Pemilihan bahan makanan Penyimpanan bahan makanan

42 sedapat mungkin dihindari dari kerusakan fisik makanan dan jauh dari faktor hinggapnya virus atau mikroba. Lokasi pengolahan dan penyimpanan makanan juga dijaga kebersihannya. Menurut FAO Indonesia 2009 bahwa dalam memilih bahan makanan sebaiknya makanan yang bergizi, sehat, aman, tidak mengandung bahan pewarna, disajikan dalam wadah yang bersih, tidak rusak secara fisik, tidak tercemar secara fisik, kimiawi dan mikroba. Menurut Prabu 2009 bahwa lokasi penyimpanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan memudahkan terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme seperti jamur, bakteri, virus, parasit serta bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan resiko terhadap kesehatan. Menurut Anwar 1997 ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalan sistem pengolahan makanan, antara lain :

a. Pemilihan bahan makanan

Untuk memperoleh bahan makanan yang segar dan baik, penanggung jawab terlebih dahulu sudah memesan dari distributor dimana setiap hari diorder dengan mobil pengangkut yang khusus dan setiap hari bahan makanan habis dipakai dan keesokan harinya dikirim lagi dan demikian seterusnya. Tetapi seperti bumbu dapur dilakukan penggilingan terlebih dahulu yang kemudian dipakai pada hari itu juga. Beras yang belum diolah terlebih dahulu dijemur dan ditampi untuk menghilangkan padi-padi atau kotoran yang ada di beras tersebut. Untuk beras disimpan di gudang penyimpanan bahan makanan. Tempat penyimpanan bahan makanan selalu terpelihara dalam keadaan bersih. Tempat penyimpanan bahan 43 makanan terpisah dengan makanan jadi. Penyimpanan bahan makanan tidak disusun sedemikian rupa. Syarat-syarat penyimpanan bahan makanan yaitu dalam suhu yang sesuai, ketebalan bahan makanan padat tidak lebih dari 10 cm, disimpan dalam aturan sejenis, disusun dalam rak-rak sehingga tidak mengakibatkan rusaknya bahan makanan Depkes RI, 2003.

b. Penyimpanan bahan makanan

Bahan makanan yang kering disimpan dalam gudang seperti beras, untuk bahan makanan lain tidak dilakukan penyimpanan karena bahan makanan hanya sekali pakai bahan makanan langsung habis terpakai. Bahan makanan digudang terhindar dari kotoran debu dan bahan kimia yang berbahaya, pengaturan bahan makanan di dalam rak yang baik dan rapi, lantai kedap air, pencahayaan di gudang baik serta dinding dan langit-langit dalam keadaan baik dan bersih. Adapun hal yang harus diperhatikan dari segi pengaturan gudang barang yang disimpan harus mudah diambil dan mudah cara penyimpanannya, adanya rotasi giliran yang baik antara bahan makanan yang lama dengan yang baru dan sebaliknya dan bahan makanan disimpan di atas rak. Dari segi kesehatan gudang harus diperhatikan yaitu harus rapat serangga, tidak lembab, langit-langit bangunan tidak bolong karena kemungkinan dapat menjadi tempat keluar masuknya binatang pengganggu seperti tikus serta mempunyai ventilasi yang cukup dan diberi kawat kasa. 44 Untuk penyimpanan bahan makanan yang basah harus menggunakan suhu yang sudah ditentukan, tetapi untuk pengolahan bahan makanan basah diolah langsung sehingga tidak ada refrigator untuk penyimpanan bahan makanan basah. Tempat untuk penyimpanan bahan makanan yang basah adalah refrigator harus disusun teratur dan suhu yang digunakan harus sesuai dengan jenis bahan makanan dan lama penyimpanannya. Penyimpanan bahan makanan harus sesuai dengan Permenkes RI No.1096MENKESSKVI2011 yaitu: 1. Penyimpanan harus sesuai dengan suhu yang ditetapkan seperti pada Tabel 4.1 Tabel 4.1. Penyimpanan Sesuai dengan Suhu yang Ditetapkan No Jenis Makanan Digunakan untuk 3 HariKurang 1 MingguKurang 1 MingguLebih 1 Daging, Ikan, Udang dan olahannya -5º sd 0º C -10º sd -5º C -10º C 2 Telur, Susu dan Olahannya 5º sd 7º C -5º sd 0º C -5º C 3 Sayur, Buah dan Minuman 10º C 10º C 10º C 4 Tepung dan Biji 25º C atau suhu ruang 25º C atau suhu ruang 25º C atau suhu ruang 2. Ketebalan bahan padat tidak lebih dari 10 cm 3. Kelembaban penyimpanan dalam ruangan 80 - 90 4. Penyimpanan bahan makanan olahan pabrik, makanan dalam kemasan tertutup disimpan pada suhu ± 10º C 45 5. Tidak menempel pada lantai, dinding atau langit-langit dengan ketentuan sebagai berikut: a Jarak bahan makanan dengan lantai : 15 cm b Jarak bahan makanan dengan dinding : 5 cm c Jarak bahan makanan dengan langit-langit : 60 cm

c. Pengolahan Makanan

Dokumen yang terkait

Perilaku Penjamah Makanan Terhadap Hygiene Dan Sanitasi Pengolahan Makanan Di Pondok Pesantren Darularafah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara Tahun 2002

1 38 98

Tinjauan higiene dan Sanitasi Dalam Penyelenggaraan Makanan Di Instalasi Gizi RSU Artha Medica Binjai Tahun 2010

9 94 62

Hubungan antara Higiene Penjamah dan Sanitasi Makanan dengan Keberadaan Bakteri Escherichia coli

1 13 164

Karakteristik Pengetahuan dan Perilaku Tentang Higiene dan Sanitasi Penjamah Makanan di Rumah Sakit Umum Daerah Sragen

0 4 7

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI PENGOLAH MAKANAN Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Higiene Sanitasi Pengolah Makanan Di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

0 4 13

KUALITAS MIKROBIOLOGIS MAKANAN DAN SIKAP PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN PADA KANTIN SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWATI II GIANYAR.

1 8 32

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIGIENE SANITASI PETUGAS PENJAMAH MAKANAN DENGAN PRAKTEK HIGIENE SANITASI DI UNIT INSTALASI GIZI RSJ DR AMINO GONDOHUTOMO ipi4674

1 2 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PETUGAS PENJAMAH MAKANAN DENGAN PRAKTEK HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI UNIT GIZI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG TAHUN ipi4664

0 0 19

B. PERTANYAAN TENTANG PENGETAHUAN 1. Menurut anda, apakah penjamah makanan wajib memeriksakan kesehatan nya setiap 6 bulan sekali ? - Prinsip Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Makanan Dan Tingkat Pengetahuan Serta Sikap Penjamah Makanan Di Lembaga Permasya

0 0 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Prinsip Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Makanan Dan Tingkat Pengetahuan Serta Sikap Penjamah Makanan Di Lembaga Permasyarakatan Kelas Iia Binjai Tahun 2013

0 0 17