16. Fungsi Sosial Teks Fungsi sosial teks RBTNA adalah untuk sarana dakwah. Selain sebagai
sarana dakwah, teks RBTNA juga berfungsi untuk meningkatkan dan mempertebal keimanan khususnya bagi para penganut Tarekat Naqsyabandiyah
karena berisi tentang ajaran Tarekat Naqsyabandiyah. 17. Catatan Lain
Catatan yang dapat ditambahkan pada deskripsi naskah RBTNA adalah nomor mikrofilm naskah ini. Naskah RBTNA bernimor mikrifilm Rol 429. 06,
665. 06.
B. Ikhtisar Isi Teks
Halaman I
Pendahuluan terdiri dari: 1
A1: a. Basmalah 1
b. Hamdalah, puji-pujian kepada Allah. 1
1 1
2 2-3
3 B1:
C1: c. Selawat atas nama Nabi Muhammad Shalla l-Lāhu
‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabat. Kata Ammā ba‘du yang berarti adapun kemudian dari itu.
a. Latar belakang penyalinan kitab c. Motivasi penyalinan kitab
d. Judul teks e. Harapan penyalinan kitab
II Isi terdiri dari:
3-4
4-6 6-7
A2: Ajaran Tarekat Naqsyabandiyah: a. Penjelasan bagi sālik sebelum mengamalkan zikir
Tarekat Naqsyabandiyah. b. Penjelasan mengenai zikir lathaif
c. Penjelasan mengenai zikir nafi isbat 7
8-10
10 d. Penjelasan zikir khafi dan zikir dengan jahar
e. Penjelasan kepada sālik tentang jalan untuk sampai kepada Allah Taala ma`rifatullah
f. Saran III
Penutup terdiri dari: 10
A3: Identitas penyalin naskah: a. Nama penyalin
b. Tempat selesainya menyalin naskah c. Waktu selesainya menyalin naskah
d. Doa e. Kata Tamma
D. Kritik Teks
Dalam pelaksanaan tugas seorang filolog, bagian yang terpenting dari pekerjaannya adalah kritik teks. Menurut Sholeh Dasuki, kritik teks adalah suatu
kegiatan menilai teks sebagaimana adanya. Kegiatan kritik teks ini dilakukan karena dilatarbelakangi oleh adanya tradisi salin-menyalin teks yang memungkinkan
timbulnya salin tulis, dan melalui kritik teks kita mendapat teks bacaan yang benar yaitu bacaan yang mendekati aslinya 1992:177. Tujuan kritik teks adalah
menelusuri kembali suatu naskah dalam keadaan seasli mungkin, dengan jalan membandingkan dengan naskah-naskah sejenis dalam segi dan aspeknya, mulai dari
bentuk tulisan, ejaan, leksikologi, morfologi, sintaksis sampai kepada isi ceritanya Yuliana Agussalim, 1995:13
Kegiatan kritik teks sangat memperhatikan kelainan bacaan yang ada dalam teks. Kelainan bacaan tersebut disebabkan oleh perubahan yang dilakukan oleh
penyalin. Perubahan-perubahan itu merupakan kesalahan salin tulis baik sengaja maupan tidak disengaja. Kegiatan salin-menyalin teks tersebut menyebabkan korupsi
atau rusak bacaan tidak dapat dihindari Darusuprapto, 1984: 7. Bentuk-bentuk kesalahan yang biasa terjadi dalam penulisan naskah lama,
dinamakan dengan istilah-istilah filologi sebagai berikut: 1. Lakuna, yaitu pengurangan huruf atau suku kata, kata, frasa, klausa, kalimat, dan
paragraf. 2. Adisi, yaitu penambahan huruf atau suku kata, kata, frasa, klausa, kalimat, dan
paragraf. 3. Ditografi, yaitu perangkapan huruf atau suku kata, kata, frasa, klausa, kalimat,
dan paragraf. 4. Substitusi, yaitu penggantian huruf atau suku kata, kata, frasa, klausa, kalimat,
dan paragraf. 5. Transposisi, yaitu perpindahan letak huruf atau suku kata, kata, frasa, klausa,
kalimat, dan paragraf.
Dalam naskah RBTNA ditemukan empat bentuk kesalahan yaitu lakuna, adisi, ditografi, dan substitusi. Selain ketiga bentuk kesalahan diatas ditemukan pula
bentuk kesalahan ketidakkonsistenan penulisan kata adalah. Perincian kesalahan salin tulis dari masing-masing kasus dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 1 Lakuna
No. Hlm Baris
Naskah Latin
Edisi 1
2 1 تﺎﯿﻣ
menyata menyatakan
2 3 15
ﺔﻠﯿﻠﺳ
sililah silsilah
3 4 7
نﻮﻔﻣا ampuan
ampunan 4
5 3 ﺪﯿﻟ
ث lidanya
lidahnya 5
7 6 ىﻮﻠﻄﻣ
mathluwī mathlūbī
Tabel 2 Adisi
No. Hlm Baris
Naskah Latin
Edisi 1
3 9 ﺖﻓ اد ا
adapat dapat
2 4 15
ﻠﻤﻛ ﺜ
ﮫﻠ kamilislihī
kamislihī 3
8 7 رﻮﺼﺗ د ص د
dishditashawwur ditashawwur
Tabel 3 Ditografi
No. Hlm Baris
Naskah Latin
edisi 1
4 9 ﺔﻟ دادا
ada adalah adalah
Tabel 4 Substitusi
No. Hlm Baris
Naskah Latin
edisi 1
2 3
4 5
2 7 2 16
3 1 6 2
6 14 ﻦﻋ
ﺔﯿﻘﺑ ﺪﺒﻟا ﺎﯾ
ﺐﻟﺎﻗ لءﺎﯿﺳ
‘an l-badabaqiyah
Yā qālab
saya’alu min
l-badī‘iyyah Lā
kullu l-jasad as’alu
Selain kesalahan seperti lakuna, ditografi, adisi, substitusi, dan transposisi, terdapat pula ketidakkonsistenan penulisan kata adalah. Adakalanya kata adalah
ditulis dengan tulisan ﺔﻟا دا, namun kadang pula ditulis ﺔﻟ دا. Ketidakkonsistenan dalam penulisan kata adalah yang menggunakan tulisan ﺔﻟ دا terdapat pada beberapa bagian
saja, sedangkan penulisan kata adalah yang lain menggunakan tulisan ﺔﻟا دا. Berikut ini adalah rinciannnya.
Tabel 6 Ketidakkonsistenan Kata adalah
No. Hlm Baris
Tulisan Edisi
1 2 9, 2 13
ﺔﻟ دا adalah
E. Suntingan Teks