24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan dengan cara survei dan bersifat diskriptif, Yaitu memperoleh gambaran mengenai keadaan sanitasi pengolahan makanan di Lembaga
Permasyarakatan Kelas IIA Binjai.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Binjai.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Oktober-November 2013
3.3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah sarana prasarana, peralatan dan 6 enam orang tenaga penjamah makanan untuk mendukung 6 prinsip pengolahan makanan.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan observasi langsung terhadap sarana prasarana dan peralatan yang terdapat dilokasi penelitian dan mengadakan wawancara pada 6
enam responden.
25
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dengan cara pengumpulan informasi dari LAPAS Lembaga Permasyarakatan, data pegawai, data kesehatan narapidana, data
narapidana atau warga binaan dari LAPAS
3.5. Definisi Operasional
1. Pengetahuan penjamah makanan tentang sanitasi adalah pengetahuan penjamah makanan tentang sanitasi tempat pengolahan makanan dan sanitasi dalam
mengolah makanan. 2. Sikap penjamah makanan adalah reaksi dan respon penjamah makanan sebagai
aplikasi dari pengetahuannya. 3. Sistem pengolah makanan adalah suatu rangkaian kegiatan dalam pengolahan
dan menyimpan makanan. 4. Penjamah makanan adalah tenaga atau orang yang menjamah makanan atau
mengelolah makanan. 5. Pemilihan bahan makanan adalah suatu kegiatan dalam memilih bahan makanan
yang baik dan masih dalam keadaan segar. 6. Penyimpanan bahan makanan adalah suatu kegiatan penyimpanan bahan
makanan agar tidak terkontaminasi dengan vektor penyakit. 7. Pengolahan makanan adalah suatu kegiatan dimana bahan makanan diolah atau
dimasak sehingga dapat disimpan atau disajikan.
26
8. Penyimpanan makanan adalah suatu kegiatan dimana makanan yang telah masak disimpan dalam suatu tempat agar terhindar dari gangguan pencemaran.
9. Pengangkatan makanan adalah kegiatan makanan jadi atau yang siap disajikan ke tempat penyimpanan atau tempat penyajian.
10. Penyajian makanan adalah suatu kegiatan yang dimulai dari pengangkutan sampai pada saat penyajian makanan.
3.6. Aspek Pengukuran
3.6.1 Pengetahuan Penjamah Makanan
Pengetahuan diukur melalui kuisioner yaitu untuk penjamah makanan yang
terdiri dari 10 pertanyaan. Jika jawaban responden benar akan diberi skor = 2, jika jawaban responden salah akan diberi skor = 1.
Hasil ukur tingkat pengetahuan dalam Pratomo 1990: 1.
Pengetahuan baik, jika responden mendapat 75-100 dari skor maksimum yaitu responden memperoleh total skor = 16-20
2. Pengetahuan sedang, jika responden mendapat 40-74 dari skor maksimum
yaitu responden memperoleh total skor = 9-15 3.
Pengetahuan kurang, jika responden mendapat 0-39 dari skor maksimum yaitu responden memperoleh total skor = 0-8
27
3.6.2 Sikap Pengolah Makanan
Sikap diukur melalui kuisioner untuk pengolah makanan yang terdiri dari 15 pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban mengikut skala Lickert yang sudah dimodifikasi
Notoatmodjo, 2005. Jika jawaban responden setuju sekali diberi skor = 5, jika jawaban responden sangat setuju diberi skor = 4, jika jawaban responden setuju
diberi skor = 3, jika jawaban kurang setuju diberi skor = 2 dan jika jawaban tidak setuju
diberi skor = 1. Hasil ukur sikap responden dalam Pratomo 1990:
1. Sikap responden baik, jika responden mendapat 75-100 dari skor
maksimum yaitu responden memperoleh total skor = 45-60 2.
Sikap responden sedang, jika responden mendapat 40-74 dari skor maksimum yaitu responden memperoleh total skor = 24-44
3. Sikap responden kurang, jika responden mendapat 0-39 dari skor
maksimum yaitu responden memperoleh total skor = 0-23
3.6.3 Penilaian terhadap Higiene Sanitasi Makanan
Penilaian dengan menggunakan tabel checklist yaitu berdasarkan Permenkes RI No.1096MenkesSKVI2011 tentang persyaratan sanitasi higiene jasa boga dan
restoran yang telah dimodifikasi yang terdiri dari 61 komponen yang dihitung dengan rumus :
100 x
Komponen Banyak
Ya Jawaban
28
Memenuhi syarat, jika skor ≥ 83 - 92
Tidak Memenuhi syarat, jika skor 83 - 92
3.7. Teknik Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan akan diolah dengan cara : 1. Editing
Memeriksa data yang diperoleh baik primer ataupun sekunder. 2.
Koding Yaitu menyederhanakan semua jawaban dengan simbol-simbol tertentu.
3. Tabulasi
Mengelompokkan data dalam suatu tabel menurut karakteristik sesuai dengan tujuan penelitian
4. Cleaning
Yaitu pengecekan kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak saat memasukkan data ke komputer.
29
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lembaga permasyarakatan Kelas IIA Binjai 4.1.1 Letak Geografis
Secara geografis Kota Binjai berada pada 33140” - 3402” Lintang Utara dan 98273” - 983232” Bujur Timur. Wilayah Kota Binjai seluas 90,23 km², terletak 28
meter di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh Kabupaten Deli Serdang. Batas area disebelah Utara adalah Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat dan Kecamatan
Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sunggal Kab.Deli Serdang, di sebelah Selatan berbatasan dengan
Kecamatan Sei Bingei Kab.Langkat dan Kecamatan Kutalimbaru Kab.Deli Serdang dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Selesai Kab.Langkat.
Gedung Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Binjai adalah peninggalan zaman belanda yang dibangun pada tahun 1918 merupakan perwujudan dari system
permasyarakatan berbeda jauh dengan sebelumnya yang menganut system penjeraan bagi narapidana. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Binjai telah terbenah diri dan
melakukan perubahan fisik maupun non fisik. Adapun gedung yang telah dibangun pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas II
Binjai adalah 1 Bangunan Tempat Ibadah seperti Musholla dan Gereja, serta bangunan-bangunan lain yang mendukung berjalannya aktivitas di dalam Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Binjai.
28