BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ungko Hylobates agilis dan siamang Symphalangus syndactylus merupakan dua jenis Hylobatidae yang menghuni habitat hutan di Pulau
Sumatera. Penyebaran populasi ungko terdapat di Semenanjung Melayu, Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan, sedangkan sebaran siamang terbatas di Pulau
Sumatera dan beberapa wilayah di Semenanjung Melayu. Pada kawasan Pulau Sumatera kedua satwa ini menghuni kawasan hutan hujan tropis dataran rendah
dan hutan hujan pegunungan hingga ketinggian 2000 mdpl. Sebaran Ungko di Pulau Sumatera terutama berlokasi di Sumatera Tengah hingga Sumatera Bagian
Selatan, sedangkan populasi siamang memiliki sebaran yang lebih luas yaitu menyebar dari bagian utara Pulau Sumatera hingga bagian selatan Pulau Sumatera
Nijman 2009. Salah satu kawasan hutan di Pulau Sumatera yang dihuni secara simpatrik oleh kedua jenis Hylobatidae tersebut adalah Kawasan Hutan Batang
Toru Bagian Barat KHBTBB. Populasi ungko dan siamang saat ini terus mengalami penurunan di habitat
alaminya yaitu Pulau Sumatera. Beberapa penyebab terjadinya penurunan populasi tersebut antara lain perburuan liar yang bertujuan untuk diperdagangkan,
perusakan habitat akibat pembalakan liar, konversi kawasan hutan menjadi perkebunan, kebakaran hutan dan berbagai penyebab lain yang menyebabkan
hilangnya kawasan hutan di Pulau Sumatera Geissman et al. 2006. Beberapa upaya perlindungan terhadap kedua spesies ini juga telah
dilakukan melalui perlindungan hukum dengan UU No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Masyarakat
internasional juga memberikan fokus perlindungan terhadap spesies ini melalui International Union on Conservation for Nature IUCN redlist dengan
memasukkannya ke dalam status endangered, serta melalui Convention on International Trade of Endangeres Species CITES dengan memasukkan ke
dalam kategori Appendix 1 CITES.
Kawasan Hutan Batang Toru Bagian Barat KHBTBB seluas 148570,3 ha, merupakan salah satu habitat alami ungko dan siamang yang hidup secara
simpatrik di Sumatera Utara. Sebagai salah satu satwa herbivora arboreal kehidupan ungko sangat berkaitan dengan keberadaan vegetasi sebagai habitat
dilokasi tersebut. Simorangkir et al. 2009 menyebutkan Kawasan Hutan Batang Toru KHBT terus mengalami degradasi habitat dengan laju rata-rata 2 setiap
tahunnya akibat aktivitas penebangan hutan, dan apabila hal tersebut terus berlangsung maka laju kehilangan habitat alami kedua jenis Hylobatidae di
kawasan tersebut diperkirakan akan semaking tinggi di masa mendatang. Hal ini akan semakin mengancam populasi ungko dan siamang sehingga dapat menjadi
pemicu punahnya spesies tersebut. Perlu dilakukan berbagai upaya untuk melindungi populasi ungko dan
siamang di Kawasan Hutan Batang Toru, salah satunya dengan melakukan pengelolaan habitat kedua Hylobatidae tersebut. Studi mengenai struktur dan
komposisi vegetasi habitat serta sumber pakan ungko dan siamang diharapkan akan memberikan manfaat sebagai salah satu acuan data dalam upaya untuk
mendukung upaya konservasi kedua spesies tersebut.
1.2 Tujuan