Hambatan yang dihadapi oleh Penyuluh untuk Memanfaatkan Potensi yang Tersedia di PUSTAKA

41 C4. Jumlah Koleksi. Koleksi suatu perpustakaan khusus adalah tidak terletak dalam banyaknya jumlah bahan pustaka atau jenis terbitan lainnya melainkan ditekankan kepada kualitas koleksinya, agar dapat mendukung jasa penyebaran informasi muktahir serta penelusuran informasi. Responden menilai jumlah koleksi merupakan variabel yang sangat penting akan tetapi jumlah koleksi di PUSTAKA tidak sesuai dengan harapan. PUSTAKA merupakan perpustakaan khusus dengan pembinaan koleksi menekankan pada beberapa jenis bahan pustaka seperti referensi, buku teks, majalah, jurnal ilmiah, hasil penelitian dan sejenisnya dalam bidang khusus, baik dalam bentuk tercetak maupun media rekam lainnya. C6. Keterawatan Koleksi. Perawatan adalah suatu usaha untuk menjaga agar koleksi perpustakaan tidak lekas usang atau rusak, dan dapat dipergunakan lagi. Menurut Perpustakaan RI 1995: 2 perawatan merupakan kebijaksanaan dan cara tertentu yang dipakai untuk melindungi bahan pustaka dan arsip dari kerusakan dan kehancuran termasuk metode dan teknik yang ditetapkan oleh petugas teknis. Perawatan dan pelestarian koleksi informasi dilakukan dengan tujuan melestarikan kandungan informasi. Pada dasarnya perawatan dan pelestarian itu bisa dilakukan dengan alih bentuk menggunakan media lain, atau melestarikan bentuk aslinya selengkap mungkin. Perawatan dan pelestarian koleksi meliputi kegiatan: reproduksi bahan pustaka, penjilidan dan laminasi, dan pencegahan faktor-faktor perusak koleksi. Setiap kegiatan perawatan dan pelestarian bahan pustaka itu diberlakukan pada suatu kondisi tertentu, tergantung pada keadaan bahan pustaka itu sendiri dan keadaan perpustakaan. Pada penelitian ini, responden menilai bahwa keterawatan koleksi sangat penting, akan tetapi yang terjadi di PUSTAKA keterawatan koleksi dinilai belum optimal mengingat banyak buku bersejarah yang bernilai tinggi. PUSTAKA dalam kegiatan pelestarian bahan pustaka sudah mengupayakan agar koleksi terawat dengan baik dengan berbagai cara misalnya melestarikan kandungan informasi bahan pustaka dan arsip dengan alih media lain, dan melestarikan bentuk aslinya, juga dilakukan seperti penataan buku dirak, membersihkan debu dengan vacuum cleaner, mengadakan fumigasi dan pencegahan terhadap faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan bahan pustaka. Apabila PUSTAKA masih dinilai belum optimal dalam kegiatan ini dikarenakan faktor lain seperti kurangnya petugas yang ahli dibidang pelestarian dan perawatan bahan pustaka D7. Kecepatan Layanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan. Layanan merupakan salah satu subsistem perpustakaan yang berhubungan langsung dengan pengguna user, baik yang langsung maupun tidak langsung datang ke perpustakaan. Kecepatan pelayanan di perpustakaan berkaitan dengan kuantitas sumberdaya manusia atau petugas layanan yang tersedia. Keakuratanketepatanketelitian dalam setiap hal yang kita kerjakan adalah nilai yang sangat penting. Kecepatan layanan memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, akan tetapi kinerja belum sesuai dengan yang diharapkan. Responden beranggapan bahwa petugas layanan kurang cepat pada saat melayani pengguna karena pengguna merasa kurang puas kepada kecepatan pelayanan di PUSTAKA. Pada permasalahan ini petugas layanan membutuhkan kecermatan, ketelitian dalam melayani pengguna. Untuk itu diperlukan waktu yang cukup dalam 42 melayani agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan koleksi yang dibutuhkan pengguna mengingat tempat penyimpanan koleksi berada di ruang stek atau ruangan khusus penyimpanan yang berada di lantai 2. Selain itu juga kurangnya petugas di bidangnya. Di perlukan pelatihan kepada petugas layanan mengenai kecepatan pelayanan, agar dapat meningkatkan kepuasan dalam melayanani. D8. Akses Layanan, merupakan faktor yang paling penting. Hal ini sangat berpengaruh terhadap minat pengguna untuk datang dan memanfaatkan potensi PUSTAKA. Kemudahan akses layanan merupakan syarat mutlak untuk suatu perpustakaan. Perpustakaan yang baik bukan hanya memiliki koleksi yang banyak, tetapi juga sejauh mana koleksi yang disediakan dapat diakses pengguna dengan mudah. Penilaian responden terhadap akses layanan PUSTAKA tidak sesuai dengan harapan, diperlukan perbaikan untuk dilakukan dengan mengintegrasikan dan mengembangkan sistem yang sudah ada. Sebagai contoh peningkatan kinerja dalam proses pengolahan bahan pustaka menjadi lebih cepat dan lebih mudah sehingga dapat disajikan sesuai dengan nilai informasi yang diinginkan pengguna. E2. Pameran , adalah suatu cara penyediaan informasi dan penyampaian informasi yang mencakup segala aspek kegiatan yang secara sadar dan aktif dan diusahakan dalam bentuk visualisasi dan atau peragaan baik yang bersifat statis maupun dinamis sehingga menimbulkan suatu perhatian, interes, keinginan, keputusan, dan tindakanaction bagi masyarakat yang menjadi sasarannya. Dari hasil penilaian responden kegiatan ini sangat penting, tetapi kinerja dari kegiatan ini belum memenuhi target yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena kurang optimalnya kegiatan ini sehingga penyuluh kurang mengenal PUSTAKA dengan baik. Pameran merupakan bagian dari promosi, untuk itu sebaiknya PUSTAKA mengoptimalkan kegiatan ini dengan penyajian sebaik-baiknya mencakup semua jasa informasi dalam bahasa sederhana, dan menarik. F2. Kerjasama dengan Lingkup Kementerian Pertanian merupakan kegiatan untuk meningkatkan kuantitas atau jumlah koleksi dan kualitas koleksi, menyempurnakan database, baik yang dikembangkan PUSTAKA, maupun UKUPT Badan Litbang Pertanian. Dengan demikian koleksi yang ada di PUSTAKA dapat berkembang terus dan informasi hasil penelitian dapat tersebar dan dimanfaatkan secara luas. Dari hasil penilaian responden kegiatan ini sangat penting tetapi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dimungkinkan kurangnya sosialisasi di lingkup Kementerian Pertanian. Akan tetapi di lingkup Badan Litbang Pertanian kerjasama terjalin dengan baik dan banyak di manfaatkan oleh pengguna. G3. Jarak Lokasi merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dalam pemanfaatan PUSTAKA bagi pengguna. Hal ini dikarenakan wilayah Kabupaten Bogor memiliki luas ± 298 838.304 ha. Luas wilayah tersebut terbagi menjadi beberapa kecamatan. Pada setiap kecamatan memiliki jarak tempuh yang berbeda-beda. Jarak tempuh yang lebih jauh akan memakan waktu yang lama sehingga banyak waktu yang tersita dijalan. Pengguna yang dalam penelitian ini dimaksudkan penyuluh, memiliki peran yang tidak bisa digantikan, yaitu mendampingi petani dilapangan. Sehingga sebagian besar waktunya berada