Karakteristik Oceanografi Laut Wilayah Halmahera Timur

Ake Subaim dan Dodaga saat ini sudah dimanfaatkan secara intensif untuk pertanian tanaman pangan lahan basah dengan masukan teknologi yang cukup memadai. Kota Subaim dan sekitarnya saat ini merupakan lumbung padi bagi kabupaten Halmahera Timur, bahkan bagi Propinsi Maluku Utara. Ake Ekor sudah dimanfaatkan untuk mendukung kawasan pertanian permukiman transmigrasi di sekitar Desa Binagara. Ake Onat dimanfaatkan untuk kawasan pertanian permukiman transmigrasi di Desa Wayamli. Berdasarkan jenis lahan, masih ada sungai yang dapat dikembangkan untuk mendukung pengembangan kawasan pertanian lahan basah, yaitu Ake Sangaji di Kecamatan Maba Selatan.

4.7. Karakteristik Oceanografi Laut Wilayah Halmahera Timur

Karakteristik oceanografi laut wilayah Halmahera Timur dapat digambarkan dari beberapa parameter fisik dan kimia yang pada umumnya dipengaruhi oleh karakter laut yang bebatasan dengan wilayah Halmahera Timur. Lebih rinci lagi karakterisik perairan wilayah Halmahera Timur adalah sebagai berikut : 1. Iklim Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson 1951, daerah Halmahera Timur termasuk daerah bertipe iklim B, dengan rata-rata curah hujan per tahun adalah 1.869,4 mm. Bulan Nopember dan bulan Agustus adalah bulan dengan curah hujan tertinggi. Selain itu, bulan April juga merupakan bulan dengan cuah hujan tinggi yaitu 293,3 mm. Periode curah hujan rendah berlangsung pada bulan September dan Oktober dengan curah hujan terendah 50,8 mm yaitu pada bulan September. 2. Sifat Fisik Air Laut Salah satu sifat fisik air laut yang penting baik bagi dinamika pergerakan air laut itu sendiri maupun terhadap kehidupan biota di dalamnya adalah suhu air laut. Banyak faktor yang mempengaruhi fluktuasi suhu air laut, diantaranya adalah arus permukaan, keadaan awan, penguapan, gelombang, dan lain- lain. Seperti halnya suhu di perairan Maluku pada umumnya, suhu air laut di perairan Halmahera Timur berkisar antara 28 – 31 o C. Suhu terendah terjadi pada bulan Mei yaitu pernah mencapai 25,5 o C. 3. Salinitas Salinitas adalah jumlah garam yang terkandung dalam air laut. Pengaruh salinitas dalam air laut antara lain dalam perubahan skala kecil seperti tekanan, fluktuasi suhu, penyebaran masa air. Sedangkan pengaruh dalam skala besar ditunjukkan seperti pada titik pembekuan, kerapatan, suhu serta daya hantar listrik. Perubahan-perubahan tersebut tentunya akan mempengaruhi kehidupan mahluk hidup yang ada di dalamnya. Seperti di wilayah perairan lain di Propinsi Maluku Utara, salinitas di perairan Halmahera Timur berkisar antara 32,5 – 33,5 permil. 4. Arus Arus adalah gerakan air yang mengakibatkan perpindahan massa air, baik secara hoeizontal maupun vertikal yang disebabkan oleh perbedaan energi potensial. Arus laut pada umumnya terjadi akibat pengaruh beberapa gaya yang bersamaan yang terdiri dari arus tetap, arus periodik pasut dan arus angin. Pola arus di perairan Maluku, termasuk di perairan Halmahera Timur, dipengaruhi oleh pasang surut, dimana kecepatan rata-rata waktu surut 7 – 8 cmdetik dan 11 cmdetik sewaktu pasang. 5. Pasangsurut Tipe pasang surut Laut Maluku termasuk di perairan Halmahera Timur pada umumnya adalah tipe pasang surut campuran dominasi ganda. Pola pasut di daerah ini merupakan rambatan dari perairan yang lebih luas yaitu Lautan Pasifik. 4.8. Aspek Sosial dan Kependudukan 4.8.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk