Bisa dilihat bahwa kegiatan yang mereka lakukan bisa terlihat padat dari semua uraian yang telah dijelaskan di bagian atas. Kegiatan yang mereka
lakukan ini semata –mata untuk memberikan mereka pengetahuan tentang
pendalaman agama, tentang pengkajian Al- Qur’an dan tentang memahami
materi yang diberikan oleh para pembina di Yayasan Perguruan Islam Miftahul Jannah.
D. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Terhadap Pembinaan akhlak
anak Yatim Piatu di Yayasan Perguruan Islam Miftahul Jannah
Faktor pendukung yang mendasari terhadap pembinaan akhlak anak yatim yaitu
1. Adanya infaq atau zakat untuk sumbangan pendidikan dari para alumni
yang tergabung dalam persaudaraan. 2.
Sumber daya manusia yang cukup berkualitas, bisa disebut Qualified. 3.
Dengan metode pembinaan akhlak anak asuh yang tepat yakni Dengan cara metode seperti ini para pengurus anak yatim bisa mengetahui
bagaimana karakter serta potensi yang dimiliki oleh anak binaannya tersebut.
4. Usaha pembinaan akhlak anak yatim yang di lakukan secara terus
menerus. 5.
Adanya keinginan dari pengasuh untuk menjadikan anak yatim sebagai anak yang berakhlak baik di bidang agama.
12
6. Adanya anak yatim yang dapat dijadikan contoh suri ketauladanan di
yayasan bagi anak yatim yang lain.
12
Wawancara dengan Ustad Kusdiantoro pada tanggal 27 Agustus 2014.
Sedangkan faktor penghambat yang mendasari pembinaan akhlak anak yatim piatu yaitu
1. Kurangnya perhatian orangtua terhadap pembinaan akhlak
2. Kurangnya para donatur
Maka pembinaan akhlak dapat dilakukan dengan memberikan pengertian bahwa akhlak itu dapat menjadi pengontrol terhadap kesempurnaan
keimanan seseorang. Kesempurnaan iman dapat dilihat dari perilaku akhlak yang diwujudkan dalam kehidupan sehari hari.
Pembinaan akhlak merupakan hal yang terpenting yang perlu ditanamkan kepada anak yatim baik yang tidak mendapatkan pelajaran
akhlak dari kedua orangtua mengingat generasi sekarang seolah tenggelam dalam suasana terkikisnya sebuah moral.
Sedangkan teknik yang digunakan pembimbing agama dalam pembinaan akhlak anak ialah memberikan rasa menerima bahwa mereka
harus mengakui segala kekurangan serta kelebihan mereka, karena di dunia ini tidak ada yang sempurna, kemudian mendidik mereka dengan cara
mensyukuri nikmat yang ada di dalam Yayasan Perguruan Islam Miftahul Jannah serta mengaplikasikan rasa syukur tersebut ke dalam bentuk belajar,.
13
13
Wawancara Pribadi dengan H. Faisal S.Ag pada Tanggal 27 Agustus 2014.