Frekuensi jenis vegetasi Struktur Vegetasi .1 Kerapatan vegetasi

hill-montana dan Sapotaceae Madhuca laurifolia pada tipe habitat hutan gambut. Hal ini menunjukkan ketiga tipe habitat tersebut memiliki potensi sumberdaya pohon pakan yang cukup tinggi untuk mendukung kehidupan kedua jenis Hylobatidae tersebut di area penelitian ini. Tabel 5 Daftar lima jenis vegetasi dengan nilai kerapatan tertinggi pada tiap tipe habitat di KHBTBB Famili Jenis ∑ Individu K indha KR FHHM Anacardiaceae Campnosperma auriculatum 33 66 7,43 Theaceae Schima walichii 32 64 7,21 Myrsinaceae Labisia pumila 30 60 6,76 Sapotaceae Palaquium rostratum 24 48 5,41 Unknown Unknown 16 32 3,60 FHG Sapotaceae Madhuca laurifolia 101 202 19,88 Sapotaceae Palaquium rostratum 70 140 13,78 Myrtaceae Tristaniopsis whiteana 28 56 5,51 Myrtaceae Syzygium sp. 36 19 38 3,74 Anacardiaceae Gluta aptera 18 36 3,54 FHDA Ulmaceae Gironniera subaequalis 27 54 6,62 Myrtaceae Syzygium napiformis 17 34 4,17 Sapotaceae Palaquium rostratum 16 32 3,92 Rubiaceae Diplospora cf. malaccensis 15 30 3,68 Rhizophoraceae Carallia eugenioidea 13 26 3,19 Keterangan: FHHM= formasi hutan hill-montana; FHG= formasi hutan gambut; FHDA= formasi hutan Dipterocarpaceae atas; = jenis pohon sumber pakan ungko; = jenis pohon sumber pakan siamang; = jenis pohon sumber pakan ungko dan siamang.

5.2.2 Frekuensi jenis vegetasi

Frekuensi jenis vegetasi dapat didefinisikan sebagai banyaknya jumlah plot pengamatan temat ditemukannya suatu spesies vegetasi dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima jenis vegetasi yang memiliki nilai frekuensi tertinggi pada masing-masing tipe habitat. Jenis Ancardiaceae Campnosperma auriculatum, Theaceae Schima wallichii dan Sapotaceae Palaquium rostratum merupakan jenis vegetasi yang memiliki sebaran populasi terluas pada formasi hutan perlaihan hill-montana. Ketiga jenis tersebut ditemukan pada tiap plot pengamatan di tipe habitat tersebut. Formasi hutan gambut yang terdapat dalam kawasan hutan Batang Toru memiliki lima jenis vegetasi yang sebaran populasinya dapat ditemuka hampir di tiap plot pengamatan. Jenis-jenis tersebut antara lain Sapotaceae Madhuca laurifolia, Sapotaceae Palaquium rostratum, Myrtaceae Syzigium sp. 36, Icacinaceae Stermonurus malaccensis dan Anacardiaceae Campnosperma auriculatum. Tiga dari lima jenis vegetasi yang memiliki nilai frekuensi relatif tertinggi pada formasi hutan gambut merupakan jenis vegetasi sumber pakan ungko dan siamang. Hal mengindikasikan bahwa ketersediaan pakan bagi ungko dan siamang di tipe hutan tersebut tersebar hampir di setiap area. Formasi hutan Dipetrocarpaceae atas memiliki sruktur frekuensi vegetasi yang berbeda dengan kedua tipe hutan lainnya. Hal ini ditandai dengan tidak terdapatnya jenis dari famili Sapotaceae yang termasuk kedalam vegetasi yang memiliki nilai frekuensi relatif tertinggi. Terdapat tiga jenis vegetasi yang memiliki sebaran terluas dalam formasi hutan Dipterocarpaceae atas yaitu Ulmaceae Girroniera subequalis, Myrtaceae Syzigium napiformis dan Rubiaceae Diplospora cf malaccensis Tabel 6. Tabel 6 Daftar lima jenis vegetasi yang memiliki nilai frekuensi tertinggi pada masing-masing tipe habitat di KHBTBB Famili Jenis ∑ Plot F FR FHHM Anacardiaceae Campnosperma auriculatum 5 1 2,66 Theaceae Schima walichii 5 1 2,66 Sapotaceae Palaquium rostratum 5 1 2,66 Icacinaceae Stermonurus scorpioides 4 0,8 2,13 Myrsinaceae Labisia pumila 4 0,8 2,13 FHG Sapotaceae Madhuca laurifolia 5 1 2,92 Sapotaceae Palaquium rostratum 5 1 2,92 Myrtaceae Syzygium sp. 36 5 1 2,92 Icacinaceae Stemonurus malaccensis 5 1 2,92 Anacardiaceae Campnosperma auriculatum 5 1 2,92 FHDA Ulmaceae Gironniera subaequalis 5 1 2,28 Myrtaceae Syzygium napiformis 5 1 2,28 Rubiaceae Diplospora cf. malaccensis 5 1 2,28 Sapotaceae Palaquium rostratum 4 0,8 1,83 Rhizophoraceae Carallia eugenioidea 4 0,8 1,83 Keterangan: FHHM= formasi hutan hill-montana; FHG= formasi hutan gambut; FHDA= formasi hutan Dipterocarpaceae atas; = jenis pohon sumber pakan ungko; = jenis pohon sumber pakan siamang; = jenis pohon sumber pakan ungko dan siamang. Frekuensi dari suatu jenis spesies dapat menggambarkan sebaran jenis vegetasi tersebut di habitat yang teramati. Suin 2002 diacu dalam astuti 2010 menyatakan bahwa apabila nilai frekuensi suatu jenis vegetasi yang ditemukan tinggi, mengindikasikan jenis tersebut memiliki sebaran yang luas di habitat itu. Jenis vegetasi yang terdapat dalam suatu area pengamatan juga dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori berdasarkan nilai frekuensinya yaitu jenis aksidental apabila nilai f= 0-0,25; jenis asesori f= 0,25-0,5; jenis konstan f= 0,5-0,75 dan jenis absolut f 0,75 Suin 2002, diacu dalam astuti 2010. Terdapatnya beberapa jenis pohon sumber pakan diantaranya Anacardiaceae Campnosperma auriculatum dan Sapotaceae Palaquium rostratum kedalam kategori konstan dan absolut di tiap tipe habitat ungko dan siamang menunjukkan bahwa hampir di setiap area dalam tipe habitat yang teramati tersedia sumber pakan bagi kedua jenis Hylobatidae tersebut.

5.2.3 Luas bidang dasar vegetasi