Manfaat Peran Tinjauan Sosiologi Tentang Peran
b.
Metode Amtsal perumpamaan
Metode perumpamaan adalah metode yang banyak dipergunakan dalam al-
Qur’an dan Hadis untuk mewujudkan akhlak mulia. Allah SWT berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 17 :
“Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api”… Dalam beberapa literatur Islam, ditemukan banyak sekali
perumpamaan, seperti mengumpamakan orang yang lemah laksana kupu-kupu, orang yang tinggi seperti jerapah, orang yang berani
seperti singa, orang gemuk seperti gajah, orang kurus seperti tongkat, orang ikut-ikutan seperti beo dan lain-lain
c.
Metode Tsawab ganjaran
Pengertian tsawab adalah sebagai hadiah atau hukuman. Metode ini juga penting dalam pembinaan akhlak, karena hadiah dan
hukuman sama artinya dengan reward and punisment. Hadiah bisa menjadi dorongan spiritual dalam bersikap baik, sedangkan hukuman
dapat menjadi remote control, dari perbuatan tidak terpuji. Aplikasi metode ganjaran yang berbentuk hadiah, diantaranya
adalah, memanggil dengan panggilan kesayangan, memberikan pujian, memberikan maaf atas kesalahan mereka, mengeluarkan
perkataan yang baik, bermain atau bercanda, menyambutnya dengan ramah, meneleponnya kalau perlu, dan lain-lain.
Selanjutnya Asep Umar Ismail dalam bukunya Tasawuf menjelaskan metode dengan mengembangkan potensi kebaikan,
yaitu:
24
d. Metode Al sima’
Metode ini mengembangkan potensi kebaikan pada diri anak dengan mengkondisikan anak sedemikian rupa agar senantiasa
mendengar aktif dan menyimak kalimat tayyibat, ungkapan yang santun tutur kata yang lembut, serta bahasa yang indah. Ketika anak
baru dilahirkan, Rasulullah SAW pun menganjurkan agar dibacakan adzan di telinga kanan dan iqamat di telinga kiri. Anjuran Rasulullah
SAW tersebut mengisyaratkan dua prinsip yang paling penting. Pertama bahwa al sima
’ yakni menyimak atau mendengar aktif merupakan prinsip dalam pengembangan potensi anak. Kedua bahwa
yang didengar dikondisikan sedemikian rupa agar tayyibat, yaitu yang bernilai tinggi dan bermutu tinggi.
e. Metode al Fu’adah
Metode ini mengembangkan potensi kebaikan pada diri anak dengan mengkondisikan anak sedemikian rupa agar : 1. Mendapat pengertian
dan pemahaman yang benar tentang kebiasaan positif yang di dengar dan disaksikannya dalam pengalaman hidup sehingga pemikiran anak
terbimbing dengan baik. 2. Mendapatkan pengalaman berharga dari apa yang didengar dan disaksikannya dalam pengalaman hidup
24
Asep Umar Ismail,Dkk, Tasawuf, Jakarta: Pusat Studi Wanita PSW UIN Syarif Hidayatullah, 2005, h. 18