Analisis Perbandingan Nilai Karakteristik Dan Total Kerugian Pada Kondisi Aktual Dan Optimal Analisis Hasil Eskperimen Konfirmasi

8. Faktor I pembebanan, Pembebanan bertujuan untuk menentukan keketatan gulungan benang pada tube. Jika pembebanan semakin berat maka benang semakin ketat dalam gulungan sehingga mempengaruhi tingkat kekuatan tarik benang. Watanabe, 1993.

5.2.3 Analisis Perbandingan Nilai Karakteristik Dan Total Kerugian Pada Kondisi Aktual Dan Optimal

Perbandingan nilai karakteristik kualitas kondisi aktual dan kondisi optimal seperti dijelaskan pada tabel 4.20 menunjukkan peningkatan dalam pencapaian nilai karakteristik kualitas yang lebih memenuhi atau mendekati nilai spesifikasi target. Karakteristik kualitas ketidakrataan benang dengan target 0, pada kondisi aktual adalah 9.729 dan pada kondisi dilakukan setting level optimal mencapai nilai yaitu sebesar 9.480. Karakteristik kualitas kekuatan tarik benang dengan target minimum 280, pada kondisi aktual adalah 346,232 dan pada kondisi dilakukan setting level optimal mencapai nilai yaitu sebesar 351,093. Sedangkan untuk karakteristik kualitas puntiran pada benang dengan target 18, pada kondisi aktual adalah 18,437 dan pada kondisi dilakukan setting level optimal mencapai nilai yaitu sebesar 18,092. Perbandingan total kerugian kondisi aktual dan kondisi optimal seperti dijelaskan pada tabel 4.20 menunjukkan bahwa kerugian pada kondisi optimal lebih kecil dibanding kerugian pada kondisi aktual. Pada kondisi aktual mengalami kerugian Rp 171.372,00 per cone benang sedangkan pada kondisi optimal kerugian yang dialami adalah sebesar Rp 119.328,00 per cone benang. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan atau perbaikan biaya kerugian yang diakibatkan tiga karakteristik kualitas tersebut yaitu sebesar Rp 52.044,00 per cone benang.

5.2.4 Analisis Hasil Eskperimen Konfirmasi

Eksperimen konfirmasi dilakukan dengan menggunakan setting optimal yang merupakan hasil dari eksperimen tahap 2. Eksperimen konfirmasi dilakukan dengan replikasi sebanyak 10 kali. Diketahui nilai maksimum untuk ketidakrataan benang 11,1 , nilai minimum untuk kekuatan tarik benang 280 gram, dan nilai target untuk puntiran pada benang adalah 18. Setelah eksperimen konfirmasi V-7 dilaksanakan dapat diketahui pada gambar 4.8, gambar 4.9, dan gambar 4.10 menunjukkan perbandingan ketidakrataan benang, kekuatan tarik benang, dan puntiran pada benang pada kondisi hasil kondisi awal sebelum dan setelah setting optimal. Hasil puntiran benang pada kondisi optimal dibanding dengan kondisi aktual pada gambar 4.10 diketahui bahwa nilai rata-rata sudah mendekati nilai targetnya yaitu 18. Sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas benang memiliki rata-rata yang meningkat setelah setting optimal digunakan, maka dapat memenuhi tujuan penelitian yaitu meningkatkan kualitas benang yang dihasilkan. Dari perhitungan confidence interval pada tabel 4.24 dan 4.25 serta tabel perbandingan nilai optimal dan eksperimen konfirmasi pada tabel 4.26 menunjukkan bahwa untuk setting level optimal yang diperoleh untuk tiga karakteristik kualitas secara simultan dapat diterapkan di proses lapangan.

5.3 INTERPRETASI HASIL PENELITIAN