Pengolahan Makanan HASIL PENELITIAN

45 5. Tidak menempel pada lantai, dinding atau langit-langit dengan ketentuan sebagai berikut: a Jarak bahan makanan dengan lantai : 15 cm b Jarak bahan makanan dengan dinding : 5 cm c Jarak bahan makanan dengan langit-langit : 60 cm

c. Pengolahan Makanan

a Penjamah Makanan Pemeriksaan kesehatan penjamah makanan tidak sesuai dengan syarat kesehatan sehingga sampai saat ini penjamah makanan belum memiliki sertifikat kesehatan yang menerangkan tentang keadaan kesehatan dari penjamah makanan. Pemeriksaan kesehatan sangat penting dilaksanakan bagi para penjamah makanan karena melalui penjamah makanan dapat menularkan berbagai penyakit yang berbahaya seperti hepatitis B, penyakit perut dan penyakit saluran pernafasan. Untuk menghindari penularan penyakit maka penjamah makanan perlu diperiksa kesehatannya. Penjamah makanan disebut juga sebagai carrier atau pembawa kuman, untuk itu penjamah makanan wajib memeriksakan kesehatannya selama 6 bulan sekali. Luka menyebabkan bakteri pada kulit akan masuk ke bagian dalam kulit dan terjadilah infeksi. Adanya luka koreng atau luka bernanah mempunyai resiko yang besar dalam menularkan penyakit pada makanan Depkes RI, 2001. Penjamah makanan di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Binjai tidak menggunakan pakaian secara lengkap pada saat pengolahan makanan. 46 Jika ada pakaian kerja dengan lengkap celemek maka makanan yang diolah tidak terkontaminasi serta pada akhirnya kualitas makanan menjadi lebih terjamin. Sikap penjamah makanan baik dalam pengolahan juga memiliki kamar ganti bagi penjamah makanan. Celemek merupakan kain penutup baju yang digunakan sebagai pelindung agar pakaian tetap bersih. Pakaian kerja yang bersih akan menjamin sanitasi dan higiene pengolahan makanan karena tidak terdapat debu atau kotoran yang melekat pada pakaian yang secara tidak langsung dapat menyebabkan pencemaran makanan Moehyi, 1992. b Cara Pengolahan Makanan Cara pengolahan makanan yang dilakukan oleh penjamah makanan masih kurang baik, terlihat dari cara mereka mencuci bahan makanan seperti sayuran dimana pengolahannya dilakukan dengan dipotong-potong terlebih dahulu baru dilakukan pencucian dengan menggunakan air. Cara pengolahan bahan makanan tersebut sebaiknya untuk sayuran dicuci terlebih dahulu baru dipotong-potong dengan tujuan agar kandungan gizi di dalam sayuran tersebut tidak banyak berkurang. Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung dari kontak langsung antara penjamah dengan makanan Anwar, 1997. c Tempat Pengolahan Makanan Menurut Kusmayadi 2007 terdapat 4 empat hal penting yang menjadi prinsip higiene dan sanitasi makanan meliputi perilaku sehat dan 47 bersih orang yang mengelola makanan, sanitasi makanan, sanitasi peralatan dan sanitasi tempat pengolahan. Makanan dapat terkontaminasi mikroba karena beberapa hal di antaranya adalah menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja, perabotan bersih dan lain-lainnya serta makanan disimpan tanpa tutup sehingga serangga dan tikur dapat menjangkau makanan atau karena pengolah makanan yang sakit atau pembawa penyakit Slamet, 1994. Tempat pengolahan makanan meliputi: 1 Lantai Lantai pada tempat pengolahan makanan kurang bersih. Lantai kurang bersih dapat mengkontaminasi makanan yang diolah. Untuk itu lantai sebaiknya dibersihkan dengan menggunakan desinfektan agar membunuh kuman yang ada di lantai dan sebaiknya lantai kedap air, kuat dan mudah dibersihkan. 2 Pembuangan asap atau cerobong asap Dapur tidak memiliki cerobong asap sehingga keadaan dinding dapur tidak dapat terjaga kebersihannya dan dinding dapur yang selalu terkena percikan air tidak dilapisi porselin. Sebaiknya dapur dilengkapi dengan pembuangan asap atau cerobong asap sehingga keadaan dinding dapur terjaga kebersihannya. 48 3 Baktempat cuci tangan Sudah tersedia bak atau tempat cuci tangan di dapur tetapi bakcuci tangan tidak dilengkapi dengan sabun atau kain lap tangan untuk pengering, dimana bila pencucian dilakukan dengan menggunakan sabun dapat menghindari terjadinya kontaminasi kuman dengan makanan. 4 Pemberantas serangga dan tikus Walau dalam survei dapur tidak dijumpai serangga dan binatang pengganggu lainnya namun keadaan dapur masih memungkinkan sebagai tempat bersarangnya serangga dan binatang pengganggu lainnya. Oleh karena itu perlu dilakukan program pemberantasan serangga dan binatang pengganggu lainnya. Masih terdapat bahan-bahan berbahaya di dapur. 5 Alat pemadam kebakaran dan kotak P3K Tersedia alat pemadam kebakaran dan kotak P3K sehingga mampu mengantisipasi jika terjadi kecelakaan pada saat bekerja. 6 Dinding dan langit-langit Dinding dan langit-langit dalam kondisi kurang baik dan bersih. Dinding dapur terbuat dari plesteran semen dan papan, kedap air, permukaannya halus dan berwarna terang. Dinding yang sering terkena percikan air tidak dilapisi dengan porselin atau bahan kedap air. d Peralatan Pengolahan Makanan Perlengkapan dan peralatan yang digunakan di dapur cukup memadai yang terbuat dari bahan aluminium dan melamine. Peralatan juga dapat 49 dikategorikan baik dan bersih karena tidak terbuat dari bahan yang berbahaya. Pencucian dilakukan secara manual dengan tahap menghilangkan sisa makanan di tangan, lalu dibersihkan dengan sabun kemudian dibilas dengan air bersih lalu dikeringkan dan dapat dipakai kembali.

d. Penyimpanan Makanan

Dokumen yang terkait

Perilaku Penjamah Makanan Terhadap Hygiene Dan Sanitasi Pengolahan Makanan Di Pondok Pesantren Darularafah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara Tahun 2002

1 38 98

Tinjauan higiene dan Sanitasi Dalam Penyelenggaraan Makanan Di Instalasi Gizi RSU Artha Medica Binjai Tahun 2010

9 94 62

Hubungan antara Higiene Penjamah dan Sanitasi Makanan dengan Keberadaan Bakteri Escherichia coli

1 13 164

Karakteristik Pengetahuan dan Perilaku Tentang Higiene dan Sanitasi Penjamah Makanan di Rumah Sakit Umum Daerah Sragen

0 4 7

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI PENGOLAH MAKANAN Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Higiene Sanitasi Pengolah Makanan Di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

0 4 13

KUALITAS MIKROBIOLOGIS MAKANAN DAN SIKAP PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN PADA KANTIN SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWATI II GIANYAR.

1 8 32

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIGIENE SANITASI PETUGAS PENJAMAH MAKANAN DENGAN PRAKTEK HIGIENE SANITASI DI UNIT INSTALASI GIZI RSJ DR AMINO GONDOHUTOMO ipi4674

1 2 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PETUGAS PENJAMAH MAKANAN DENGAN PRAKTEK HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI UNIT GIZI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG TAHUN ipi4664

0 0 19

B. PERTANYAAN TENTANG PENGETAHUAN 1. Menurut anda, apakah penjamah makanan wajib memeriksakan kesehatan nya setiap 6 bulan sekali ? - Prinsip Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Makanan Dan Tingkat Pengetahuan Serta Sikap Penjamah Makanan Di Lembaga Permasya

0 0 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Prinsip Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Makanan Dan Tingkat Pengetahuan Serta Sikap Penjamah Makanan Di Lembaga Permasyarakatan Kelas Iia Binjai Tahun 2013

0 0 17