jabon baik ditanam untuk mengeringkan tanah-tanah yang basah Direktorat Jenderal Kehutanan 1980.
2.2.3 Budidaya
Dalam perbanyakan bibit dan untuk memenuhi permintaan bibit yang dibutuhkan, jabon dapat diperbanyak dengan cara generatif maupun vegetatif.
Perbanyakan vegetatif dapat digunakan pada bagian pucuk maupun batang jabon. Sedangkan untuk cara generatif atau dengan mengecambahkan bijinya. Tanaman
jabon berbuah setahun sekali saat musim berbunganya, yakni pada bulan Januari−Juni dan akan masak pada bulan Maret−Juni dengan jumlah buah
majemuk 33 buah per kg. Buah jabon berbentuk bulat dengan uku ran 4,5−6 cm,
memiliki ruang-ruang biji yang sangat banyak layaknya buah majemuk seperti keulewihnangka yang berukuran kecil dengan bagian tengah padat dikelilingi
oleh ruang-ruang biji. Setiap ruang biji berisi banyak biji. Ukuran biji jabon kecil sekali. Jumlah biji kering per kg sekitar 26.182.000 biji dan per liter sekitar
23.707. 000 Mansur 2010. Benih jabon tergolong benih ortodok. Dimana benih yang telah dikeringkan
dapat bertahan selama satu tahun Mulyana et al. 2010. Tanaman jabon dengan perbanyakan cara vegetatif terutama pada stek pucuk maupun stek batang
merupakan cara yang paling cepat untuk menghasilkan individu baru dibandingkan dengan menggunakan benih. Jika benih yang digunakan merupakan
kualitas terbaik dan memilih media yang tepat maka waktu yang dibutuhkan untuk berkecambah sekitar 10−15 hari. Bila pertumbuhannya tidak terganggu dan
pemeliharaan yang tepat, tanaman jabon dapat dipanen pada umur lima tahun dengan diameter batang utama di atas 30 cm, sedangkan pada jabon yang ditebang
pada umur 10 tahun diameter dapat mencapai 50 cm Mulayana et al. 2010.
2.2.4 Manfaat Jabon
Jabon merupakan jenis tumbuhan lokal yang dapat direkomendasikan untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman karena pemanfaatan kayunya
sudah dikenal luas oleh masyarakat. Jabon merupakan jenis kayu yang mempunyai berat jenis rata-rata
0,42 0,29−0,56, kelas kuat III−IV dan kelas awet V. Kayu jabon banyak digunakan untuk korek api, kayu lapis, peti
pembungkus, mainan anak-anak, pulp dan kertas, kelompen dan kontsruksi darurat yang ringan. Kayunya mudah dibuat venir tanpa perlakuan pendahuluan
dengan sudut kupas 92º untuk tebal 1,5 mm. Perekatan venir kayu jabon dengan urea-formaldehida menghasilkan kayu lapis yang memenuhi persyaratan standard
Indonesia, Jepang, dan Jerman Martawijaya et al. 1989. Jabon ditanam sebagai ornamen dan pohon penaung. Dapat juga digunakan
untuk reforestasi dan aforestasi Soerianegara dan Lemmens 1994. Kayu ringan, digunakan untuk papan, peti, tripleks, korek api Tantra 1980. Saat ini jabon
marak dikembangkan untuk dijadikan sebagai bahan baku industri plywood atau kayu lapis. Kulit kayu yang telah kering berguna untuk mengobati demam dan
sebagai obat kuat, ekstraksi dari daun digunakan untuk obat kumur, daun muda dapat juga dijadikan sebagai makanan ternak fodder, getah kuning dari kulit
akar dapat digunakan sebagai bahan celupan untuk barang kerajinan tangan Kapisa dan Sapulata 1994.
2.2.5 Penanaman