Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Menurut Ibrahim Muhammad Al Jamal dalam bukuny a “Fiqih Al Mar‟at
Al Muslimah” arti haji menurt bahasa adalah menuju suatu tempat yang suci. Sedangkan menurut Syara „haji berate berziarah ke Bait Allah al haram,
melakukan wukuf di Arafah, dan Sa‟I antara bukit Shafa dan Marwah, dengan cara tertentu dalam waktu dan niat tertentu pula.
4
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima, kepada kaum Muslimin Allah SWT menjanjikan surga sebagai pahala bagi para haji
mabrur.Sedangkan haji mabrur adalah suatu karunia yang tidak dapat dinilai dengan materi karena kandungan hikmahnya sangat luar biasa, maka inilah
balasan yang pantas diberikan kepada haji mabrur. Dan tidak berlebihan jika dengan
menunaikan ibadah
haji, seorang
muslim merasa
telah menyempurnakan agamanya.
5
Haji pada hakekatnya merupakan aktivitas suci yang pelaksanaannya diwajibkan oleh Allah kepada seluruh umat muslim yang telah mencapai
istitho‟ah mampu, di sebut aktivitas suci karena seluruh rangkaian kegiatannya adalah ibadah. Haji juga disebut sebagai ibadah puncak secara
fisik-material maupun spiritual. Berdasakan undang-undang Nomor 13 Tahun 2008 pasal 6 menyebutkan
bahwa pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi, bimbingan ibadah
haji, akomodasi, trasportasi, pelayanan haji.
6
4
Ibrahim Muhammad al Jamal, Fiqih Wanita, Penerjemah anshori umar sitinggal,semarang: CV. Asy-Syifa, 1986, h. 286
5
Muhammad M. Basyuni, Reformasi manajemen Haji, Jakarta: FDK Press, 2008. h. 1
6
Ibid, h. 3
Berkaitan dengan penyelengaraan Ibadah Haji khusus, Pemerintah menetapkan Undang-Undang Mengenai standar Pelayanan Minimal Ibadah
haji khusus, hal tersebut dapat dilihat pada Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 22 Tahun 2011 Tentang Standar Minimal Penyelenggaraan
Ibadah Haji Khusus. Dalam Bab III standar pelayanan minimal Pasal 3 menjelaskan bahwa
PIHK wajib memberikan kepada jemaah haji khusus yang meliputi: a Pendaftaran, b Bimbingan ibadah jemaah haji khusus, c Transportsi jemaah
haji khusus, d Akomodasi dan komsumsi di Arab Saudi, e Kesehatan jemaah haji khusus, f Perlindungan jemaah haji khusus dan petugas haji khusus, g
Administrasi dan dokumen haji. Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus PIHK
Dalam rangka
penyelenggaraan haji
bagi masyarakat
yang membutuhkan pelayanan khusus diselenggarakan ibadah haji khusus yang
pengelolaan dan pembiayaannya bersifat khusus. Penyelenggaraan ibadah haji khusus dilaksanakan oleh PIHK yang telah mendapat izin Menteri Agama.
Penyelenggaraan ibadah haji khusus harus lebih singkat waktunya, akomodasi harus hotel, dan penyediaan komsumsi serta transportasi harus
lebih baik. PIHK wajib disertai petugas kesehatan dan bimbingan ibadah. Memberangkatkan, memulangkan, dan melayani jemaah haji harus sesuai
dengan perjanjian yang disepakati antara PIHK dan jemaah haji. Jika terjadi wanprestasi, jemaah haji dapat menuntut secara perdata. Untuk perlindungan
terhadap jemaah haji, pengajuan memperoleh visa disyaratkan sudah
memperoleh barcode dari Kementerian Haji Arab Saudi, dan untuk pengemabilan paspor yang telah divisa oleh PIHK, disyaratkan menunjukkan
tiket penerbangan dari Arab Suadi. PIHK yang tidak melakasanakan ketentuan dikenai sanksi administrtif.
7
Upaya peningkatan pelayanan ibadah haji sebagaimana dirumuskan dalam kebijaksanaan teknis penyelenggaraan ibadah haji, yaitu kegiatan
bimbingan ibadah haji secara intensif kepada calon haji sejak mendaftar, selama di Arab Saudi sampai kembali keTanah Air.
Untuk dapat memahami ibadah haji dengan benar dan baik, maka jamaah harus dapat memahami cara-cara pelakasanaanya, tujuan, dan
kandungan makna yang terdapat dalam ibadah haji tersebut. Itulah yang disebut ilmu manasik serta syarat-syarat wajib haji, maka ia harus mengetahui
ilmu yang memperlajari hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji, agar hajinya diterima oleh Allah SWT. Mengingat betapa pentingnya
ilmu manasik haji dan umrah ini bagi calon jamaah haji maka mempelajari ilmu manasik haji dan umrah hukumnya wajib.
8
Optimalisasi adalah proses pencapaian suatu pekerjaan dengan hasil dan keuntungan yang besar tanpa harus mengurangi mutu dan kualitas dari suatu
pekerjaan.
9
7
Ali Rokhmad Suviyanto, Intisari Langkah- langkah Pembenahan Haji, JAKARTA: Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI,h. 184
8
Djamaluddin Dimjati, Panduan Ibadah Haji dan Umrah Lengkap, Jakarta: Era Intermedia, 2006, h. 19
9
Dikutip dari achmadi indra dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian optimalisasi
Jakarta, 2012
Oleh karena haji merupakan ibadah rutin tahunan melibatkan banyak orang dan unsur, maka perlu dilakukan bimbingan bagi jama‟ah haji guna
memberikan pengetahuan dan informasi yang penting serta berguna bagi calon jama‟ah agar perose pelaksanaan iabadah haji dapat berjalan dengan baik.
Travel PIHK Penyelenggara Ibadah Haji Khusus PT. Alia Indah Wisata. Berdiri sejak tahun 2000 di Jakarta, dan mendapat izin penyelenggara
ibadah haji khususdan umroh pada tahun 2000. Total Jama‟ah yang sudah diberangkatkan sampai tahun 2014 berjumlah 2115 orang.
Seiring perkembangan dan berjalannya waktu, pengelolaan haji dan umroh mengalami perubahan dalam upaya meningkatkan, pelayanan,
pembinaan, serta perlindungannya. Travel PT Alia Indah Wisata selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah dengan
menyedikan fasilitas kemudahan, keamanan, kenyamanan, keterbukaan dan kejujuran. Pembimbing yang berkualiatas menjadi salah satu fasilitas yang
diberikan oleh PIHK PT Alia Indh Wisata kepada jama‟ah haji agar kegiatan
haji dapat berjalan dengan baik. Untuk mengentahui lebih lanjut mengenai optimalisasi dan program-
program bimbingan jama‟ah haji khusus PT Alia Indah Wisata, maka penulis akan menuangkan dalah sebuah karya ilmiah
“skripsi” Optimalisasi Bimbingan dan Pelayanan Ibadah Haji Khusus pada PT Alia Indah
Wisata Tahun 2014 .