maka sering disebut dengan tarekat thariqat dalam bahasa Arab yang dalam pengamalannya melalui tingkatan-tingkatan yang dinamakan dengan maqam. Orang
mistik yang mengerjakannya dinamakan salik Romdon, 1995:32-33.
2. Tarekat
Secara etimologi tarekat thariqat dalam bahasa Arab berasal dari kata Arab Tariqatun jamaknya tharaiq Ahmad Fuad Said, 2005:1 yang berarti:
1. jalan atau cara al-kaifiah 2. metode atau sistem al-uslub
3. mazab, aliran, haluan al-mazab 4. keadaan al-halah
5. pohon kurma yang tinggi an-nakhiah ath-thawilah 6. tiang tempat berteduh, tongkat atau gagang payung amadul midzhallah
7. yang mulia terkemuka dari kaum syariful qaum 8. gores atau garis pada sesuatu al-khath fi as-syi`i
Istilah tarekat memiliki banyak pengertian. Tarekat bisa berarti jalan, terutama tradisi kesufian, atau organisasi persaudaraan sufi. Istilah tarekat diartikan
sebagai organisasi persaudaraan sufi, sehingga tarekat dalam pengertian ini berarti pengorganisasian ajaran isoteris khusus kesufian yang terpusat pada hadirnya
pembimbing mursyid. Makna ini dekat dengan kata kata sirath yang berarti jalan jembatan, syari`at jalan menuju sumber air, sabil jalan. Kata suluk juga
mengandung makna jalan, cara atau prosedur yang harus ditempuh seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuannya. Secara terminologis, ringkasnya paling
tidak memiliki tiga arti diatas, yaitu jalan lurus, praktek tasawuf dan persaudaraan sufi Lubis, 2005:3.
Tarekat juga berarti tasawuf, apabila tasawuf dipandang sebagai jalan spiritual menuju Tuhan. Sang penempuh jalan spiritual salik harus menempuh jalan
tersebut suluk dibawah pimpinan seorang guru terpercaya syekh, mursyid, atau pir dalam bahasa Persia yang dalam pengembaraannya melalui tingkatan-tingkatan
yang disebut maqam Schimmel, 2000:101. Ini berarti tarekat adalah nama khusus bagi sekumpulan latihan kejiwaan riyadhah al-nafs dan ritual spiritual yang
memandu seseorang atau sekelompok orang yang menapaki jalan khusus dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan Lubis, 2005:3
Tarekat adalah jalan atau cara pelaksanaan teknis untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan bimbingan seorang mursyid. Mursyid menunjuk kepada
hubungan penurunan ilmu tarekat dari satu guru kepada guru tarekat yang lainnya. Adapun tujuan tarekat adalah mempertebal keimanan dalam hati sedemikian hingga
tidak ada yang lebih indah dan dicintainya selain dari Allah, dan kecintaannya itu melupakan dirinya dan dunia ini seluruhnya. Perjalanan kepada tujuan itu harus
dilandasi rasa ikhlas dan bersih dari segala amal dan niatnya yang dilakukan dengan cara memperbanyak zikir kepada Allah Abubakar Aceh, 1992:64.
Pusat kegiatan tarekat di dunia Islam dikenal antara lain dengan nama ribath, zawiyah, tekke, darqah. Anggota tarekat dapat dibedakan menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama adalah mereka yang bermukim dalam ribat serta memusatkan perhatian sepenuhnya pada ibadah. Kelompok kedua adalah mereka yang tinggal di
luar ribath dan tetap melakukan pekerjaan sehari-hari, namun pada waktu tertentu
berkumpul di ribath untuk mengikuti pelatihan spiritual tertentu. Murid yang menjadi tingkat lanjutan tertentu biasanya diberi ijazah dan diperbolehkan keluar dari
ribath yang kemudian biasanya mendirikan ribath baru di tempat lain dengan cara menjadi mursyid bagi murid-muridnya. Dengan cara inilah pengikut tarekat semakin
banyak dan menyebar hingga membentuk suatu jaringan yang signifikan Lubis, 2005:4-5.
E. Tarekat Naqsyabandiyah