59
BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran pembimbing agama dalam pembinaan akhlak anak yatim piatu di Yayasan Perguruan Islam Miftahul Jannah, dalam hal ini peran
pembimbing agama sangat besar manfaatnya dikarenakan pembimbing tinggal bersama siswa selama kurang lebih 24 jam. Oleh sebab itu aspek yang
dilakukan oleh pembimbing agama di Yayasan terhadap anak binaannya terdapat ada dua cara pembinaan, yaitu pembinaan secara rohani maupun
pembinaan secara jasmani. Ada beberapa metode yang dilakukan oleh pembimbing agama dalam
pembinaan akhlak yaitu diantaranya metode pendekatan kasih sayang, metode uswah keteladanan, metode pembiasaan, metode komunikasi langsung, dan
metode komunikasi tidak langsung. Beberapa metode tersebut bisa diterapkan jika ada saling kerjasama antara Pembina dengan yang dibina, dengan selalu
berlandaskan pada cara atau aturan yang berlaku. Selanjutnya faktor pendukung yang mendasari pembinaan akhlak yaitu
Adanya infaq atau zakat untuk sumbangan pendidikan dari para alumni yang tergabung dalam suatu ikatan persaudaraan, Sumber daya manusia yang
cukup berkualitas, Adanya keinginan dari pengasuh untuk menjadikan anak yatim sebagai anak yang berakhlak baik di bidang agama. Kemudian faktor
penghambat yang mendasari pembinaan akhlak yaitu Kurangnya perhatian orangtua terhadap pembinaan akhlak, Kurangnya para donatur.
Maka dapat disimpulkan bahwa peran pembimbing agama bisa dilakukan dan dapat terjalin dengan baik bila dalam hal pembinaan akhlak
mempunyai sifat, arah, tujuan maupun gagasan yang sesuai dengan ajaran agama Islam.
B. SARAN
Setelah penulis mengambil kesimpulan, maka tidaklah mendahului kenyataan apabila penulis ingin memberikan saran kepada pihak yang terkait.
1. Untuk Yayasan Perguruan Islam Miftahul Jannah, semoga bisa lebih
ditingkatkan kembali upaya-upaya yang dilakukan dan terus maju dalam bidang pendidikan dan sosial serta mendorong kaum muslimin untuk bisa
menjalin kerjasama yang utuh dan baik antara satu sama lain. 2.
Berupaya menjadikan generasi sekarang dengan sepenuh hati, menjadi generasi yang berkualitas, handal serta siap untuk menjadi manusia yang
berguna untuk kehidupan di masa yang akan datang. 3.
Selalu berupaya serta berikhtiar, menjadikan generasi saat ini menjadi generasi yang siap menghafal Al Qur’an dan menerapkannya di dalam
kehidupan bermasyarakat. 4.
Pembinaan akhlak yang baik akan sia-sia tanpa adanya perhatian dari anak, oleh karena itu hendaknya berlatih dan mengamalkan dari apa yang
telah didapatkan tentang kebaikan-kebaikan, kemudian kebaikan-kebaikan tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
61
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharismi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT
Bina Aksara, 1989 Arifin, H.M, Pedoman Pelaksanaan dan Penyuluh Agama, Jakarta: Golden
Terayon Press, 1992 Basrowi, Pengantar Sosiologi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005
Burhan Bungin, H.M, Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan ilmu Sosial Lainnya Edisi Kedua, Jakarta: Kencana, 2007
Departemen Pendidikan dan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2002
Hubies, Aida Vitayala S, Penyuluhan Pembangunan Indonesia, Jakarta: PT. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, 1992
Ismail, Asep Umar, Tasawuf, Jakarta: Pusat Studi Wanita PSW UIN Syarif Hidayatullah, 2005
Kahmadi, Dadang, Sosiologi Agama, Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2000 Kerlinger, Fred N, Asas
– Asas Penelitian Behavioral, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press, 2000
Khoiri Alwan, Akhlak Tasawuf, Yogyakarta: Pokja UIN Sunan Kalijaga, 2005 Lutfi, M, Dasar Dasar Bimbingan dan Penyuluhan konseling Islam, Jakarta :
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008 Mubarok, Ahmad, Psikologi Dakwah, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002.
Moleong ,Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya , 2002
Majdi Al - Hilali, 38 Sifat Generasi Unggulan, Jakarta: Gema Insani Press, 1999. Media Center, Kamus Ilmiah Populer, Jakarta: Mitra Press, 2002
Nasuhi, Hamid, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: CEQDA, 2007
Proposal, Dana Anak Yatim Fakir Miskin, Muallaf Korban Kerusuhan Maluku, Kupang serta Proyek Pembangunan Pesantren Masjid, Yayasan
Perguruan Islam Miftahul Jannah. Poerbakawatja, Soegarda, Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung,
1976. Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta:
Modern English, 1991 Rosadi Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2003 Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Teori Konseling Suatu Uraian Ringkasan,
Denpasar: Ghalia Indo,1984 Shadaly, Hasan, Ensiklopedi Indonesia, Jakarta: Ikhtisar Baru Van Hoeve, 1984
Singarimbun, Masri dan Effendi Sofian, Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES, 1983.
Sarwono, Sarlito, Wirawan, Teori-Teori Psikologi Sosial, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.
Soekanto Soerjono, Sosiologi Suatu pengantar,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D, Jakarta: Alfabeta, 2006
Sirajuddin, Zar, Filsafat Islam: Filosof dan Filsafatnya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004
Thantawy R, Kamus Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT. Pamator, 1997
PEDOMAN WAWANCARA 1
Bagaimana sejarah berdirinya yayasan perguruan islam miftahul jannah ?
Bagaimana Pelaksanaan Program Yayasan Perguruan islam Miftahul Jannah Dalam
pembinaan Akhlak anak Yatim ?
Apa visi, misi serta tujuan dari yayasan perguruan islam miftahul jannah ?
Apa yang melatarbelakangi berdirinya yayasan perguruan islam sebelum berkembang
menjadi pondok pesantren ?
Apa saja sarana dan prasarana di yayasan perguruan islam miftahul jannah ?
Berapa anak yatim yang menjadi anak asuh di yayasan perguruan islam miftahul jannah ?
Factor pendukung dan penghambat apa saja yang ditemui oleh yayasan ?
Metode apa saja yang dilakukan yayasan terhadap anak yatim anak bimbingannya ?
Adakah aspek pembinaan yang dilakukan oleh yayasan terhadap anak yatim ?
Apa sajakah program kegiatan yang dilakukan oleh pihak yayasan ?
Apakah program program yang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana ?
Adakah upaya yang dilakukan oleh pihak yayasan dalam pembinaan akhlak anak
yatim ?
Siapakah tokoh Pendiri Yayasan Perguruan islam Miftahul Jannah ?
Bagaimana Peran Pembimbing Agama Dalam Pembinaan Akhlak Anak Yatim Piatu Di Yayasan Perguruan Islam Miftahul Jannah ?
Teknik Apakah Yang digunakan Pembimbing Agama Dalam Pembinaan Akhlak
Anak Yatim Piatu Di Yayasan Perguruan Islam Miftahul Jannah ?
Bagaimana Antusiasme dalam Menjalankan program kegiatan dari yayasan perguruan islam miftahul Jannah ?
Materi kitab akhlak dan isi materinya seperti apa ?
Bagaimana pengajian diadakan , kemudian siapa yang membina dan jadwal
kegiatannya seperti apa ?
KESEDIAAN WAWANCARA 1 Nama : H. Faisal S.Ag
Hari dan tanggal , waktu : Rabu, 27 Agustus jam 12.46 Wib Jabatan : Ketua 1
Tempat : Kantor depan yayasan perguruan Islam Miftahul Jannah
Tanya : Bagaimana Pelaksanaan Program Yayasan Perguruan islam Miftahul Jannah Dalam pembinaan Akhlak anak Yatim ?
Jawab : Pembinaan program yang pertama dilakukan adalah kita asramakan dia dan yang kedua ialah kita bina layaknya sebuah pesantren yang bermula kegiatannya dari
menjelang subuh hari beraktifitas serta hingga pada pagi harinya bersosialisasi dengan teman melalui pendidikan formal dan diikuti pada malam harinya
mengikuti pengkajian kitab
– kitab terutama akhlak.
Tanya : Bagaimana sejarah berdirinya yayasan perguruan islam miftahul jannah ?
Jawab : Awal mula “ Yayasan Perguruan Islam Miftahul Jannah “ sejak tahun 1989
adalah berawal sejak itu berasal dari sebuah majelis taklim yang dipimpin oleh Ibu Ustadzah Hj Astuty, setelah berdirinya majelis taklim lalu beliau mempunyai
satu keinginan yang kuat ialah untuk menciptakan sebuah lembaga formal yang gratis jauh dari sebelum pemerintah menggratiskan biaya sekolah.
Tanya : Apa visi, misi serta tujuan dari yayasan perguruan islam miftahul jannah ?
Jawab : Visi : unggul dalam kualitas, sedangkan misi : unggul dalam kualitas, serta berprestasi dan memiliki akhlakul karimah yang kuat, siap dalam
menghadapi tantangan zaman dan juga siap menjawab keinginan masyarakat.
Tanya : Apa yang melatarbelakangi berdirinya yayasan perguruan islam sebelum berkembang menjadi pondok pesantren ?
Jawab : yang melatarbelakangi keinginan kita ialah mencetak generasi - generasi yang qur’ani
Tanya : Apa saja sarana dan prasarana di yayasan perguruan islam miftahul jannah?
Jawab : Alhamdulillah dari SD, TK, SMP, dan Pesantren tersedia lokasi bangunan 3 lantai total bangunan dari 18 ruang, dilengkapi dengan fasilitas seperti fasilitas toilet
yang memadai.
Tanya : Berapa anak yatim yang menjadi anak asuh di yayasan perguruan islam miftahul jannah?
Jawab : ada 2 golongan yaitu golongan non mukim dan golongan asrama. Golongan non mukim yaitu anak anak yang tidak diasramakan kurang lebih yang ditampung
berjumlah 150 orang, serta golongan asrama ialah kurang lebih sekitar 30 orang
Tanya : Faktor pendukung dan penghambat apa saja yang ditemui oleh yayasan ?
Jawab : faktor penghambat yaitu kurangnya donatur, partisipasi masyarakat sedangkan factor pendukung yaitu karena memliki alumni
– alumni dari haji dan umrah yang senantiasa setiap bulan atau triwulan memberikan bantuan berupa sembako dan
keuangan
Tanya : Metode apa saja yang dilakukan yayasan terhadap anak yatim anak bimbingannya ?
Jawab : Pendekatan rasa kasih sayang yaitu dengan memberikan suatu pengajaran agar mereka tumbuh menjadi insan yang kokoh, metode uswah teladan serta metode
pembiasaan.
Tanya : adakah aspek pembinaan yang dilakukan oleh yayasan terhadap anak yatim?
Jawab : Pembinaan rohani meliputi dengan diadakan pengajian - pengajian dengan inti mendekatkan diri kepada sang pencipta dan pembinaan jasmani meliputi
mengatur jam makan, jam belajar serta mengatur jadwal kegiatan
Tanya : Apa sajakah program kegiatan yang dilakukan oleh pihak yayasan ?
Jawab : Program social dengan mengadakan santunan yatim, santunan jompo dan santunan kepada anak muallaf melalui badan amil zakat yayasan.
Tanya : Apakah program yang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana ?
Jawab : Alhamdulillah sejauh ini program yang dilakukan berjalan 100 sesuai dengan rencana.
Tanya : Adakah Upaya Yang dilakukan oleh pihak yayasan dalam pembinaan akhlak anak yatim?
Jawab : Memberikan unsur penunjang untuk pelaksananya seperti pendidikan akhlak yang baik terutama dalam hal sarana ibadah, pembelajaran serta perlengkapan
yang lainnya.