Satwa Perencanaan Lanskap Waduk Koto Panjang Sebagai Kawasan Ekowisata Di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau
Tabel 21 Hasil kuesioner preferensi pengunjung Waduk Koto Panjang
No. Variabel
Frekuensi Frekuensi
Relatif Identitas Responden
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki
20 66,7
b. Perempuan
10 33,3
2. Umur
a. Kurang dari 17 tahun
1 3,3
b. 17 sampai 25 tahun
7 23,3
c. 26 sampai 55 tahun
20 66,7
d. Lebih dari 55 tahun
2 6,7
3. Pendidikan Terakhir
a. SD
0,0 b.
SMP 3
10,0 c.
SMA 16
53,3 d.
S1 11
36,7 e.
S2 0,0
f. S3
0,0 4.
Pekerjaan a.
Pelajar 1
3,3 b.
Mahasiswa 3
10,0 c.
PNS 2
6,7 d.
TNIPolri 0,0
e. Pegawai Swasta
17 56,7
f. Wirausaha
2 6,7
g. Ibu Rumah Tangga
4 13,3
h. Lainnya
1 3,3
5. Daerah tempat tinggal
a. Riau
19 63,3
b. Lainnya
11 36,7
Pola Kunjungan Wisata
6. Dengan siapa datang ke lokasi
a. Sendiri
1 3,3
b. Berdua
6 20,0
c. Kelompok kecil 3-10 orang
16 53,4
d. Kelompok besar lebih 10 orang
7 23,3
7. Moda transportasi menuju lokasi
a. Kendaraan pribadi
28 93,3
b. Kendaraan umum
2 6,7
c. Kendaraan sewaan
0,0 8.
Frekuensi mengunjungi waduk a.
Baru pertama kali 6
20,0 b.
1 kali sebulan 0,0
c. 2 sampai 6 kali setahun
18 60,0
d. 1 kali setahun
6 20,0
9. Waktu kunjungan ke waduk
a. Hari libur
29 96,7
b. Hari biasa
1 3,3
10. Lama kunjungan di lokasi
a. kurang dari 2 jam
19 63,3
b. 2 sampai 5 jam
7 23,3
Tabel 21 Hasil kuesioner preferensi pengunjung Waduk Koto Panjang lanjutan
No. Variabel
Frekuensi Frekuensi
Relatif
c. 1 hari
3 10,0
d. Lebih dari 1 hari
1 3,3
Preferensi responden
11. Daya tarik yang ada di lokasi a.
Keunikan bentukan alam 7
23,3 b.
Suasana kawasan alami 26
86,7 c.
Kuliner 2
6,7 d.
Lainnya 0,0
12. Aktivitas saat di lokasi a.
Melihat pemandangan 22
73,4 b.
Duduk-duduk 4
13,3 c.
Piknik 2
6,7 d.
Jalan-jalan 1
3,3 e.
Wisata kuliner 1
3,3 f.
Lainnya 0,0
13. Fasilitas yang perlu diperbaikidisediakan a.
Aksesibilitas jalan 2
6,7 b.
Sarana transportasi 2
6,7 c.
Penginapan 10
33,3 d.
Pusat informasi 5
16,7 e.
Tempat makanrestoran 7
23,3 f.
Kios souvenir 4
13,3 g.
Fasilitas pengamanan 5
16,7 h.
Fasilitas umum tempat ibadah, toilet, sarana parkir, tempat sampah, tempat
duduk, penaung 24
80,0 14. Aktivitas wisata yang disukaidiinginkan di
lokasi a.
Bersampan keliling waduk 16
53,3 b.
Memancing 5
16,7 c.
Berkemah, area bermain anak, outbound
6 20,0
d. Eksplorasi
kawasan hiking,
eksplorasi goa, eksplorasi anak sungai
1 3,3
e. Lainnya
2 6,7
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada pengujung kawasan waduk, sebesar 63,3 responden 19 responden menghabiskan waktu kunjungan kurang
dari dua jam. Sebagian besar responden tersebut menyatakan bahwa kawasan waduk sering dijadikan tempat persinggahan untuk beristirahat sebelum
melanjutkan perjalanan kembali, baik menuju ke Pekanbaru maupun ke Sumatera Barat. Hal ini ditunjang oleh lokasi waduk yang berada di pertengahan jalan Riau-
Sumatera Barat. Selain itu, kondisi alami kawasan juga menjadi alasan pengunjung datang ke lokasi ini yang ditunjukan oleh 87,6 responden 26 responden
menyatakan suasana kawasan yang alami sebagai daya tarik kawasan waduk.
Tingkat kepuasan pengunjung terhadap kawasan waduk terlihat pada grafik hasil kuesioner pada Gambar 32. Sebagian besar responden 50 menyatakan
bahwa kawasan waduk memiliki tingkat kebersihan cukup baik. Sebesar 56,6 17 responden berpendapat bahwa keamanan kawasan waduk cukup baik. Sedangkan
untuk fasilitas di kawasan waduk, sebesar 43,3 13 responden berpendapat bahwa fasilitas yang tersedia kurang baik dan kurang memadai. Fasilitas wisata
yang tersedia masih sangat minim. Fasilitas penyewaan masih bersifat perseorang dan belum dikoordinasikan secara menyeluruh. Fasilitas umum seperti sarana
parkir, penerangan, toilet, tempat sampah dan tempat duduk masih sangat kurang. Toilet dikelola oleh warga yang menyediakan tempat makan. Tempat duduk untuk
pengunjung berada dalam kondisi tidak terawat. Fasilitas tempat duduk ini adalah sisa-sisa dari fasilitas kawasan wisata Danau Rusa yang pernah dioperasikan
sebelumnya, namun tutup akibat kurangnya minat pengunjung.
Sebesar 56,6 17 responden merasa cukup puas berwisata di kawasan Waduk Koto Panjang. Hal ini didukung dengan tingkat kenyamanan di waduk
dimana sebesar 60 18 responden merasa cukup nyaman secara fisik dan sosial untuk berkunjung ke kawasan Waduk Koto Panjang. Sebesar 63,3 19
responden berpendapat bahwa kawasan waduk tergolong indah. Hal ini berkaitan dengan topografi kawasan yang berbukit dan terkesan alami yang menjadi daya
tarik utama kawasan waduk.
5 10
15 20
Tidak baik Kurang baik
Cukup baik Baik
Sangat baik
Kebersihan
5 10
15 20
Tidak baik Kurang baik
Cukup baik Baik
Sangat baik
Keamanan
2 4
6 8
10 12
14 Tidak baik
Kurang baik Cukup baik
Baik Sangat baik
Fasilitas
5 10
15 20
Tidak puas Kurang Puas
Cukup puas Puas
Sangat puas1
Kepuasan
5 10
15 20
Tidak nyaman Kurang nyaman
Cukup nyaman Nyaman
Sangat nyaman
Kenyamanan
5 10
15 20
Tidak indah Kurang indah
Cukup indah Indah
Sangat indah
Keindahan
Gambar 32 Grafik hasil kuesioner
Preferensi Pihak Pengelola Kawanan Waduk Koto Panjang
Preferensi pihak yang berwenang terhadap kawasan waduk dalam hal ini adalah pihak PLN sektor pembangkitan Kota Pekanbaru, Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Kampar dan Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis Waduk Koto Panjang, diperoleh melalui metode wawancara. Dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Kampar, kawasan Waduk Koto Panjang telah ditetapkan sebagai salah satu objek wisata di Kabupaten
Kampar. Namun, pemerintah sendiri belum memiliki rencana pengembangan untuk kawasan ini. Di samping itu, pemerintah setempat juga belum menerapkan tarif
retribusi untuk kawasan waduk. Sejauh ini pengelolaan kawasan waduk dilakukan oleh masyarakat sekitar yang diayomi oleh Pokdarwis Waduk Koto Panjang.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PLN Sektor Pembangkitan Kota Pekanbaru, pihak PLN telah membuat pembagian zona pemanfaatan badan air
waduk yang dibagi menjadi area budi daya perikanan, area konservasi budi daya perikanan, area wisata air, fishing ground, dan area keamanan bendungan.
Meskipun demikian, pihak PLN mengakui masih banyak terjadi pelanggaran terhadap batas area pengembangan ini seperti banyaknya keberadaan keramba-
keramba petani ikan yang berada di dekat pintu bendungan yang merupakan area keamanan bendungan dan harus steril dari segala bentuk pemanfaatan oleh
masyarakat.
Pihak PLN dan Dinas Pariwisata Kabupaten Kampar setuju bahwa dibutuhkan perencanaan kegiatan wisata yang tidak hanya memberikan keuntungan
secara ekonomi namun juga memperhatikan kelangsungan sumber daya waduk. Penyediaan zona konservasi menjadi pertimbangan utama dalam pengembangan
waduk. Selain kegiatan wisata yang telah ada sekarang seperti memancing dan berkemah, terdapat beberapa potensi yang dapat dikembangkan di antaranya adalah
potensi alam, sejarah dan budaya serta edukasi. Setiap tahunnya, masyarakat di sekitar waduk mengadakan upacara adat yang disebut Balimau Kasai untuk
menyambut datangnya bulan puasa. Pembangunan waduk yang menenggelamkan beberapa desa turut menenggelamkan sebagian sejarah Candi Muara Takus yang
terletak berdekatan dengan genangan waduk. Sejarah menjadi bagian penting untuk dikembang agar keberadaan desa asli yang ditenggelamkan tidak terlupakan.
Potensi edukasi yang dapat dikembangkan berupa kegiatan agroforestri dan konservasi kawasan kritis serta pengenalan sistem operasional waduk. Konsep
agroforestri dipilih agar dapat meningkatkan diversifikasi tanaman dengan menggunakan tanaman sela di antara pohon karet.
Aspek Wisata
Gunn 1994 menyatakan bahwa terdapat beberapa komponen utama yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sebuah kawasan wisata, yaitu kualitas
visual, potensi objek dan atraksi, dan kemudahan aksesibilitas transportasi serta fasilitas pendukung.
Kualitas Visual
Topografi kawasan Waduk Koto Panjang yang berbukit menciptakan nuansa alami terlebih jika diamati pada titik-titik pengamatan tertentu. Pemandangan bukit
yang alami menjadi daya tarik visual bagi pengunjung kawasan ini. Waduk Koto
Panjang memiliki keunikan yang berbeda dengan waduk lainnya. Adanya pulau- pulau di tengah area genangan yang oleh masyarakat sekitar disebut dengan Pulau
Tonga menjadi potensi tersendiri dalam pengembangan kawasan wisata. Topografi pulau yang datar hingga landai dapat dikembangkan menjadi titik pemberhentian
untuk menikmati panorama waduk dari dataran rendah. Selain itu, pulau-pulau ini dapat dikembangkan menjadi area berkemah dan tempat peristirahatan sementara
sebelumnya melanjutkan berkeliling kawasan waduk kembali. Menjelang matahari terbenam, beberapa titik pengamatan dapat terlihat indahnya pemandangan
matahari terbenam.
Gambar 33 Jejeran Pulau Tonga Potensi visual yang selanjutnya dapat dikembangkan berupa pengamatan
langsung kawasan waduk dengan menggunakan perahu sewaan. Pengamatan langsung menggunakan perahu memberikan pengalaman yang berbeda
dibandingkan dengan pengamatan dari tepian waduk. Pengunjung dapat merasakan sensasi berada di tengah danau ditemani hembusan angin ketika mengelilingi
genangan air waduk. Pengunjung juga dapat melihat secara dekat tebing-tebing ketika menyusuri sungai kecil dengan pemandangan alam yang masih terjaga.
Gambar 34 Good view suasana alami di tapak Selain visual dengan kualitas yang baik, beberapa titik di kawasan waduk
menampilkan kualitas visual yang buruk. Pada umumnya, kondisi ini akibat dari kegiatan masyarakat di sekitar waduk. Kondisi warung yang dikelola oleh warga
masih bersifat semi permanen dan berada tepat di pinggir tebing jalan. Selain rawan roboh, penumpukan sampah di bawah warung menjadi pemandangan yang buruk
jika dilihat dari area genangan waduk. Kondisi visual juga diperburuk oleh kurangnya perawatan terhadap struktur bangunan dan vegetasi yang ada.
Kurangnya penaung di area penerimaan menimbulkan kesan pertama yang gersang ketika datang ke kawasan waduk. Kondisi ini dapat diatasi melalui relokasi ke satu
kawasan yang dikhususkan untuk kegiatan usaha masyarakat seperti warung
jajanan, restoran dan fasilitas umum lainnya. Penanaman vegetasi penaung perlu dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung. Selain itu, perlunya
pengarahan dari pihak pengelola agar dapat melakukan pengawasan yang lebih ketat sehingga segala bentuk pemanfaatan yang dilakukan di sekitar waduk tidak
menurunkan kualitas ekologi waduk. Peta analisis visual kawasan dapat dilihat pada Gambar 36.
Potensi Objek dan Atraksi
Kawasan Waduk Koto Panjang memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik bagi pengunjung. Setelah melakukan pendataan,
potensi yang dimiliki oleh kawasan ini antara lain, potensi alam, sejarah dan budaya, serta potensi edukasi.