Sistem Bimbingan Manasik Haji

etimologi atau bahasa, jamaah berasal dari bahasa arab yang memiliki arti berkumpul. Sedangkan menurut Istilah kata jamaah dapat diartikan sebagai pelaksana ibadah secara bersama-sama yang dipimpin oleh seorang imam. 20 Jamaah adalah kata bahasa Arab yang arti nya “kompak” atau “bersama-sama”. 21 Apa yang dimaksud dengan jamaah? Secara bahasa kata jamaah adalah memiliki beberapa pengertian antara lain : berkumpul, berkelompok, bersama-sama dan berserikat. Menurut Drs. E. Ayub. Dkk yang dimaksud jamaah adalah “sejumlah besar manusia” atau “sekelompok manusia yang berhimpun untuk mencapai tujuan yang sama. 22 Jadi jamaah adalah kelompok yang teroganisir dan terstruktur dengan baik. 23 Menurut Drs. Ibrahim Muhammad binAbdullah al Buraikan criteria jamaah ada empat, yakni : 1 Orang-orang yang berkumpul. 2 Tidak terpecah belah. 3 Manhaj atau konsep yang diikuti. 4 Qudwah atau teladan. 24 19 Zurizal Z Aminuddin, Fiqih Ibadah, Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam Negri, 2008, h.185 20 Ibid. h.189 21 M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Konseling Islam Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah-Jakarta, 2008, h.125 22 Moh. E. Ayub, dkk, Manajemen Masjid, Jakarta: Gema Insani Press, 1996, h. 128 23 Prisma Creative, Risalah Penyubur Iman, Jakarta: Prisma Creative, 2007 24 Ibrahim Muhammad bin Abdullah al Buraikan alih bahasa M. Anis Matta, Pengatar Studi Aqidah Islam , Jakarta : Robbani Press, 1998, Cet. 1, h. 114 Berdasarkan pengertian bimbingan jamaah maka pengertian bimbingan jamaah adalah membangun, mengusahakan, mengembangkan kemampuan secara bersama-sama dalam kegiatan ibadah haji untuk mencapai tujuan yang diingikan dan di cita-citakan. Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian jamaah haji adalah orang yang melaksanakan Ibadah haji dengan menyengaja mengujungi Baitullah untuk melaksanakan rukun yang kelima. c. Materi Materi adalah cangkupanajaran Islam yang terkandung dalam al- Qur‟an dan Hadist sebagai sumber ajarana Islam. 25 Serta batasan- batasan yang akan diterima oleh jamaah. Agar jamaah dapat memahami apa isi kandungan dari rangkaian doa yang ada didalam materi haji maupun umroh. Didalam isi materi haji yakni seperti; Do ‟a, syarat-syarat, rukun-rukun, dan wajib haji. Serta isi kandungan gambaran praktek ibadah haji. Materi bimbingan ibadah haji, PIHK wajib memberikan buku paket bimbingan manasik dan perjalanan haji yang diterbitkan oleh kementerian Agama kepada setiap jamaah. Sementara itu, desain pembinaanbimbingan yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI meliputi antara lain: 25 M. Arifin, Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama,Jakarta: Bulan Bintang, 1979, Cet ke-4, h. 43 Bimbingan massal di Kandepag KabKota 4 kali pertemuan, yaitu: 1 Bimbingan Massal I yang berisi kebijakan pemerintah tentang perhajian Bimbingan Manasik dan Bimbingan Kesehatan. 2 Bimbingan Massal II yang berisi pembentukan kelompok bimbingan keloter bayangan, ketua regu, dan ketua rombongan. Materi lainnya dalam bimbingan ini adalah mengenai perjalanan haji. 3 Bimbingan Massal III yang berisi peragaan manasik haji latihan operasional. 4 Bimbingan Massal IV yang berisi kosolidasi kloter serta perlengkapan dan barang bawaan. 5 Bimbingan Kelompok di KUA Kecamatan 11 kali pertemuan. Materi kesebelas pertemuan itu adalah: 6 Panduan perjalanan haji, baik di Tanah Air maupun Arab Saudi. 7 Kesehatan dalam ibadah haji. 8 Bimbingan Manasik Haji akhlakul karimah dan adat istiadat bangsa Arab. 9 Bimbingan Manasik Haji yang meliputi niat hajiumrah serta thawaf. 10 Bimbingan Manasik Haji sa‟I dan Wukuf di Arafah. 11 Bimbingan Manasik Haji yang meliputi mabit di Mina dan lontar jumrah, thawaf ifadah dan wada, hikmah dan pelestarian haji mabrur. 12 Peragaan Manasik Haji thawaf dan sa‟i. 13 Peragaan Manasik Haji wukuf di Arafah dan lontar Jamarat. 14 Peragaan Manasik Haji lanjutan dan travelling. 15 Peragaan Manasik Haji lanjutan dan travelling. 16 Peragaan Manasik Haji lanjutan dan travelling. d. Metode Metode ini merupakan salah satu cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Didalam bimbingan bisa dikatakan sebagai suatu cara tertentu yang digunakan dalam proses bimbingan. Secara umum ada dua metode dalam bimbingan, yaitu pertama, metode bimbingan individual dan kedua, metode bimbingan kelompok. Metode bimbingan kelompok dikenal juga dengan bimbingan group guidance sedangkan metode bimbingan individual dikenal dengan individual konseling. 1 Metode bimbingan individual, metode ini upaya pemberian secara individual dan langsung bertatap muka berkomunikasi anatara pembimbing dengan klien. 2 Metode bimbingan kelompok, bimbingan yang digunakan melalui kegiatan bersama kelompok, seperti kegiatan manasik umrah dan haji, Majelis Taklim, dan sosial. 26 e. Media Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti “perantara” atau “pengantar”, yaitu perantara sumber pesan a source dengan penerima pesan a receiver. Jadi, dalam pengertian yang lain, media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Pengertian media menurut para ahli : 1 Menurut Syaiful Bahri Djamarah: Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan. 2 Menurut Schram: Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. 3 Menurut National Education Asociation NEA : Media adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya. 4 Menurut Briggs: Media adalah alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. 26 M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: PT. Golden Terayon Press, 1998, Cet. Ke-6, h. 43 5 Asociation of Education Comunication Technology AECT: Media adalah segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan. 27 Secara umum dipahami bahwa istilah „media‟ berlaku bagi produk-produk informasi dan hiburan dari industri-industri media, begitu juga contoh-contoh telekomunikasi yang membantu membawakan produk-produk tersebut kepada kita. Terdapat pelbagai kritis terdapat kajian media dalam perkembangan kritik media. Pendekatan-pendekatan ini secara bervariasi memberikan tekanan kepada pemahaman terhadap bisnis dan produsen media, kepada teks-teks media dan konstruksinya, dan kepada para audiens media dan konteks soial. 28 f. Tujuan “Maqashid al-Haji” barangkali istilah yang belum populer dikalangan umat Islam pada umumnya. Istilah yang kurang lebih bermakna tujuan-tujuan haji atau, maksud yang diinginkan dari ibadah haji ini menyimpan banyak hakikat penting tentang rukun islam yang kelima ini. Kenyataanya yang masih sedikit disadari banyak umat islam adalah bahwa setiap ibadah dalam islam ada “maqashid”-nya, ada tujuan yang mesti direalisasi, ada hikmah besar yang seharusnya terwujud melalui ibadah-ibadah ritual. Kerapkali umat Islam melakukan ibadah tanpa berusaha menghidupkan ruh yang terdapat 27 Dikutip darihttp:www.pengertianahli.com201407pengertian-media-dan-jenis- media.html diakses Pada Tanggal: 10-September-2014 Jam: 09:54 Wib 28 Hodder Arnold, Media dan Budaya Populer, Yogyakarta: PT. Jalasutra,1999 h. 27 dalam ibadah tersebut. Beberapa ulama dan pemikir Islam berusaha mengeksplorasi makna-makna penting yang tersimpan dalam buku haji ini. Abbas Kararah, misalnya, mengkhususkan sebuah kitab berjudul Kitab al-Din wa Hajj yang menyikap makna penting dan hikmah- hikmah yang tersimpan dalam rukun-rukun islam yang sering kali terlupakan, yaitu rukun shalat, zakat, puasa dan haji. Pemikir Islam Iran Ali Shariati juga mengarang sebuah buku khusus membahas tinjauan filosofis spiritual dalam ibadah multi nasional ini. 29 Tujuan pelaksanaan bimbingan dari aspek ibadah kemandirian jamaah akan membuat mereka lebih tenang beribadah, sesuai syariat ibadah. Sementara kemandirian kesehatan diharapkan akan membuat jamaah cepat mengetahui kondisi kesehatanya dan mampu melakukan penanggulangan atau pencegahan awal. Jamaah mandiri biasanya juga akan cepat tanggap mengeatasi persoalan yang muncul mendadak di Arab Saudi namun tentu saja mewujudkan kemandirian tersebut bukan hanya tanggung jawab pemerintah, juga masyarakat. Itulah sebabnya perlu adanya pelayanan bimbingan ibadah haji yang sesuai pedoman dan materi manasik yang lebih sederhana serta mudah dipahami jamaah haji. g. Akomodasi Akomodasi adalah sarana untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan 29 Ibid h. 93 buku Dinamika dan Perspektif Haji Indonesia, Jakarta, 2010 minum serta jasa lainnya. 30 Akomodasi yang dipakai oleh Penyelenggara Haji Khusus PIHK adalah Hotel Bintang 5 Lima semua mulai dari kota Madinah, Mekkah, Jedah dan Fasilitas untuk Manasik Haji. h. Jadwal Pengertian jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja; daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci. Sedangkan pengertian penjadwalan adalah proses, cara, perbuatan menjadwalkan atau memasukkan ke dalam jadwal. Jadwal adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci: penataran itu sudah disetujui oleh pimpinan acara jadwal kegiatan yg akandilakukan. 31 Jadwal manasik adalah program untuk suatu acara yanga akan dilakasanakan agar semua rangkaian kegiatan dapat berjalan sesuai waktu yang sudah direncanakan sehingga acara manasik haji berjalan sesuai waktu dan tempat yang berlaku. 30 Dikutip dari http:khoirulf.blogspot.com201101pengertian-akomodasi.html diakses Pada Tanggal: 11-september-2014 jam: 11:32 31 Dikutip http:artikata.comarti-331247-jadwal.htmldiakses Tanggal: 11-september-2014 Jam: 10:59 Wib

C. Pelayanan Ibadah Haji

1. Dasar Hukum Pelayanan Ibadah Haji

Terdapat dua dasar hukum yang menjadi landasan penyelenggaraan ibadah haji. Pertama, Undang-undang No. 13 Tahun 2008 tentang penyelenggara ibadah haji. UU ini merupakan pengganti dari UU No. 17 Tahun 1999 yang mengamanatkan langsung kepada Menteri Agama. 32 Berkaitan dengan penyelenggaraan ibadh haji khusus, pemeritah. menetapkan Undang-undang mengenai standar minimal ibadah haji khusus, hal tersebut dapat dilihat peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 22 Tahun 2011 tentang standar minimal penyelenggara ibadah haji khusus. 33 Pokok-pokok penyelenggaraan ibadah haji meliputi enam hal. Kaitanya dengan pelayanan bimbingan haji ini dijelaskan pada pokok- pokok penyelenggaraan ibadah haji poin keempat yaitu pemerintah berkewajiban melakukan pembinan, pelayanan, dan perlindungan dengan menyediakan layanan adminitrasi, bimbingan ibadah, akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan, keamanan, dan hal-hal lain yang diperlukan jemaah haji. Dasar-dasar pelayanan yang harus dipahami dan dimengerti seorang costumer servic adalah: a. Berpakaian dan berpenampilan rapi dan bersih 32 Undang –Undang Dasar Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia, tentang Penyelenggara Ibadah Haji Nomor 13 Tahun 2008, h. 1 33 Undang-Undang Dasar Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia, tentang Standar Pelayanan PIHK Nomor 22 Tahun 2011, h. 1 b. Percaya diri, bersikap akrab dan penuh dan penuh dengan senyuman. c. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika sudah kenal. d. Tenang, sopan, hormat, serta tekun mendengarkan setiap pembicaraan. e. Berbicara dngn bahasa yang baik dan benar f. Bergairah dalam melayani nasabah dan tunjukan kemampuannya g. Jangan menyela atau memotong pembicaraan h. Mampu meyakinkan nasabah serta memberikan kepuasan i. Jika tidah sanggup menangani permasalahan yang ada, minta bantuan. j. Bila belum dapat melayani, beritahukan kapan akan dilayani.

2. Tahap-tahap Pelayanan Ibadah Haji