4.2 Topografi
Kawasan Hutan Batang Toru Bagian Barat memiliki ketinggian antara 50 –
1875 m dpl, dimana titik terendah berada di Sungai Sipan Sihaporas dekat Kota Sibolga dan titik tertinggi berada di Dolok Lubuk Raya. Kelerengan yang
terdapat dalam kawasan ini memiliki nilai antara 16 - 60 , dengan bentang lahan yang berbukit dan bergunung. Kombinasi dari curah hujan yang tinggi, dominasi
kemiringan lereng 50 , topografi yang umumnya perbukitan dan pegunungan serta letaknya yang berada di daerah vulkanis aktif, membuat kondisi biologis
kawasan ini sangatlah labil dan rawan erosi.
4.3 Geologi Bebatuan dan Tanah
Kawasan Hutan Batang Toru Bagian Barat berada di daerah vulkanis aktif, dimana kawasan ini merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Bukit Barisan
dan juga merupakan bagian dari Daerah Patahan Besar Sumatera Great Sumatran Fault Zone atau secara spesifik dikenal sebagai Sub Patahan Batang Gadis
– Batang Angkola
–Batang Toru. Patahan ini terus bergerak, sehingga kerap kali menimbukan gempa bumi besar. Berdasarkan batuan geologinya, pada kawasan
Hutan Batang Toru Bagian Barat terdapat 15 jenis batuan geologis dan tipe batuan Qvt yaitu batuan vulkanik Toba Tuffs atau Tufa Toba batuan polimik
bersusun riolit-dasit, aliran tufa kristal, gelas, debu dengan sedikit tufa eksposif pada bagian atas. Jenis batuan Qvt ini mendominasi jenis batuan Kawasan Hutan
Batang Toru Bagian Barat, dimana lebih dari 50 luas kawasan tersebut memiliki jenis batuan geologis Qvt.
4.4 Iklim
Kawasan Hutan Batang Toru Bagian Barat merupakan hamparan hutan hujan tropis dengan hari hujan rata-rata bulanan adalah 12-13 haribulan, curah
hujan tahunan rata-rata 1717,5 mmtahun dan temperatur rata-rata bulanan adalah 23-25,4⁰C. Tipe iklim di kawasan ini termasuk kedalam tipe A klasifikasi
iklim menurut Schmidt-Ferguson berdasarkan rata-rata tersebut. Tipe iklim ini menggambarkan bahwa kawasan tersebut memiliki curah hujan yang cukup
tinggi.
4.5 Hidrologi