Analisis Entropi Analisis Interaksi Spasial Analisis Deskriptif Menyusun Arahan Kebijakan dalam Mengatasi

total penduduk kabupaten Pengukuran didasarkan pada variasi hasil-hasil pembangunan ekonomi antar region yang berupa besar PAD. Kriteria pengukuran adalah semakin besar nilai indeks yang menunjukkan variasi produksi ekonomi antar region semakin besar pula tingkat perbedaan ekonomi dari masing-masing region dengan rata- ratanya, sebaliknya semakin kecil nilai ini menunjukkan kemerataan region yang baik Syafrizal, 1997. Indeks kesenjangan akan menghasilkan indeks yang lebih besar atau sama dengan nol jika maka dihasilkan indeks = 0, yang berarti tidak adanya kesenjangan ekonomi antar kecamatan. Indeks lebih besar dari 0 menunjukkan adanya kesenjangan ekonomi antar wilayah. Dalam analisis ini data yang digunakan adalah PAD perkapita.

3.4.4. Analisis Entropi

Analisis Enthropy merupakan salah satu konsep analisis yang dapat menghitung tingkat keragaman diversifikasi komponen aktivitas. Keunggulan dari konsep ini karena dapat digunakan untuk: 1 memahami perkembangan suatu wilayah; 2 memahami perkembangan atau kepunahan keanekaragaman hayati; 3 memahami perkembangan aktivitas perusahaan, seperti pabrik gula; dan 4 memahami perkembangan aktivitas suatu sistem produksi pertanian, dan lain- lain. Prinsip analisis ini adalah semakin beragam aktifitas atau semakin luas jangkauan spasial, maka semakin tinggi entropi wilayah. Artinya wilayah tersebut semakin berkembang. Persamaan umum entropi ini adalah sebagai berkut: ∑∑ = = − = n i n j PijLnPij S 1 1 Keterangan : S = Tingkat perkembangan n = Jumlah jenis kegiatan usaha masyarakat, kepadatan penduduk, dan kemampuan personil ij = Kecamatan i sampai dengan j _ Y Yi = P = Peluang atau proporsi terjadinya keragaman diversifikasi Jika S meningkat maka tingkat perkembangannya tinggi. Nilai S akan selalu meningkat S = 0. Data yang dianalisis adalah data podes 2006, kabupaten Halamhera Timur dalam angka dan profil Halmahera Timur dengan parameter luas lahan sawah, jumlah kegiatan perdagangan dan jasa, jumlah kegiatan industri dan kerajinan, jumlah dan jenis fasilitas pendidikan dan jumlah dan jenis fasilitas kesehatan.

3.4.5. Analisis Interaksi Spasial

Analisis interaksi spasial dimaksudkan untuk menganalisis hubungan timbal balik antara pusat-pusat kegiatan sosial ekonomi dalam suatu wilayah pembangunan yang difokuskan pada aliran informasi aktivitas pelayanan pemerintah melalui jalur transportasi daerah yang tersedia. Dalam penelitian ini analisis interaksi spasial menggunakan analisis deskriptif untuk melihat pola interaksi spasial pergerakan barang dan orang antar wilayah.

3.4.6. Analisis Deskriptif Menyusun Arahan Kebijakan dalam Mengatasi

Masalah Kesenjangan Dalam tulisan ini, menyusun arahan kebijakan dalam mengatasi masalah kesenjangan di kabupaten Halmahera Timur dilakukan melalui analisis deskriptif dengan cara menganalisa hasil-hasil analisis sebelumnya antara lain fenomena hasil analisis identifikasi potensi wilayah, hasil analisis perkembangan wilayah dan hasil analisis kesenjangan wilayah, sehingga diperoleh gambaran yang jelas dan logis.

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah