Analisis Identifikasi Potensi Wilayah

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten Halmahera Timur yang meliputi 10 kecamatan dengan 73 desa.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang diambil adalah data primer dan sekunder. Data primer yang diambil adalah informasi kondisi sosial ekonomi masyarakat di kabupaten Halmahera Timur. Pengambilan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara dengan stakeholder terkait seperti Pemerintah Daerah, Camat, Kepala Desa dan Masyarakat. Sementara pengambilan data sekunder dilakukan dengan menggunakan metode studi pustaka, yang sumbernya dari BPS, BAPPEDA Kabupaten Halmahera Timur dan Instansi terkait lainnya.

3.4. Analisis Data

Metode analisis yang dipakai adalah analisis identifikasi potensi, analisis Skalogram, analisis Indeks Williamson, analisis Entropy, analisis Interaksi Spasial deskriptif dan Analisis Deskriptif.

3.4.1. Analisis Identifikasi Potensi Wilayah

Analisis identifikasi potensi merupakan salah satu bentuk analisis stastistik yang bertujuan memberikan deskripsi data yang meliputi tabulasi, peringkasan dan penyajian dalam bentuk tabel, gambar serta menghitung data-data Podes Kabupaten Halmahera Timur tahun 2006, kabupaten dalam angka tahun 2008 dan profil kabupaten Halmahera Timur. Analisa identifikasi potensi digunakan untuk menjelaskan, menguraikan, menggambarkan, menganalisa, dan menjabarkan fenomena-fenomena yang diperoleh dari data-data, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih objektif terhadap keadaan yang ada. Identifikasi potensi sumberdaya manusia, sumberdaya buatan, dan sumberdaya alam dilakukan melalui analisis potensi dengan perhitungan data-data Podes kabupaten Halmahera Timur tahun 2006, data kabupaten Halmahera Timur dalam angka tahun 2008 dan profil kabupaten Halmahera Timur serta menganalisa keadaan di kabupaten Halmahera Timur dengan survei langsung ke wilayah studi, dengan parameter jumlah penduduk, tingkat pekerjaan, tingkat pendidikan, angkatan kerja, sarana pendidikan, sarana dan prasarana kesehatan, sarana pasar, sarana perikanan, luas lahan pertanian, luas lahan perkebunan dan kehutanan. Kemudian hasil pengolahan dipetakan pada peta potensi untuk dianalisa secara spasial. Pada penelitian ini, perkembangan kecamatan dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu kategori I tinggi, kategori II sedang, dan kategori III rendah. Adapun rumus yang dipakai untuk mengidentifikasi potensi sumberdaya adalah sebagai berikut: 1. Analisis identifikasi potensi sumberdaya manusia A. Analisisi identifikasi potensi sumberdaya manusia tingkat pekerjaan dengan cara: Keterangan : I sdm = Indeks sumberdaya manusia B = Total penduduk bekerja X = Total penduduk tidak bekerja B. Analisis identifikasi potensi sumberdaya manusia tingkat pendidikan dengan cara: Keterangan I sdm = Indeks sumberdaya manusia P = Total penduduk berpendidikan K = Total tidak berpendidikan 2. Analisis identifikasi potensi sumberdaya buatan: A. Analisis identifikasi potensi sumberdaya buatan sarana pendidikan dengan cara: Keterangan : R sdb pdkk = Rasio sumberdaya buatan berdasarkan sarana pendidikan Mu = Jumlah murid Sklh = Jumlah sekolah B. Analisis identifikasi potensi sumberdaya buatan sarana dan prasarana kesehatan dengan cara: Keterangan : I sdb kes. = Indeks sumberdaya buatan berdasarkan sarana prasarana kesehatan JF = Jumlah fasilitas kesehatan JP = Jumlah penduduk C. Analisis identifikasi potensi sumberdaya buatan sarana pasar dengan cara: Keterangan : I sdb sp = Indeks sumberdaya buatan berdasarkan sarana pasar JF = Jumlah fasilitas pasar JP = Jumlah Penduduk

3.4.2. Analisis Skalogram