CaCO
3
Kalsinasi t = 1 2 jam,
T = 600, 700, 800, 900
o
C CaO
Transesterifikasi konvensional
olein sawit Biodiesel Sawit
Analisis rendemen biodiesel
Olein sawit Metanol
Olein sawit Metanol
NaOH Transesterifikasi
konvensional olein sawit
Biodiesel Sawit Analisis rendemen
biodiesel
dipindahkan ke dalam corong pemisah, dan dilakukan dekantasi 24 jam sehingga biodiesel terpisah dari gliserol.
Gambar 6
Transesterifikasi olein sawit menggunakan katalis CaO dan NaOH.
3.2.3. Transesterifikasi Olein Sawit Menggunakan Ultrasonic Probe Instrument
Berdasarkan hasil analisa kadar asam lemak bebas ALB yang terkandung di dalamnya, olein sawit mengandung ALB sebesar 0,08 sehingga dapat
langsung diproses menggunakan reaksi transesterifikasi. Reaksi tersebut dilangsungkan dengan bantuan Ultrasonic Probe Instrument merk Cole Palmer
daya 130 W, frekuensi 20 kHz selama 10, 20, dan 30 menit, pada faktor amplitudo 30, 35, dan 40.
Transesterifikasi ini dilakukan dengan memanaskan olein sawit menggunakan hot plate hingga suhu 45
o
C di dalam gelas piala ukuran 250 ml merk IWAKI Pyrex. Selanjutnya ditambahkan campuran larutan NaOH 0,5
berat minyak di dalam metanol rasio molar 6:1, dan dilakukan pengadukan 1 menit menggunakan magnetic stirrer agar metanol, minyak, dan NaOH menyebar.
Gelas piala berisi campuran ketiga bahan tersebut kemudian diangkat dari hot plate
, dan diletakkan di tempat datar. Selanjutnya probe ultrasonik dimasukkan ke
tengah – tengah larutan, alat ultrasonik diatur pada faktor waktu dan amplitudo
yang dikehendaki, lalu alat ultrasonik tersebut dijalankan. Setelah mencapai waktu yang ditetapkan, campuran biodiesel dan gliserol
yang dihasilkan dipindahkan ke corong pemisah, dan dilakukan dekantasi selama 24 jam. Biodiesel yang dihasilkan kemudian dicuci dengan akuades hangat
beberapa kali hingga pH air pencucian terakhir sama dengan pH akuades. Selanjutnya dilakukan pengeringan sisa-sisa metanol dan air cucian menggunakan
hotplate pada suhu 105
o
C selama 10 menit. Biodiesel sawit yang dihasilkan selanjutnya dianalisis rendemen dan bilangan asamnya.
Energi yang dihasilkan untuk setiap faktor perlakuan dihitung dengan rumus sebagai berikut :
� �
=
� �
.............................................. 1 E = P.t ............................................... 2
Dengan : P = Daya W
A = Amplitudo E = Energi W.det
t = waktu detik
Selain itu, dilakukan pula transesterifikasi olein sawit menggunakan metode konvensional sebagai bahan pembanding, pada suhu 65
o
C selama 1 jam dan suhu 45
o
C selama 30 menit di atas hot plate disertai pengadukan menggunakan magnetic stirrer.
Rasio katalis NaOH dan metanol yang digunakan pada metode konvensional persis sama seperti pada proses transesterifikasi ultrasonik.
Biodiesel sawit yang diperoleh kemudian dianalisis rendemennya.
3.2.4. Esterifikasi Minyak Biji Karet Menggunakan Ultrasonic Probe Instrument