Gambar 8 Tinggi tanaman jabon pemupukan awal a, dan tinggi tegakan jabon setelah penanaman b
5.1.2 Diameter tanaman jabon
Parameter pertumbuhan yang kedua adalah pertumbuhan diameter tanaman jabon. Rekapitulasi hasil sidik ragam pertumbuhan diameter tanaman jabon pada
setiap pengamatan disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Rekapitulasi hasil sidik ragam parameter peningkatan diameter
jabon setiap dua minggu
Faktor 2
Minggu ke- 4
6 8
Sumber Benih tn
tn tn
tn tn
Dosis tn
tn tn
tn S.Benih x Dosis
tn tn
tn tn
tn = berbeda nyata menurut uji F pada taraf 5; tn = tidak berbeda nyata menurut uji F
pada taraf 5
Dari Tabel 3 di atas diperoleh hasil bahwa faktor dosis pada M2 memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter pertumbuhan diameter
tanaman jabon, sedangkan dosis pada M0, M4, M6 dan M8 tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan diameter jabon. Faktor sumber benih
dan interaksi sumber benih dengan dosis tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap diameter tanaman jabon. Untuk mengetahui dosis pada M2 yang terbaik
dilakukan uji Duncan yang disajikan pada Gambar 9. a
b
Gambar 9 Hasil uji Duncan pengaruh dosis pada minggu kedua terhadap pertumbuhan diameter tanaman jabon
Hasil uji Duncan yang disajikan dalam bentuk diagram batang pada Gambar 9 dapat dilihat dosis pemupukan 15 g memiliki perbedaan nilai dengan dosis 0 g,
25 g, 35 g, 50 g dan memberikan nilai yang terbesar dibandingkan dengan dosis yang lainnya. Pemaparan data deskriptif pertumbuhan diameter tanaman jabon
pada setiap pengamatan disajikan pada Gambar 10.
Gambar 10 Pertumbuhan diameter jabon pada setiap dua minggu A= sumber benih; B= dosis pupuk
0,54 0,55
0,56 0,57
0,58 0,59
0,6 0,61
15 25
35 50
P er
tu m
b u
h an
d iam
eter cm
Dosis pupuk ab
a
b b
b
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4
1 2
3 4
5 P
er tu
m b
u h
an d
iam eter
cm
Minggu ke- A1B1
A1B2 A1B3
A1B4 A1B5
A2B1 A2B2
A2B3 A2B4
A2B5
4 6
8
Gambar 10 menunjukkan pertumbuhan diameter setiap pengamatan pada tanaman jabon. Berikut disajikan rekapitulasi pertumbuhan parameter diameter
jabon terhadap selisih pertumbuhan akhir dengan awal pada Tabel 4. Tabel 4 Rekapitulasi hasil sidik ragam parameter diameter pengamatan
akhir - awal
Faktor Selisih Pengamatan Akhir-Awal
Sumber Benih tn
Dosis tn
S.Benih x Dosis tn
tn = tidak berbeda nyata menurut uji F pada taraf 5
Tabel 4 di atas menujukkan tidak ada pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan diameter jabon dengan menggunakan selisih pertumbuhan akhir-
awal, baik itu pada sumber benih maupun terhadap dosis dan interaksi sumber benih dengan dosis. Gambar 11 menunjukkan pengukuran diameter batang
dilakukan menggunakan kaliper dan diukur 10 cm di atas permukaan tanah. Cara pengukurannya dapat dilihat pada gambar 11 serta pertumbuhan diameter batang
pada minggu ke-8.
Gambar 11 Pengukuran diameter batang a dan pertumbuhan diameter jabon pada minggu ke-8 b
5.1.3 Jumlah daun tanaman jabon