STRENGTHS S Strategi Pengembangan Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian untuk Mendukung Peran Penyuluh Studi Kasus di Kabupaten Bogor
54 Peningkatan kualitas layanan dengan menyediakan sumber informasi iptek
pertanian dari hasil penelitian Balitbangtan akan mendukung pelaksanaan promosi. Ketersediaan sumber informasi Iptek pertanian dari hasil penelitian
Balitbangtan akan termanfaatkan oleh penyuluh. Penyuluh akan memperoleh inovasi teknologi dari hasil penelitian tersebut dan selanjutnya ditransfer ke
petani.
4. Strategi Weaknesses
– Threats W-T Strategi WT merupakan penggabungan faktor internal kelemahan dan faktor
eksternal ancaman dengan cara meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Strategi W-T dalam pengembangan PUSTAKA ini adalah:
1 Mengadakan
promosi di lokasi stakeholder penyuluh dan mengadakan kerjasama dengan stakeholder W3-T4
Pembangunan penyuluhan perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah baik pusat maupun daerah. Dalam upaya memberikan layanan penyuluhan perlu
didorong untuk menumbuhkan dan membangun kolaborasi antara lembaga pemerintah penyuluhan dan penelitian, pihak swasta, dan perguruan tinggi. Hal
ini bertujuan agar penyuluhan pertanian di Indonesia dapat berkembang dengan baik dan petani dapat merasakan manfaat dari kegiatan penyuluhan pertanian.
Salah satu yang dapat dilakukan adalah melakukan kerjasama dan promosi dengan stakeholder terkait
Upaya PUSTAKA mempromosikan potensinya di lokasi stakeholder penyuluh akan lebih memudahkan bagi penyuluh dalam memanfaatkan
sumberdaya PUSTAKA. Selain itu promosi di lokasi stakeholder dapat membantu menjembatani dalam pelaksanaan kerjasama antara stakeholder penyuluh dan
PUSTAKA.
55 Tabel 11. Rumusan strategi PUSTAKA
Internal IFAS
Eksternal EFAS Kekuatan S
1. Kompetensi, kualitas dan
produktivitas SDM 2.
Kemudahan akses informasi dengan dukungan sarana TIK,
media dan saluran komunikasi serta fasilitas ruang internet
yang memadai
3. Kualitas layanan perpustakaan
yang penuh tanggung jawab, kesopanan dan keramahan
serta kenyamanan lingkungan
4. Open house PUSTAKA
menjadi media promosi yang informasi IPTEK pertanian
5. Lokasi PUSTAKA yang
mudah dijangkau dengan transportasi
Kelemahan W
1. Kurang tersedianya jumlah
koleksi perpustakaan yang lengkap, berkualitas,
mutakhir dalam bentuk koleksi yang sesuai dengan
kebutuhan penyuluh
2. Kecepatan dan akses
pelayanan serta prosedur layanan perpustakaan yang
belum terlaksana dengan baik
3. Kegiatan pameran belum
mampu meningkatkan jumlah kunjungan
perpustakaan 4.
Belum optimalnya kerjasama PUSTAKA
dengan internal kementan dan stakeholder institusi
penyuluh
Peluang O
1. Adanya dukungan kebijakan
dalam pengembangan penyuluhan dari pemerintah
daerah 2.
Meningkatnya kebutuhan penyuluh terhadap
informasi Iptek pertanian 3.
Tersedianya rekomendasi inovasi teknologi Litbang
Strategi S-O : 1.
Membangun kerjasama PUSTAKA dengan Pemda
untuk menjadikan PUSTAKA menjadi tujuan wisata ilmiah
S4,S5-O1
2. Meningkatkan sarana TIK
dalam pemberian akses ke penyuluh S2-O2
3. Menguatkan kualitas layanan
PUSTAKA melalui ketersediaan inovasi teknologi
litbang pertanianS3-O3
Strategi W-O:
1. Meningkatkan jumlah anggaran untuk penyediaan
sumber informasi W1-O2 2. Meningkatkan kemampuan
pustakawan dalam pelayanan perpustakaan
W2-O2
Ancaman T
1. Terbatasnya akses penyuluh terhadap sumber-sumber
informasi IPTEK pertanian 2.
Belum optimalnya sistem alih teknologi dan informasi
3. Materi teknologi tepat guna
pertanian belum dimanfaatkan dengan
optimal 4.
Motivasi kognitif penyuluh
Strategi S-T :
1. Membangun sistem alih
teknologi untuk mendukung penyuluh S2-T2
2. Meningkatkan kualitas layanan
dan promosi dalam penyediaan sumber informasi Iptek
S3,S4-T1
Strategi W-T :
1. Mengadakankan promosi di
lokasi stakeholder penyuluh dan mengadakan kerjasama
dengan stakeholder W3-T4
Sumber: Data Primer, diolah 2014