Kerawanan Longsor Kesesuaian untuk Pengembangan Wisata

Ga mbar 22 P eta ana li sis ke ra w ana n lon g sor Ga mbar 23 P eta ana li sis jenis t ana h

4. Hidrologi

Waduk Koto Panjang berada dalam kawasan sub DAS Kampar Kanan yang merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai DAS Kampar . Selain berasal dari air hujan, air pada Waduk Koto Panjang berasal dari aliran beberapa sungai yang mengalir ke waduk. Sungai utama yang menjadi sumber air pada waduk adalah Sungai Kampar Kanan. Volume air pada waduk sangat terpengaruh oleh musim yang sedang berlangsung. Ketinggian muka air maksimum yang tercatat selama musim hujan berlangung adalah 85 meter, sedangkan ketinggian muka air minimum ketika musim kemarau adalah 73.5 meter. Selain Sungai Kampar Kanan, aliran inlet pada waduk juga berasal dari beberapa sungai kecil seperti Sungai Kapau, Sungai Tiwi, Sungai Takus, Sungai Gulamo, Sungai Mahat, Sungai Osang, Sungai Arau Kecil dan Arau Besar, dan sungai Cunding Adriani et al., 2006. Melihat kondisi Waduk Koto Panjang, masalah utama terkait kondisi hidrologi adalah sedimentasi pada dasar waduk yang menyebabkan pendangkalan. Hal ini disebabkan oleh pembukaan lahan alami di area perbukitan untuk dijadikan perkebunan. Pembukaan lahan tentu sangat berbahaya mengingat kondisi lereng yang curam sehingga rentan terhadap erosi dan longsor. Hal ini terkait juga dengan curah hujan di bagian hulu dimana ketika curah hujan di daerah hulu cukup tinggi maka aliran sungai akan membawa patikel keras hingga ke waduk dan meningkatkan laju erosi dan sedimentasi di kawasan waduk. Jika hal ini terus terjadi, volume air pada waduk akan mengalami penurunan yang akan berdampak pada berkurangnya daya listrik yang dihasilkan oleh PLTA Koto Panjang. Menurut data PLN sektor pembangkitan Pekanbaru, potensi erosi di sekitar area genangan waduk Koto Panjang sebesar 390,726 tonhatahun. Jumlah beban sedimen yang masuk ke waduk melalui aliran inlet sebesar 218,505 tonhari. Diperoleh dari sumber yang sama, rata-rata laju sedimentasi di sekitar waduk sebesar 180,311 tonhatahun. Tabel 15 Beban sedimen di inlet waduk Lokasi Inlet Debit m 3 detik Beban Sedimen tonhari Sungai Batang Mahat 167,009 57,718 Sungai Kampar 310,161 160,787 Jumlah 477,170 218,505 Sumber: PLN Sektor Pembangkitan Pekanbaru, 2013 Tabel 16 Laju sedimentasi di stasiun pengukuran Lokasi Stasiun Beban Sedimen tonhatahun Periode I Periode II Rata-rata Batang Mahat Lama 221,357 299,115 260,236 Sungai Gulamo 113,421 201,274 157,348 Koto Tuo 102,790 174,006 138,398 Dam site 144,108 186,411 165,260 Jumlah 581,676 860,806 721,242 Rata-rata 145,419 215,202 180,311 Sumber: PLN Sektor Pembangkitan Pekanbaru, 2013 G amba r 24 Peta a na lis is hidr olog i Pihak PLN telah melakukan beberapa upaya untuk mengurangi dampak yang terjadi. Gerakan penghijauan dilakukan di kawasan waduk terutama yang terletak di area hulu sungai untuk meningkatkan penyerapan air tanah. Di samping itu, sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian kawasan waduk terus dilakukan secara berkala untuk memberi pemahaman-pemahaman dari aspek lingkungan dan aspek legal. Selain itu, pihak PLN juga bekerja sama dengan instansi terkait seperti Balai Konservasi Sumberdaya Alam Riau dan Dinas Kehutanan Provinsi Riau dan Kabupaten Kampar untuk melakukan pengawasan terhadap kawasan lindung yang berada di sekitar waduk sebagai area tangkapan air.

5. Iklim

a. Curah Hujan

Data intensitas curah hujan kawasan Waduk Koto Panjang diperoleh dari pantauan stasiun meteorologi Kota Pekanbaru dalam periode 2009 sampai 2013. Kawasan Waduk Koto Panjang memiliki rata-rata curah hujan tahunan 2976 mmtahun. Rata-rata curah hujan bulanan adalah sebesar 248 mmbulan. Berdasarkan pada klasifikasi iklim Oldeman, kawasan Waduk Koto Panjang tergolong pada tipe iklim C1. Tipe iklim ini menunjukan bahwa kawasan Waduk Koto Panjang memiliki panjang bulan basah secara berturut-turut 5 sampai 6 bulan setiap tahunnya dan tidak memiliki bulan kering. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni, yaitu 121 mm dan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November, yaitu 378 mm. Curah hujan pada akhir tahun cenderung tinggi karena telah memasuki musim penghujan. Gambar 25 Grafik curah hujan Waduk Koto Panjang tahun 2009 sampai 2013 50 100 150 200 250 300 350 400 C u rah h u jan m m Bulan