menemukan sendiri pengetahuan dengan pengalaman secara langsung atau riil, dan memilih model. contoh yang diperoleh baik dari guru maupun dari pengalaman belajar. Untuk itu guru perlu
memilih kata-kata yang sudah dikenal siswa di lingkungannya. Penilaian secara nontes guru dapat membuat catatananekdot berdasarkan pengamatan saat siswa disuruh membaca dan menulis,
pengetahuan tentang bunyi tulisan, kata yang dikenal, konsep tentang tulisan diamati secara cermat. Apabila rencana pembelajaran yang telah disusun itu dapat dilaksanakan oleh guru dengan
baik, maka hasil yang dicapai juga akan baik atau tidak terlalu mengecewakan. Apabila mengalami kegagalan, guru perlu menengok kembali rencana pembelajaran yang dibuatnya.
B. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian Rina Iriani S.R
Rina Iriani dalam penelitiannya berjudul “Penerapan Model Tutor Sebaya dalam Pembelajaran Membaca Permulaan Pelajaran Bahasa Indonesia“ menyimpulkan bahwa penerapan
tutor sebaya memberikan sumbangan yang efektif bagi proses membaca permulaan. Dalam pelaksanaannya semua siswa terlibat dalam kegiatan belajar, sehingga siswa yang sudah bisa
membaca menjadi tutor sebaya temannya yang mengalami kesulitan belajar membaca. Ini memberi motivasi kepada anak yang semula malu berbicara atau bertanya menjadi dapat
berkomunikasi secara aktif dengan teman lainnya, sehingga proses pembelajaran terasa sangat menyenangkan.
Kesesuaian penelitian ini adalah penerapan tutor sebaya, kerena objek utama penelitian adalah siswa dan guru kelas I. Komponen utama pembelajaran terpadu adalah berpusat pada siswa,
memberikan pengalaman langsung, menyajikan konsep dan proses serta bersifat luwes. Hasil pembelajaran dapat dikembangkan sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Sementara itu
perbedaan terlihat pada kemampuan membaca siswa kelas I.
2. Penelitian Parjiati
Ia dalam tesisnya berjudul “ Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis”. Pembelajaran berbahasa melalui empat keterampilan
berbahasa meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan. Apabila dicermati, penelitian ini mengkaji keterampilan berbahasa
khususnya membaca dan menulis yang dipadukan dengan keterampilan menyimak dan berbicara yang merupakan empat aspek keterampilan berbahasa.
Kesesuaian penelitian ini adalah mengkaji aspek kebahasaan yaitu hal menulis serta meringkas bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri. Sehingga hal ini menunjukkan
keterampilan membaca dan menulis siswa. Sementara itu perbedaan penelitian membaca dan menulis dimulai di kelas I yang menjadi dasar untuk kelas berikutnya.
Dari kedua judul penelitian tersebut menunjukkan relevansinya mengenai pembelajaran membaca menulis permulaan, namun berbeda dalam hal proses pembelajaran, pendekatan dan strategi
pembelajarannya. Berdasarkan pada kajian tersebut di atas dijelaskan bahwa guru perlu memotivasi siswa untuk terus berusaha meningkatkan kemampuan dalam hal membaca dan menulis permulaan,
sehingga prestasinya dapat meningkat. Oleh karena itu penelitian ini berusaha melengkapi kekurangan kekurangan yang ada, melaksanakan penelitian untuk memecahkan masalah membaca dan menulis
permulaan di kelas I Sekolah Dasar dengan pembelajaran terpadu.
C. Kerangka Berpikir