9
kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja. Sedangkan secara mikro pertanyaan yang mendasar berkaitan dengan kontribusi koperasi terhadap peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan anggotanya. Menurut Merza 2006 dalam Sudarsono, dari segi kualitas, keberadaan koperasi masih perlu upaya yang
sungguh-sungguh untuk ditingkatkan mengikuti tuntutan lingkungan dunia usaha dan lingkungan kehidupan dan kesejahteraan para anggotanya. Pangsa koperasi
dalam berbagai kegiatan ekonomi masih relatif kecil, dan ketergantungan koperasi terhadap bantuan dan perkuatan dari pihak luar, terutama pemerintah masih sangat
besar.
7
2.2 Pondasi Ekonomi Islam:Keadilan
Selain istilah ekonomi islam, juga dipakai sistem ekonomi syariah. Keadilan adalah pondasi dan pilar utama rancang bangun sistem ekonomi islam.
Di dalam Al-Hisbah fi al_Islam Syaikh Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa keadilan adalah aturan main segala urusan tanpa kecuali. Ketika urusan dunia
ditegakkan dengan keadilan, tegaklah dunia itu. Meskipun penghuninya kafir dan di akhirat tidak akan memperoleh apapun. Sebaliknya jika tidak ditegakkan
dengan keadilan, maka hancurlah dunia itu. Meskipun penghuninya beriman dan dapat memperoleh pahala akhirat dari imannya.
Dengan kata lain wujud nyata pelaksanaan sistem Ekonome islam adalah tegaknya keadilan dalam segenap aspek. Dari hulu hingga hilir, dari produksi,
distribusi hingga konsumsi. Dalam setiap transaksi bisnis, dalam setiap jenis investasi dan dalam setiap akad perjanjian kerjasama bisnis.
Sejalan dengan itu, Syaikh Abul Al-Maududi juga menyimpulkan bahwa saka guru dari sistem ekonomi islam terkandung di dalam kalimat sederhana yang
universal di QS Al Hasyr ayat 7-8: “Agar harta itu jangan hanya beredar di kalangan orang-orang kaya saja
diantara kalian”
Pada gilirannya hal ini tentunya akan menggerakkan sektor riil, menumbuhkembangkan sektor perdagangan, memacu investasi, membuka lebar-
7
Ibid, hal. 6
10
lebar berbagai jenis lapangan pekerjaan dan pada akhirnya menguatkan fundamental perekonomian negara.
8
2.3 Menuju Ekonomi Islam
Kita semua tentunya bisa bertindak masing-masing untuk memberikan kontribusi positif, yaitu dengan cara berhijrah dari sistem ekonomi konvensional
yang kapitalistik menuju praktek ekonomi syariah yang adil.
Dalam posisi apapun, kita bisa melakukan hijrah al-quwub wa al-jawarih. Menghijrahkan pusat kesadaran dan organ tubuh kita dari praktek ekonomi dan
bisnis yang kapitalistik, yang hedonistik, monopolistik, serakah dan kolutif. Menuju praktek ekonomi dan bisnis yang lebih adil, beretika, beradab dan lebih
manusiawi.
9
2.4 Prinsip-prinsip Dasar Ekonomi Syariah