Luas bidang dasar vegetasi

jenis aksidental apabila nilai f= 0-0,25; jenis asesori f= 0,25-0,5; jenis konstan f= 0,5-0,75 dan jenis absolut f 0,75 Suin 2002, diacu dalam astuti 2010. Terdapatnya beberapa jenis pohon sumber pakan diantaranya Anacardiaceae Campnosperma auriculatum dan Sapotaceae Palaquium rostratum kedalam kategori konstan dan absolut di tiap tipe habitat ungko dan siamang menunjukkan bahwa hampir di setiap area dalam tipe habitat yang teramati tersedia sumber pakan bagi kedua jenis Hylobatidae tersebut.

5.2.3 Luas bidang dasar vegetasi

Salah satu parameter struktur hutan yang diukur dalam penelitian ini adalah luas bidang dasar per jenis vegetasi. Luas bidang dasar suatu jenis spesies dapat dijadikan indikator tingkat dominansi jenis tersebut di habitat yang teramati. Hasil pengamatan menunjukkan terdapat lima jenis vegetasi pada masing-masing tipe habitat dengan nilai luas bidang dasar tertinggi Tabel 7. Tabel 7 Jenis vegetasi dengan Basal Area Tertinggi pada habitat Hylobatidae di KHBTBB Famili Jenis LBDS m 2 DR FHHM Myrsinaceae Labisia pumila 2,74 11,76 Sapotaceae Palaquium rostratum 2,21 9,47 Anacardiaceae Campnosperma auriculatum 1,23 5,27 Apocynaceae Kibatalia borneensis 0,78 3,36 FHG Sapotaceae Madhuca laurifolia 4,44 18,32 Sapotaceae Palaquium rostratum 2,61 10,80 Araucariaceae Agathis borneensis 1,75 7,21 Myrtaceae Tristaniopsis whiteana 1,51 6,24 Anacardiaceae Swintonia floribunda 1,35 5,59 FHDA Dipterocarpaceae Shorea platyclados 7,44 22,34 Anacardiaceae Campnosperma auriculatum 2,91 8,74 Annonaceae Polyalthia sumatrana 1,50 4,52 Guttiferae Garcinia hombroniana 1,24 3,72 Fagaceae Lithocarpus rassa 1,2 3,59 Keterangan: FHHM= formasi hutan hill-montana; FHG= formasi hutan gambut; FHDA= formasi hutan Dipterocarpaceae atas; = jenis pohon sumber pakan ungko; = jenis pohon sumber pakan siamang; = jenis pohon sumber pakan ungko dan siamang. Terdapat perbedaan mekanisme pembentukan nilai basal area tertinggi antara satu tipe habitat dengan tipe habitat lainnya. Tabel 5 menunjukkan nilai luas bidang dasar spesies Dipterocarpaceae Shorea platyclados yang hanya terdapat di formasi hutan Dipterocarpaceae atas merupakan nilai tertinggi diantara seluruh vegetasi yang ditemukan di tiga habitat. Spesies tersebut hanya ditemukan sebanyak 8 individu dalam 15 plot contoh pengamatan atau dengan kata lain rerata basal area untuk masing-masing individu jenis tersebut sebesar 0,93 m 2 diameter = 109 cm. Hal ini menunjukkan adanya diferensiasi karakteristik fisik pohon antara jenis Dipterocarpaceae dengan jenis lainnya, dimana jenis tersebut merupakan pohon memiliki diameter yang sangat besar. Myrisnaceae Labisia pumila dan Sapotaceae Madhuca laurifolia yang menjadi spesies dengan LBDS dominan di formasi hutan peralihan hill-montana dan hutan gambut, memiliki nilai tertinggi karena hasil akumulasi dari banyaknya individu yang terdapat dalam habitat tersebut. Nilai luas bidang dasar vegetasi yang beragam pada tiap formasi hutan tersebut mengindikasikan kemungkinan adanya pengaruh tempat hidup dan kemampuan berkompetisi antara satu jenis vegetasi dan jenis vegetasi lainnya. Jenis Myrisnaceae Labisia pumila, Sapotaceae Madhuca laurifolia dan Dipterocarpaceae Shorea platyclados sebagai jenis vegetasi yang memiliki nilai basal area tertinggi di masing-masing habitat diduga memiliki dominansi yang kuat di habitatnya sehingga mampu untuk tumbuh hingga mencapai ukuran yang lebih besar dibanding jenis lainnya. Kemungkinan lain yang mempengaruhi tingginya nilai luas bidang dasar ketiga vegetasi dengan LBDS dominan tersebut adalah jenis dan umur pohon tersebut dialam. Hortson 1976 diacu dalam Astuti 2010 mengungkapkan selain faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi besarnya nilai basal area suatu jenis tumbuhan, terdapat juga faktor internal yang mempengaruhi hal tersebut yaitu jenis dan umur pohon.

5.3 Komposisi Jenis Vegetasi