56
d. Pendampingan Jaringan Usaha
Melalui jaringan usaha networking khususnya jaringan usaha antar anggota diharapkan mereka mampu mengelola usahanya dengan baik,
agar tidak kalah dalam persaingan usaha yang semakin ketat. Komunikasi yang dilakukan diantaranya melalui kegiatan formal yang berupa temu
bisnis anggota maupun melalui kegiatan non formal seperti pengajian ataupun kegiatan lain yang bermanfaat untuk kemajuan usaha.
6.1.2 Sistem Penggajian Renumerasi
Pada KJKS BMT BUS penggajian dilakukan berdasarkan golongan pengelola dan pengurus. Komposisi gaji yang didapat antara lain gaji pokok,
tunjangan struktural, tunjangan fungsional, tunjangan istri, tunjangan anak, TASPEN. KJKS BMT BUS ini tidak memberikan tunjangan suami bagi
pengelola dan pengurus wanita, karena mengacu pada hukum islam. Hal tersebut diungkapkan oleh Lili selaku manajer regional dan kepala cabang KJKS BMT
BUS.
“Untuk kompensasi kita hampir sama dengan lembaga lainnya. Ada gaji pokok dan tunjangan-tunjangan lainnya. Untuk yang
putra, ada tunjangan istri dan anak. Kalaupun istri dan anaknya lebih dari satu, tiap istri dan anak akan dapat tunjangan
masing-masing. Tetapi jika wanita, tidak ada tunjangan suami karena menerapkan sistem syariat islam. Ada juga tunjangan
struktur, mulai dari teller hingga manajer. Ada juga tunjangan taspen.”
KPDK menerapkan sistem bagi yang tidak berbeda jauh dengan KJKS BMT BUS dan lembaga lainnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Boy Indra selaku
manajer USP KPDK.
“sistem penggajian di Koperasi Pegawai Departemen Koperasi KPDK itu adalah memakai upah minimum regional untuk
daerah jakarta kalau gak salah minimum Rp. 972.000,--atau Rp. 1.072.000 kalau masih belum berubah lupa saya pokoknya Upah
minimum terakhir itupun karena kita sbg karyawan yg selalu melaporkan ke pengurus kalau ada upah minum baru krn di
kpdk ini gaji harus kita2 yg aktif bila ada perubahan, tidak ada otomatis dr pemerintah krn kita ini swasta. Mengenai gaji ini
tidak bergantung sepenuhnya kepada aturan pemerintah tapi dari kemampuan spt contoh tahun ini kan ada gaji 13 tapi di
KPDK gak dapet karena kemampuan keuangan KPDK tidak
memungkinan untuk keluarkan gaji 13”.
57
Secara keseluruhan komponen penggajian dan tunjangan yang diberikan oleh kedua koperasi sama. Menurut peneliti hal yang membedakan keduanya
adalah besaran tunjangan yang diberikan oleh masing-masing koperasi. Kedua koperasi memiliki ketentuan kebijakan guna meningkatkan kinerja para pengelola
dan pengurus mereka. Semakin besar tunjangan yang diberikan berbanding positif dengan kinerja kemampuan yang akan dicurahkan mereka terhadap pekerjaan
yang mereka jalani. Apabila mereka bersungguh-sungguh menjalankan tugas mereka, maka koperasi tersebut akan berkembang.
6.1.3 Sistem Karir Tabel 5. Sistem Karir