dilaksanakan karena penafsiran teks yang bertanggungjawab sangat membantu pembaca dalam memahami isi teks Siti Baroroh Baried, et. al, 1994:63-64.
Penyuntingan teks selalu disertai dengan kegiatan kritik teks. Kritik teks diartikan sebagai pengkajian terhadap kandungan teks yang tersimpan dalam naskah
untuk mendapatkan teks yang paling mendekati aslinya constitutio textus Bani Sudardi, 2003a:55. Inilah tugas utama filologi, yaitu melalui kritik teks memurnikan
teks. Teks yang sudah bersih dari kesalahan-kesalahan dan telah tersusun kembali seperti semula yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai sumber untuk
kepentingan berbagai penelitian dalam bidang ilmu-ilmu lain Siti Baroroh Baried, et. al. 1994:61.
B. Sastra Kitab
Dalam khazanah kesusastraan Indonesis lama Melayu terdapat karya yang bercorak Islam. Liaw Yock Fang dalam bukunya Sejarah Kesusasatraan Melayu
Klasik menyebutkan bahwa terdapat sejumlah karya sastra yang dikenal dengan sebutan sastra keagamaan 1991:286.
Menurut Rolvink, kajian tentang Al Quran, tafsir, tajwid, arkanul-Islam, usuluddin, fikih, ilmu sufi, ilmu tasawuf, tarekat, zikir, rawatib, doa, jimat, risalah,
wasiat dan kitab tib obat-obatan, jampi-jampi, semuanya dapat digolongkan ke dalam Sastra Kitab Fang, 1993:41. Sastra Kitab mencakup bidang yang amat luas
sekali, termasuk di dalamnya ilmu kalam, ilmu fikih dan ilmu tasawuf. Jenis sastra ini biasanya disadur dan diterjemahkan dari bahasa Arab oleh orang Indonesia yang
tinggal di Mekah dan Madinah Fang, 1991:286. Menurut Siti Baroroh Baried, et.al
yang dimaksud dengan Sastra Kitab adalah naskah-naskah yang berisi keagamaan, tasawuf, dan mistik Islam 1994:23.
Sastra tasawuf merupakan bagian terpenting dalam Sastra Kitab. A. John berpendapat bahwa sastra tasawuf memainkan peranan yang sangat penting dalam
perkembangan agama Islam di nusantara karena 1 para ahli tasawuf sufi dapat menyesuaikan ajaran Islam kepada tingkat pemahaman masyarakat setempat, 2
ajaran tasawuf mempunyai daya tarik yang lebih. Menerima ajaran tasawuf dan memasuki tarekatnya berarti memasuki suatu keluarga besar yang saling tolong
menolong. Atas jasa para pengikut tarekat maka Islam di Nusantara menjadi berkembang melalui ajaran mistik mereka. Oleh karena itu, maka pada paruh abad
pertama ke-17, ada empat tarekat yang berkembang luas di Aceh, yaitu tarekat Qadariyah, Naqsyabandiyah, Syattariyah, dan Suhrawardi Fang, 1993:41.
C. Struktur Teks Sastra Kitab
Sastra Kitab sebagai salah satu ragam sastra Islam mempunyai corak yang khusus yang tampak dalam stuktur penceritaan dan pemakaian bahasa. Adapun yang
dimaksud dengan struktur di sini adalah struktur narasi. Struktur narasi Sastra Kitab adalah struktur penyajian teks, yang sama halnya dengan struktur penceritaan dalam
sastra fiksi yang berupa plot dan alur Siti Chamamah Soeratno, et. al.,1982:152. Sastra Kitab mempunyai ciri-ciri khusus. Ciri-ciri khusus dalam Sastra Kitab
tersebut meliputi struktur penyajian teks, gaya penyajian, pusat penyajian, dan gaya bahasa. Struktur penyajian Sastra Kitab pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu
1 pendahuluan, 2 isi, dan 3 penutup. Pada umumnya struktur penyajian teks pada
Sastra Kitab adalah alur lurus, yaitu masalah-masalah yang disajikan diuraikan secara berurutan sesuai dengan urutan kronologinya Siti Chamamah Soeratno, et.
al., 1982:209-210 Pendahuluan dalam Sastra Kitab dimulai dengan doa pembuka karangan yang
biasanya berupa basmalah dan selawat untuk Nabi Muhammad untuk keluarga dan sahabatnya dalam bahasa Arab disertai terjemahannya dalam bahasa Melayu secara
interlinier. Isi dibentangkan sesuai dengan masalah yang dibahas. Sesudah pembentangan isi yang menjadi masalah, karangan ditutup dengan doa kepada Tuhan
dan salawat nabi beserta keluarganya dan sebagai penutup digunakan kata tamat yang berarti selesai atau sempurna Siti Chamamah Soeratno, et. al., 1982:156-157
Sastra Kitab sebagai ragam sastra Islam mempunyai gaya bahasa yang khusus yang terlihat dalam istilah-istilah khusus dari lingkungan agama Islam yang berupa
istilah-istilah kata Arab dan ungkapan-ungkapan khusus dalam kalimat-kalimat bahasa Arab. Pemungutan istilah dan kosa kata Arab tersebut disesuaikan dengan
pokok isi uraian sastra kitab tersebut. Bila ajaran tasawuf yang dikemukakan, maka kosakata dan istilah pun diambil dari lapangan tasawuf Siti Chamamah Soeratno, et.
al., 1982:211.
D. Tasawuf dan Tarekat 1. Tasawuf