Frekuensi Membeli Faktor Internal

Berdasarkan hasil penelitian, persentase responden yang memiliki pendapatan rendah Rp. 1.200.000 – Rp. 4.133.333 berjumlah 52,5 persen dari total responden, yang artinya mayoritas responden tergolong berpendapatan rendah dari keseluruhan responden yang ada. Hal ini tidak menyurutkan minat responden akan ketertarikan mereka terhadap ikan hias, terbukti dengan walaupun tergolong pada pendapatan yang kecil, responden tetap membeli ikan hias. Sementara itu 35 persen responden termasuk kedalam kategori berpendapatan sedang Rp. 4.133.334 – Rp 7.066.667, dan 12,5 persen sisanya termasuk kategori berpendapatan tinggi atau lebih dari Rp. 7.066.668. Hal ini terkait dengan bervariasinya profesi yang responden miliki sehingga menyebabkan pendapatan responden pun bervariatif. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, diketahui bahwa seberapa pendapatan seorang responden atau pembeli ikan hias maka responden akan tetap membeli ikan hias. Hal ini terjadi dikarenakan kebutuhan dari setiap pribadi berlainan, sehingga tingkat pendapatan tidak dapat mempengaruhi pembelian.

5.1.3 Frekuensi Membeli

Frekuensi membeli mengkategorikan responden dalam melakukan pembelian ikan hias dalam kurun waktu sebulan. Responden diberikan pertanyaan menyangkut seberapa sering responden mengunjungin Cibinong Raiser untuk membeli ikan hias dalam kurun waktu sebulan. Semakin sering responden melakukan pembelian ikan hias dalam waktu sebulan maka responden dikategorikan kedalam frekuensi pembelian yang tinggi, dan semakin jarang responden melakukan pembelian ikan hias maka responden dikategorikan dalam frekuensi pembelian yang rendah. Data pada Tabel 2 menunjukkan responden yang memiliki frekuensi membeli tinggi 3- ≥ 4 kali per bulan berjumlah 21 orang atau 52,5 persen dari total responden. Perbedaan jumlah frekuensi membeli ini didasarkan atas perbedaan kebutuhan akan ikan hias bagi setiap responden. Selain itu perbedaan juga dapat didasarkan atas perbedaan waktu kunjungan responden untuk datang ke Pusat Pengembangan dan Pemasaran Ikan Hias Cibinong Raiser. Banyak responden yang memiliki frekuensi pembelian tinggi, karena kebutuhan responden akan ikan hias yang diinginkan dapat terpenuhi dan tersedia. Sebanyak lima orang responden atau 12,5 persen dari total responden keseluruhan melakukan pembelian ikan hias dengan frekuensi rendah ≤ 1 kali setiap bulan. Sebagian besar responden memiliki frekuensi membeli ikan hias yang rendah karena responden hanya sebagai penikmat ikan hias yang menganggap bahwa ikan hias seperti sebuah pajangan dan pelengkap untuk mempercantik isi rumah sehingga tidak meluangkan banyak waktu untuk mencari ikan hias. Selain itu ada sebagian responden yang baru pertama kali datang ke Pusat Pengembangan dan Pemasaran Ikan Hias Cibinong Raiser sehingga termasuk kedalam pembeli yang memiliki frekuensi pembelian yang rendah. Frekuensi membeli ikan hias tersebut berhubungan dengan besarnya kebutuhan pembeli akan ikan hias tersebut. Selain perbedaan kebutuhan, frekuensi membeli juga dipengaruhi ketersediaan sumber daya responden dalam melakukan pembelian serta ketersediaan stok ikan hias yang dicari.

5.1.4 Motivasi Membeli Ikan Hias