70
Laporan Pembagian Hasil Usaha KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera menunjukan kenaikan sisa hasil usaha, dari tahun 2009 ke tahun 2010. Bagi hasil
yang diperoleh di tahun 2009 oleh KJKS BMT BUS adalah Rp.278.944.508,16 dan mengalami peningkatan sebesar 48,58 di tahun 2010 menjadi
Rp.564.147.103,25. Neraca adalah suatu laporan keuangan yang menggambarkan posisi
keuangan atau kekayaan suatu perusahaan atau organisasi pada saat tertentu. Tujuan dari neraca ini adalah untuk menyediakan informasi mengenai harta,
kewajiban dan saldo dana serta informasi mengenai hubungan diantara unsur- unsur tersebut pada waktu tertentu.
Berdasarkan Neraca konsolidasi pada KPDK terlihat bahwa anggota pada KPDK itu sendiri telah mengalami peningkatan, hal tersebut terlihat dari kenaikan
nilai kekayaan bersih yang terdiri dari simpanan anggota-anggotanya. Namun demikian, jumlah harta aktiva dari KPDK itu sendiri mengalami peningkatan
dengan pembelian dari sisi tanah, bangunan, inventaris dan perlengkapan selama Tahun 2010
Tabel 10. Kas dan Hutang Lancar
KPDK KJKS BMT BUS
Kas 352.263.185.93
15.482.888.337.0 Hutang Lancar
317.708.980.31 445.412.806.9
Sumber: Diolah dari RAT KPDK dan KJKS BMT BUS
Dari data tersebut, secara sekilas tampak bahwa KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera lebih likuid karena memiliki kas yang lebih besar dan menanggung
hutang lancar lebih sedikit. Sedangkan KPDK memiliki kas yang cukup besar namun memiliki hutang lancar yang hampir sama dengan kas.
6.2.2. Kinerja Manajemen
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya tujuan dari KJKS BMT BUS adalah proaktif dalam berbagai program pengembangan sarana sosial kemasyarakatan.
Hal ini menunjukan bahwa selain untuk pengembangan internal, KJKS BMT BUS ini berkomitmen untuk melakukan pengembangan eksternal. Kinerja manajemen
pada KJKS BMT BUS dinilai sudah baik, karena selain dikembangkan secara internal tapi juga eksternal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh
71
peneliti, fungsi manajemen dari mulai perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian pada KJKS BMT BUS telah mampu
mengendalikan koperasi dengan prinsip syariah Manajemen KJKS BMT BUS itu sendiri lebih mengutamakan prinsip
syariah untuk kesejahteraan bagi anggota koperasi, akan tetapi tidak hanya kepada anggota koperasi saja KJKS BMT BUS ingin juga mewujudkan kehidupan yang
seimbang dalam keselamatan, kedamaian, kesejahteraan dan pemerataan keadilan ekonomi antara kaum fakir miskin dengan aghniya kaum berpunya.
Menurut Kepala Cabang Region Jakarta KJKS BMT BUS, untuk saat ini KJKS BMT BUS belum memiliki parameter untuk menilai apakah manajemen
yang selama ini sudah berjalan efektif dan efisien. Namun dengan manajemen yang sekarang berjalan KJKS sudah mampu memberikan kontribusi yang baik
bagi anggota koperasi maupun masyarakat. Terbukti dari pendapatan yang diterima oleh KJKS BMT BUS dan terutama bagi hasilnya bagi anggota selalu
meningkat setiap tahunnya. Tahun 2009 iklim usaha perkoperasian khususnya yang menggunakan
prinsip syariah memasuki masa kondusif, dimana sudah banyak Bank, Lembaga Keuangan Non Bank maupun lembaga keuangan atau lembaga donor lainnya
sangat tertarik dengan industri BMT, yang notabene mampu menjadi agen pembangunan di beberapa pelosok daerah. Menurut data yang didapat dari
INKOPSYAH, jumlah koperasi syariah mengalami peningkatan setiap tahunnya.
142 147
170 175
225 50
100 150
200 250
2005 2006
2007 2008
2009
Sumber : Induk Koperasi Syariah diolah Gambar 3
. Jumlah Anggota INKOPSYAH
72
Ditengah perkembangan masyarakat muslim yang mulai sadar dan membutuhkan pengelolaan syariah, nampaknya menjadi lahan subur bagi koperasi
syariah untuk tumbuh dan berkembang. Sehingga manfaat berganda dari pengelolaan koperasi syariah adalah bagi para anggota, pengurus dan pengelola
koperasi syariah. Kopersi syariah dinilai mampu terus berkembang dan tumbuh di tengah masyarakat Indonesia.
Sebagai koperasi yang berprinsip syariah, KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera sudah mampu menunjukan eksistensinya di dunia perkoperasian.
Kekuatan yang dimiliki oleh KJKS BMT BUS adalah kemauan dan kemampuan untuk maju dan berkembang serta mampu menarik kalangan kecil menengah
untuk ikut bergabung.
“Sisi kekuatan pertama dari KJKS ini adalah sisi heroik nya. Maksudnya adalah kemauan, daya juang untuk maju dan
berkembang. Dengan semangat, apapun bisa dikerjakan. Berbeda dengan orang yang memiliki knowledge baik, tetapi
tidak punya semangat. Maka ilmu yang mereka miliki tidak akan ada manfaatnya. Kedua adalah KJKS ini bergerak di arus
bawah. Maksudnya kami lebih luwes dalam melayani mereka yang memiliki penghasilan rendah. Dengan yang kecil-kecil
seperti ini, tidak terasa akan menghantarkan kita menjadi besar. Selain itu kemungkinan kerugian yang diakibatkan dari kredit
macet anggota akan kecil. Berbeda dengan lembaga keuangan lain yang menangani anggota middle up. Kerugian mereka akan
lebih besar apabila terjadi kredit macet.”
Hal lain yang juga mendukung koperasi syariah untuk terus tumbuh dan berkembang di masyarakat adalah dukungan yang kuat dari pemerintah.
Pemerintah sangat mendukung adanya koperasi syariah di Indonesia. Karena tujuan utama dari koperasi syariah ini adalah memberdayakan masyarakat kecil,
para pedagang, petani, dll. Dengan memberdayakan masyarakat kecil secara tidak langsung juga membantu program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Walau bagaimanapun sebagian besar masyarakat Indonesia adalah kalangan menengah ke bawah.
KJKS BMT BUS dengan kinerja keuangan yang semakin tahun semakin membaik serta perkembangan usaha yang semakin meningkat. Kinerja
manajemen yang juga mampu terus melakukan perbaikan, pengembangan dan upgrade pada SDM yang ada di dalam KJKS BMT BUS. Oleh karena itu bukan
73
tidak mungkin KJKS BMT BUS yang juga sudah memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia untuk terus berkembang dan memperluas wilayah usahanya.
74
VII KESIMPULAN dan SARAN
7.1. Kesimpulan