berstruktur dengan pertanyaan yang bersifat terbuka dan lentur untuk menggali pandangan subjek penelitian tentang hal-hal yang bermanfaat bagi penelitian. Kelenturan wawancara ini diharapkan akan
mampu menggali kejujuran informan, sehingga informasi yang diberikan dengan sebenarnya Sutopo, 2002: 55-57.
Dokumen yang dapat dikaji berupa rencana pembelajaran yang disusun guru, jurnal mengajar, kurikulum, silabus, hasil belajar atau buku penilaian, portopolio,. Dengan mengkaji dokumen ini
peneliti bertujuan untuk melengkapi informasi yang telah ditemukan melalui wawancara dan pengamatan.
Teknik pengumpulan yang terakhir adalah tes. Tes dilakukan untuk mengukur hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan dalam pembelajaran. Tes ini untuk
mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan siswa dalam membaca dan menulis permulaan. Untuk menghindari subjektivitas penilai, maka penilaian ini dilakukan oleh guru dan peneliti sendiri, yang
akhirnya diperoleh nilai rerata dari nilai yang diberikan kedua penilai tersebut.
F. Validitas Data
Informasi yang dijadikan data penelitian perlu diuji validitasnya, sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dipergunakan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan.
Teknik uji validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi dan review informasi kunci untuk memperoleh kebenaran data sesungguhnya. Trianggulasi yang digunakan adalah
trianggulasi sumber data dan trianggulasi metode pengumpulan data. Hal ini diterapkan untuk mengetahui kesulitan atau hambatan dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan
berlangsung. Mengadakan pengamatan langsung saat proses pembelajaran, dan mewawancarai kepala sekolah dan guru kelas I mengenai proses kegiatan belajar sehari hari, serta pendapat dan
pandangannya terhadap pembelajaran terpadu.
G. Teknik analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kritis dan analisis komparatif. Tenik analisis kritis tersebut mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan
kelebihan siswa maupun guru dalam proses belajar mengajar berdasarkan kriteria. Dari hasil analisis dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengan siklus
yang direncanakan Berkaitan dengan kemampuan membaca dan menulis permulaan, analisis krisis mencakup hasil
pengamatan dan wawancara yang dilakukan saat prasurvai. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa mengenai keterampilan membaca dan menulis permulaan. Setelah kondisi awal diketahui,
kemudian direncanakan siklus tindakan untuk mengatasi masalah. Setiap siklus terdiri dari tiga tahap tindakan, setelah berakhir dianalisi kekurangan dan kelebihannya, sehingga diketahui peningkatan
kemampuan membaca dan menulis siswa. Analisis kritis terhadap kemampuan membaca dan menulis permulaan mencakup indikator yang telah ditentukan dalam setiap rencana pembelajaran.
Secara keseluruhan data yang diperoleh dianalisis menggunakan model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam H.B.Sutopo, 2002: 186 yang dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 3. Analisis Model Interaktif Pengumpulan Data
Reduksi data
Display data
Penarikan kesimpulan
verifikasi
Analisis komparatif, adalah memadukan hasil siklus pertama dengan kedua, hal-hal yang belum dapat dicapai pada siklus pertama, dijadikan dasar untuk menyusun rencana pembelajaran pada siklus
kedua. Selanjutnya hasil siklus kedua dipadukan dengan siklus ketiga. Jika hasil siklus ketiga meningkat, dan indikator-indikator pembelajaran tertentu sudah dapat berhasil baik, berarti
pembelajarn terpadu dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan siswa kelas I Sekolah Dasar.
H. Indikator Kinerja Tindakan.