Pemanfaatan Potensi PUSTAKA oleh Penyuluh
39
Gambar 9.
Diagram Kartesius dari Atribut-Atribut Yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna PUSTAKA.
Keterangan
Kuadran I Kuadran II
C1 Tingkat kemutakhiran koleksi
A1 Tingkat kompetensi SDM
C2 Kelengkapan koleksi
A2 Tingkat produktivitas SDM
C3 Kualitas koleksi
A4 Tingkat kualitas SDM
C4 Jumlah koleksi
B1 Kemudahan akses informasi
C6 Keterawatan Koleksi
B2 Media dan saluran komunikasi
D7 Kecepatan pelayanan
B3 Sarana TIK
D8 Akses pelayanan
B6 Ruang layanan internet
E2 Pameran
B7 Penerangan
F2 Kerjasama dengan lingkup Kementan
D5 Tanggung jawabpelaksana pelayanan
G3 Jarak lokasi
D9 Kualitas pelayanan
D11 Kesopanan dan keramahan pelaksana
Kuadran III D14 Kenyamanan lingkungan
B4 Layanan fotocopy
E1 Open house PUSTAKA
C5 Bentuk koleksi
G1 Lokasi mudah dijangkau
D1 Prosedur layanan
G2 Kemudahan transportasi
D2 Persyaratan pelayanan
D3 Kejelasan pelaksana pelayanan
Kuadran IV
D6 Kemampuan petugas pelayanan
A3 Tingkat kapasitas SDM
D10 Keadilan mendapatkan pelayanan
B5 Ruang baca
D12 Kewajaran biaya pelayanan
B8 Interior dan tata ruang perpustakaan
D13 Kepastian jadwal pelayanan
D4 Keamanan pelayanan
E3 Bedah buku
D15 Keamanan pelayanan E4
Kunjungan perpustakaan F1
Kerjasama dengan stakeholder F3
Training jangka panjang F4
Training jangka pendek
Pada gambar diagram kartesius tersebut diatas terlihat atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan pengguna terhadap PUSTAKA tersebar pada 4 empat
kuadran. Penjelasan atribut-atribut pada masing-masing kuadran adalah sebagai berikut:
I II
I III
IV
40 1.
Kuadran I Prioritas Utama
merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti yang
diharapkan. Pada kuadran 1 terdapat: C1, C2, C3, C4, C6, D7, D8, E2, F2, G3
C1. Tingkat Kemutakhiran Koleksi. Kemutakhiran koleksi lebih bersifat
individual dan kondisional. Kemutakhiran informasi untuk setiap bidang ilmu
berbeda-beda. Menurut ketentuan FAO, kemutakhiran informasi bidang pertanian adalah tidak lebih dari 6 bulan sejak diterbitkan untuk informasi pada
jurnal, dan tidak lebih dari 2 tahun untuk informasi pada bukumonograf. Hasil penilaian responden tingkat kemutakhiran sangat penting, akan tetapi koleksi
di PUSTAKA belum memiliki tingkat kemutakhiran seperti yang diharapkan. Permasalahannya adalah tidak semua jurnal tercetak dapat segera
dimanfaatkan oleh pengguna setelah diterbitkan, kecuali jika perpustakaan melanggan sendiri jurnal tersebut. Setelah berada di perpustakaan pun jurnal
baru harus melalui beberapa tahapan pengolahan. Selanjutnya setelah berada di ruang layanan, pengguna perlu menelusurnya terlebih dahulu melalui indeks,
katalog atau sarana referensi lainnya untuk dapat memanfaatkannya.
C2. Kelengkapan Koleksi. Adanya peningkatan yang luar biasa dalam
pengetahuan serta kemajuan dalam bidang teknologi informasi maka setiap perpustakaan dituntut akan kelengkapan koleksi. Hal ini disebabkan karena
perpustakaan merupakan pusat informasi. Sebagai pusat informasi, kelengkapan koleksi menjadi syarat mutlak. Dari hasil penilaian responden kelengkapan
koleksi di PUSTAKA belum sesuai yang diharapkan. Hal ini di sebabkan PUSTAKA merupakan perpustakaan khusus yang berfungsi melaksanakan
penghimpunan, pengelolaan, pelayanan, penganalisisan, dan penyebaran informasi bidang pertanian dan bidang terkait lainnya. Perpustakaan khusus memiliki
batasan koleksi sesuai dengan disiplin ilmu tertentu.
C3. Kualitas Koleksi. Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama
dalam mendirikan suatu perpustakaan. Dengan adanya paradigma baru dapat disimpulkan bahwa, salah satu kriteria dalam penilaian layanan perpustakaan
melalui kualitas koleksinya. Pada penelitian ini responden menilai bahwa kualitas koleksi merupakan variabel yang sangat penting, akan tetapi kualitas koleksi di
PUSTAKA belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena PUSTAKA merupakan perpustakaan khusus sehingga koleksi yang dihimpun
haruslah sesuai dengan keperluan pemakai perpustakaan di lembaga tersebut Untuk itu seharusnya PUSTAKA dalam proses penghimpunan koleksi harus
mengikuti beberapa tahap, yaitu 1
haruslah dituangkan dalam kebijakan pengembangan koleksi, yang merupakan perencanaan dan kebijakan dasar
mengenai koleksi; 2 perlu dikembangkan prosedur seleksi agar koleksi yang dihimpun itu benar-benar bahan pustaka yang tepat bagi perpustakaan; 3 perlu
dikembangkan prosedur pengadaan yang membimbing bagaimana memperoleh bahan pustaka dan memprosesnya bila bahan pustaka itu telah datang.
41
C4. Jumlah Koleksi. Koleksi suatu perpustakaan khusus adalah tidak terletak
dalam banyaknya jumlah bahan pustaka atau jenis terbitan lainnya melainkan ditekankan kepada kualitas koleksinya, agar dapat mendukung jasa penyebaran
informasi muktahir serta penelusuran informasi. Responden menilai jumlah koleksi merupakan variabel yang sangat penting akan tetapi jumlah koleksi di
PUSTAKA tidak sesuai dengan harapan. PUSTAKA merupakan perpustakaan khusus dengan pembinaan koleksi menekankan pada beberapa jenis bahan pustaka
seperti referensi, buku teks, majalah, jurnal ilmiah, hasil penelitian dan sejenisnya dalam bidang khusus, baik dalam bentuk tercetak maupun media rekam lainnya.
C6. Keterawatan Koleksi. Perawatan adalah suatu usaha untuk menjaga agar
koleksi perpustakaan tidak lekas usang atau rusak, dan dapat dipergunakan lagi. Menurut Perpustakaan RI 1995: 2 perawatan merupakan kebijaksanaan dan cara
tertentu yang dipakai untuk melindungi bahan pustaka dan arsip dari kerusakan dan kehancuran termasuk metode dan teknik yang ditetapkan oleh petugas teknis.
Perawatan dan pelestarian koleksi informasi dilakukan dengan tujuan melestarikan kandungan informasi. Pada dasarnya perawatan dan pelestarian itu bisa dilakukan
dengan alih bentuk menggunakan media lain, atau melestarikan bentuk aslinya selengkap mungkin. Perawatan dan pelestarian koleksi meliputi kegiatan:
reproduksi bahan pustaka, penjilidan dan laminasi, dan pencegahan faktor-faktor perusak koleksi. Setiap kegiatan perawatan dan pelestarian bahan pustaka itu
diberlakukan pada suatu kondisi tertentu, tergantung pada keadaan bahan pustaka itu sendiri dan keadaan perpustakaan. Pada penelitian ini, responden menilai
bahwa keterawatan koleksi sangat penting, akan tetapi yang terjadi di PUSTAKA keterawatan koleksi dinilai belum optimal mengingat banyak buku bersejarah
yang bernilai tinggi. PUSTAKA dalam kegiatan pelestarian bahan pustaka sudah mengupayakan agar koleksi terawat dengan baik dengan berbagai cara misalnya
melestarikan kandungan informasi bahan pustaka dan arsip dengan alih media lain, dan melestarikan bentuk aslinya, juga dilakukan seperti penataan buku dirak,
membersihkan debu dengan vacuum cleaner, mengadakan fumigasi dan pencegahan terhadap faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan bahan
pustaka. Apabila PUSTAKA masih dinilai belum optimal dalam kegiatan ini dikarenakan faktor lain seperti kurangnya petugas yang ahli dibidang pelestarian
dan perawatan bahan pustaka
D7. Kecepatan Layanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan. Layanan merupakan salah satu subsistem perpustakaan yang berhubungan langsung dengan
pengguna user, baik yang langsung maupun tidak langsung datang ke perpustakaan. Kecepatan pelayanan di perpustakaan berkaitan dengan kuantitas
sumberdaya
manusia atau
petugas layanan
yang tersedia.
Keakuratanketepatanketelitian dalam setiap hal yang kita kerjakan adalah nilai yang sangat penting. Kecepatan layanan memiliki tingkat kepentingan yang
tinggi, akan tetapi kinerja belum sesuai dengan yang diharapkan. Responden beranggapan bahwa petugas layanan kurang cepat pada saat melayani pengguna
karena pengguna merasa kurang puas kepada kecepatan pelayanan di PUSTAKA. Pada permasalahan ini petugas layanan membutuhkan kecermatan, ketelitian
dalam melayani pengguna. Untuk itu diperlukan waktu yang cukup dalam