pandangannya sendiri.
3. Manfaat Peran
Peran  dapat  membimbing  seseorang  dalam  berperilaku  karena manfaat  peran  itu  sendiri  yang  diantaranya  memberi  arah  pada  proses
sosialisasi,  dapat  menyatukan  kelompok,  pewarisan  nilai,  tradisi,  norma serta  kepercayaan,  membangun  kepercayaan  diri,  membuka  kesempatan
dalam memecahkan masalah. Setiap peran tentunya  pasti memiliki tujuan supaya  tiap  individu  yang  melaksanakan  peran  dengan  orang  sekitarnya
yang berhubungan atau berinteraksi dengan peran.
6
4. Tinjauan Sosiologi Tentang Peran
Manusia  adalah  makhluk  sosial  yang  kehidupannya  bergantung dengan  manusia  lainnya.  Pada  keadaan  seperti    inilah  manusia  sangat
berperan  dalam  menentukan  kelompok  sosial  dalam  suatu  lingkungan. Dengan  demikian,  dapat  diharapkan  bahwa  dari  sosial  masyarakat  yang
berkaitan  agar  menjalankan  peran  dengan  mengimbangi  antara    hak  dan kewajibannya di dalam lingkungan masyarakat.
Salah  satu  prestasi  yang  paling  menonjol  dari  sosiologi  modern adalah  perkembangan  dari  teori  peran  Role  Theory  ialah  setiap  anggota
suatu  masyarakat  menempati  status  dengan  posisi  tertentu.  Sama  halnya dengan  lembaga  dan  organisasi  yang  diharapkan  memainkan  peran
tertentu.
7
6
Basrowi, Pengantar Sosiologi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005, Cet. Ke-1, h. 64.
7
Soerjono  Soekanto,  Sosiologi  Suatu  pengantar,  Jakarta:  PT  Raja  Grafindo  Persada, 2000 Cet Ke 30 h. 283
B.  Pembimbing 1.
Pengertian pembimbing
Dalam  Kamus  Bahasa  Indonesia, “pembimbing  adalah  orang  yang
me mbimbing,  pemimpin  dan  penuntun”.
8
Pengertian  secara  harfiyah “Bimbingan  menurut  Djumhur  dan  Moh  Surya  mengatakan  bimbingan
yaitu “suatu pemberian bantuan  yang terus menerus, sistematis kepada
individu  dalam  memecahkan  masalah  yang  dihadapinya  agar  tercapai kemampuan  untuk  memahami  dirinya  sendiri  self  understanding,
kemampuan untuk  menerima sendiri self accaptance, kemampuan untuk mengarahkan diri sendiri self direction dan kemampuan untuk merealisir
diri  sendiri  self  realization  sesuai  dengan  potensi  atau  kemampuan dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya, baik lingkungan
keluarga maupun masyarakat ”.
9
Sedangkan  pendapat  menurut  Dewa  Ketut  Sukardi  menjelaskan bimbingan  ialah
“proses  bantuan  yang  diberikan  seseorang  agar  mampu mengembangkan  potensi  yang  dimiliki  sendiri,  dengan  mengatasi
persoalan  sehingga  mereka  menentukan  sendiri  jalan  hidupnya  serta bertanggungjawab tanpa tergantung kepada oranglain
”.
10
Dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  pembimbing  adalah  suatu  proses pemberian  bantuan    secara  terus  menerus  yang  melalui  seseorang  kepada
individu  baik  pria  maupun  wanita  yang  memiliki  kepribadian  dalam
8
Departemen  Pendidikan  dan  kebudayaan,  Kamus  Bahasa  Indonesia,  Jakarta:  Balai Pustaka, 2005 Cet Ke 3 h 152
9
M  Lutfi,  Dasar  Dasar  Bimbingan  dan  Penyuluhan  konseling  Islam,  Jakarta  : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008,  h 7
10.
Dewa  Ketut  Sukardi,  Pengantar  Teori  Konseling  Suatu  Uraian  Ringkasan Denpasar: Ghalia Indo,1984 ,  h. 17
menyelesaikan  masalah  serta  dapat  memikul  bebannya  sebagai tanggungjawabnya.
2. Pengertian Agama
Menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  agama  adalah  sistem yang  mengatur  tata  keimanan  kepercayaan  dan  peribadatan  kepada
Tuhan  Yang  Maha  Kuasa  serta  tata  kaidah  yang  berhubungan  dengan pergaulan  manusia  dan  manusia  serta  lingkungannya.  Kata  agama
berasal dari bahasa Sansekerta, āgama yang berarti “tradisi”. Sedangkan
Kata  lain  untuk  menyatakan  konsep  ini  adalah  religi  yang  berasal  dari bahasa  Latin  religio  dan  berakar  pada  kata  kerja  re-ligare  yang  berarti
mengikat  kembali.  Maksudnya  dengan  bereligi,  seseorang  mengikat dirinya kepada Tuhan
.
Menurut  Dr.  H.  Dadang  Kahmadi  M,Si,  menyatakan  bahwa agama adalah keyakinan akan  adanya tuhan yang maha pencipta, maha
mengadakan, pemberi bentuk dan pemelihara segala sesuatu serta hanya kepadanya dikembalikan semua urusannya.
11
3. Pengertian Pembimbing Agama
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, pembimbing adalah orang yang membimbing  atau  menuntun.
12
Dalam  definisi  yang  lain,  dinyatakan bahwa  pembimbing  adalah  orang  yang  paling  kompeten  dalam  meyakini
akan  kebenaran  agama  yang  dianutnya,  mengamalkan    dan  menghayati ajaran  agama.  Karena  seorang  pembimbing  agama  mampu  menjadi
11
Dadang Kahmadi,  Sosiologi Agama,  Jakarta : Remaja Rosdakarya, 2000 ,  h. 13
12
Departemen Pendidikan dan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2002,  Cet Ke 2 h. 1521
pembawa  norma  agama  yang  konsekuen  baik  lahir  maupun  bathin  bagi masyarakat.
13
Menurut  Ahmad  Mubarok,  peran  seorang  pembimbing  agama terhadap  yang  dibimbingnya  pasti  harus  lebih  besar,  karena  pembimbing
agama  sendiri  sebagai  orang  pemimpin  yang  harus  memiliki  kelebihan dibanding  orang  lain.  Adapun  ciri  pemimpin  yang  dapat  dikatakan
pemimpin, yaitu : a.
Memiliki  kecakapan  secara  umum  dalam  masyarakat  sebagai  juru penolong agama yang memiliki ciri kharismatik.
b. Memliki kecakapan minimal dalam teknis kepemimpinan agama.
14
Dari  penjelasan  di  atas,  maka  penulis  menyimpulkan  bahwa pembimbing  agama  adalah  orang  yang  paling  mengerti  tentang  ajaran
agama,  baik  dalam  meyakini,  menghayati  dan  mengamalkan  kebenaran serta  mempunyai  sifat  bijaksana,  kharismatik,  dan  mau  membantu  orang
lain yang berada dalam kesulitan.
4. Syarat Pembimbing Agama
Menurut  prof  H.M.  Arifin  M.Ed,  menjelaskan  beberapa persyaratan  mental  personality  yang  harus  dimiliki  oleh  seorang
pembimbing agama : a.
Meyakini  akan  kebenaran  agama  yang  dianutnya, mengamalkan  dan  menghayati  karena  ia  sebagai  pembawa
13
Aida  Vitayala  S  Hubies,  Penyuluhan  Pembangunan  Indonesia,  Jakarta:  PT.  Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, 1992, h. 19
14
Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002,  h.  161 – 182.