BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Parameter yang diukur dan diamati pada penelitian ini adalah pertumbuhan tinggi, diameter, jumlah helai daun, serta diameter tajuk tanaman jabon.
5.1.1 Pertumbuhan tinggi tanaman jabon
Pertumbuhan tinggi diukur dua minggu sekali. Rekapitulasi hasil sidik ragam parameter pertumbuhan tinggi dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Rekapitulasi hasil sidik ragam parameter peningkatan tinggi jabon setiap dua minggu
Faktor 2
Minggu ke- 4
6 8
Sumber Benih Dosis
tn tn
tn tn
tn S.Benih x Dosis
tn tn
tn tn
= berbeda nyata menurut uji F pada taraf 5; tn = tidak berbeda nyata menurut uji F pada taraf 5
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa sumber benih berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi. Perlakuan dengan menggunakan dosis tidak memberikan
pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman jabon. Faktor interaksi antara sumber benih dengan dosis hanya berpengaruh nyata terhadap tinggi
tanaman pada M4, dan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi pada M0, M2, M6 dan M8. Untuk mengetahui sumber benih dan interaksi pada M4 yang terbaik
dilakukan uji Duncan yang disajikan pada Gambar 5 dan 6. Hasil uji Duncan yang disajikan dalam bentuk diagram batang pada Gambar
5 dan 6 dapat dilihat bahwa bibit yang berasal dari sumber benih Malang yang lebih besar dibandingkan dengan bibit yang berasal dari sumber benih Sangatta
memiliki tinggi 44,2 cm, sedangkan yang terkecil memiliki tinggi 35,2 cm. Faktor interaksi sumber benih dengan dosis dapat diinterpretasikan bahwa sumber benih
yang berasal dari Malang dengan dosis 0 g, 15 g, 25 g, 35 g, dan 50 g memiliki nilai yang hampir sama dan tidak berbeda, begitu pula dengan sumber benih yang
berasal dari Sangatta dengan dosis 0 g, 15 g, 25 g, 35 g dan 50 g memiliki nilai
yang hampir sama antar dosis tersebut. Tetapi interaksi yang terjadi antara dosis dengan sumber benih yang berasal dari Malang dan Sangatta memiliki nilai yang
berbeda. Interaksi sumber benih dari Malang dengan dosis lebih baik dari interaksi sumber benih Sangatta dengan dosis.
Gambar 5 Hasil uji lanjut Duncan pengaruh sumber benih terhadap pertumbuhan tinggi tanaman jabon
Gambar 6 Hasil uji Duncan pengaruh interaksi sumber benih dan dosis pada minggu keempat terhadap pertumbuhan tinggi tanaman
jabon A= sumber benih; B= dosis pupuk
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
5 P
er tu
m b
u h
an tin
g g
i cm
Minggu ke- Malang
Sangatta
4 6
8
10 20
30 40
50 60
P er
tu m
b u
h an
tin g
g i
cm
Perlakuan
a a
a a
b b
b b
b a
a
Gambar 7 Pertumbuhan tinggi jabon pada setiap dua minggu A= sumber benih; B= dosis pupuk
Gambar 7 menunjukkan pertumbuhan tinggi setiap pengamatan pada tanaman jabon. Pengamatan pertumbuhan tinggi dilakukan setiap 2 minggu sekali
selama 10 minggu 6 kali pengukuran. Berikut disajikan rekapitulasi pertumbuhan parameter tinggi jabon terhadap selisih pertumbuhan akhir dengan
awal pada Tabel 2. Tabel 2 Rekapitulasi hasil sidik ragam parameter tinggi pengamatan akhir-
awal
Faktor Selisih Pengamatan Akhir-Awal
Sumber Benih tn
Dosis tn
S.Benih x Dosis tn
tn = tidak berbeda nyata menurut uji F pada taraf 5
Tabel 2 di atas menujukkan tidak ada pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tinggi jabon dengan menggunakan selisih pertumbuhan akhir-awal,
baik itu pada sumber benih maupun terhadap dosis dan interaksi sumber benih dengan dosis. Gambar 8 menunjukkan perbandingan tinggi antara tanaman jabon
pada pemupukan awal dengan tanaman jabon setelah pemupukan selama 8 minggu pada umur bibit 5 bulan.
10 20
30 40
50 60
70
1 2
3 4
5 P
er tu
m b
u h
an tin
g g
i cm
Minggu ke- A1B1
A1B2 A1B3
A1B4 A1B5
A2B1 A2B2
A2B3 A2B4
A2B5
4 6
8
Gambar 8 Tinggi tanaman jabon pemupukan awal a, dan tinggi tegakan jabon setelah penanaman b
5.1.2 Diameter tanaman jabon