Pemilihan Bahan Baku Makanan Penyimpanan Bahan Makanan

7 1. Keamanan makanan dan minuman yang disediakan. 2. Higiene perorangan dan praktek penanganan makanan oleh karyawan yang bersangkutan. 3. Keamanan terhadap penyehatan air. 4. Pengelolaan terhadap pembuangan limbah dan kotoran. 5. Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama dalam proses pengolahan, penyajian atau peragaan dan penyimpanannya. 6. Pencucian, kebersihan dan penyimpanan alat-alat atau perlengkapan Depkes RI, 1970:22 . Menurut WHO yang dimaksud dengan higiene makanan adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya pada usaha kebersihan atau kesehatan. Makanan adalah semua subtansi yang diperlukan tubuh, kecuali air dan obat-obatan serta subtansi yang diperlukan untuk pengobatan Anwar, 1999.

2.2 Prinsip Sanitasi Makanan

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia upaya higiene sanitasi makanan harus berdasarkan 6 prinsip upaya yang meliputi mulai dari pengamanan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, pengangkutan makanan, penyimpanan makanan dan penyajian makanan Purawijaja:1995.

2.2.1 Pemilihan Bahan Baku Makanan

Pemilihan bahan baku makanan adalah perlindungan bahan baku dari bahaya- bahaya bahan kimia atau pertumbuhan mikroorganisme patogen dan pembentukan 8 toksin selama transportasi dan penyimpanan bahan baku mutlak diperhatikan. Bahan- bahan yang dimakan dalam keadaan mentah harus diangkut dan disimpan terpisah dari bahan baku lainnya. Bahan makanan yang dimaksud adalah makanan mentah baku dan keadaan makanan merupakan awal dari proses mendapatkan makanan jadi. Mengamankan makanan secara praktis dan menjaga agar tidak terjadi kerusakaan disamping juga menjaga agar tidak terhindar dari pencemaran baik yang disebabkan kerusakan fisik juga karena faktor lingkungan yang masuk ke bahan makanan. Bahan makanan disebut aman jika sudah memenuhi 4 kriteria : a. Tingkat kematangan sesuai yang diinginkan. b. Bebas dari pencemaran pada tahapan proses berikutnya. c. Bebas dari adanya perubahan secara fisik atau kimia akibat faktor luar. d. Bebas mikroorganisme dari parasit penyebab penyakit.

2.2.2 Penyimpanan Bahan Makanan

Untuk bahan makanan yang tidak langsung diolah harus disimpan, untuk bahan kering disimpan di dalam gudang dengan menggunakan rak tidak boleh diletakkan langsung di atas tanah atau lantai. Kerusakan makanan biasanya akibat dari pencemaran bakteri alami atau perlakuan manusia, adanya enzim pematangan buah dan mekanisme berupa gesekan, tekanan dan benturan KeMenKes 942:2003. Faktor yang sangat berpengaruh adalah suhu dan kelembaban sehingga dalam penyimpanan bahan makanan menurut PerMenKes 1096 MenKesPerVI2011, harus diperhatikan : 9 a. Penyimpanan bahan makanan sesuai dengan suhu dan waktu penggunaan yang telah ditentukan. b. Ketebalan bahan makanan padat tidak lebih dari 10 cm c. Kelembaban penyimpanan dalam ruangan antara 80-90 Disamping memperhatikan faktor-faktor tersebut, perlu juga diperhatikan sanitasi gudang yang terdiri dari segi pengaturan dan segi kesehatan gudang. 1. Segi pengaturan gudang a. Barang-barang yang disimpan harus mudah diambil dan mudah dalam penyimpanan. b. Adanya rotasi giliran yang baik dan teratur antara barang lama dengan barang yang baru. 2. Segi kesehatan gudang a. Harus rapat serangga dan tikus, cukup sinar matahari serta cukup ventilasi dan penghawaan. b. Jarak penyimpanan bahan makanan dengan lantai : 15 cm c. Jarak penyimpanan bahan makanan dengan dinding : 5 cm d. Jarak bahan makanan dengan langit-langit : 60 cm Disamping sanitasi gudang, letak dan kontruksi dari gudang harus juga diperhatikan. Lokasinya harus cukup baik dan mudah dicapai dari tempat persiapan makanan. 10

2.2.3 Pengolahan Makanan

Dokumen yang terkait

Perilaku Penjamah Makanan Terhadap Hygiene Dan Sanitasi Pengolahan Makanan Di Pondok Pesantren Darularafah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara Tahun 2002

1 38 98

Tinjauan higiene dan Sanitasi Dalam Penyelenggaraan Makanan Di Instalasi Gizi RSU Artha Medica Binjai Tahun 2010

9 94 62

Hubungan antara Higiene Penjamah dan Sanitasi Makanan dengan Keberadaan Bakteri Escherichia coli

1 13 164

Karakteristik Pengetahuan dan Perilaku Tentang Higiene dan Sanitasi Penjamah Makanan di Rumah Sakit Umum Daerah Sragen

0 4 7

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI PENGOLAH MAKANAN Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Higiene Sanitasi Pengolah Makanan Di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

0 4 13

KUALITAS MIKROBIOLOGIS MAKANAN DAN SIKAP PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN PADA KANTIN SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWATI II GIANYAR.

1 8 32

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIGIENE SANITASI PETUGAS PENJAMAH MAKANAN DENGAN PRAKTEK HIGIENE SANITASI DI UNIT INSTALASI GIZI RSJ DR AMINO GONDOHUTOMO ipi4674

1 2 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PETUGAS PENJAMAH MAKANAN DENGAN PRAKTEK HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI UNIT GIZI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG TAHUN ipi4664

0 0 19

B. PERTANYAAN TENTANG PENGETAHUAN 1. Menurut anda, apakah penjamah makanan wajib memeriksakan kesehatan nya setiap 6 bulan sekali ? - Prinsip Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Makanan Dan Tingkat Pengetahuan Serta Sikap Penjamah Makanan Di Lembaga Permasya

0 0 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Prinsip Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Makanan Dan Tingkat Pengetahuan Serta Sikap Penjamah Makanan Di Lembaga Permasyarakatan Kelas Iia Binjai Tahun 2013

0 0 17