3.3 TAHAP PELAKSANAAN EKSPERIMEN
Eksperimen dilaksanakan berdasarkan orthogonal array yang telah dibuat dan disesuaikan dengan kondisi operasional perusahaan. Tahap ini meliputi
beberapa tahapan pelaksanaan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan eksperimen tahap I, pada tahap ini dilakukan perencanaan
eksperimen untuk menentukan tahapan-tahapan eksperimen. Pelaksanaan ekpserimen tahap I dimaksudkan untuk mengetahui apakah proses telah sesuai
dengan spesifikasi atau belum. Eksperimen tahap I dilakukan berdasarkan proses yang berjalan saat ini yaitu sesuai dengan level faktor yang digunakan
perusahaan. Jumlah sampel diambil kemudian digambarkan dalam laporan proses penyimpangan masing-masing respon ketidakrataan benang, kekuatan
tarik benang, dan puntiran pada benang dari nilai targetnya. Langkah selanjutnya adalah menentukan indeks kemampuan proses untuk mengetahui
apakah proses telah sesuai dengan spesifikasi. Apabila nilai indeks kemampuan proses kurang dari satu, maka dilakukan perbaikan spesifikasi
dengan menentukan kembali orthogonal array. Jika nilai indeks kemampuan proses lebih dari sama dengan satu, maka dilakukan eksperimen tahap II,
dimana dalam tahap ini faktor-faktor yang berpengaruh disetting sesuai dengan eksperimen Taguchi
. 2. Pelaksanaan eksperimen tahap II, pelaksanaan eksperimen tahap II bertujuan
untuk mengidentifikasi pengaruh faktor terhadap masing-masing karakteristik kualitas dan menghasilkan setting level optimal yaitu kombinasi level faktor
yang memberikan kualitas terbaik berdasarkan tipe masing-masing karakteristik kualitas. Eksperimen tahap II dilakukan berdasarkan orthogonal
array yang telah disusun.
3.4 TAHAP PENGOLAHAN DATA
Tahap selanjutnya adalah pengolahan data untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuannya. Langkah-langkah pengolahan data dijelaskan dalam uraian
berikut: 1. Model regresi, pada tahap ini dilakukan perhitungan regresi untuk masing-
masing karakteristik kualitas sehingga didapatkan persamaan regresi.
III-7
Persamaan regresi digunakan untuk mencari setting level optimal untuk semua karakteristik kualitas secara simultan.
2. Formulasi quality loss function, pada tahap ini perhitungan quality loss function ditentukan untuk mengevaluasi kerugian kualitas secara kuantitatif
yang disebabkan adanya variasi. Perhitungan dilakukan untuk tiga karakteristik kualitas berdasarkan tipenya, yaitu ketidakrataan benang
menggunakan tipe smaller the better, kekuatan tarik benang menggunakan tipe larger the better, dan puntiran pada benang menggunakan tipe nominal
the best. 3. Formulasi non linear programming, pada tahap ini dilakukan perhitungan
untuk ketiga karakteristik kualitas secara simultan dengan formulasi non linear programming untuk minimasi quality loss function. Sehingga dari
perhitungan ini didapatkan setting level optimal untuk ketiga karakteristik kualitas secara simultan.
4. Setting level optimal, data hasil eksperimen tahap II diolah untuk mendapatkan setting level optimal faktor-faktor eksperimen dengan total
kerugian yang minimal. Dari perolehan setting level optimal maka dilakukan perhitungan nilai karakteristik kualitas dan perhitungan quality loss function
pada kondisi aktual dan kondisi optimal. Sehingga diperoleh nilai perbandingan dari kondisi aktual dengan kondisi optimal. Selanjutnya
dilakukan eksperimen konfirmasi untuk mengetahui layak atau tidaknya level faktor optimal dari eksperimen Taguchi digunakan di perusahaan.
3.5 TAHAP VERIFIKASI