengan status sudah menikah dan ibu rumah tangga, pendididkan terakhir responden adalah lulusan akademi atau perguruan tinggi, pendapatan perbulan Rp 2000.000 sd Rp 5000.000 bulan. Frekuensi pembelian di lakukan setiap hari. Responden memberikan alasan memilih pasar modern karena mutu atau kualitas higienis, pencarian informasi di peroleh melalui TV dan radio. Evaluasi alternatif dalam memilih tempat pembelian responden memilih pasar modern karena kualitas atau mutu, untuk pasar tradisional dan pedagang sayur keliling di karenakan harga lebih murah.

2.3.3 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu