Metodologi penelitian di atas diuraikan dalam beberapa tahap dan tiap tahapnya akan dijelaskan melalui langkah-langkah yang dilakukan. Uraian lebih
lengkap tiap tahapnya akan dijelaskan dalam sub bab berikut ini.
3.1 TAHAP IDENTIFIKASI MASALAH
Tahap identifikasi masalah diawali dari menentukan area penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Studi
pustaka dan studi lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi masalah lebih spesifik sehingga dapat ditentukan hipotesa penelitian. Tahap identifikasi masalah
meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan area penelitian, penelitian dilakukan di PT. Kusumaputra Santosa
khususnya di bagian mesin ring spinning jenis RY5. Mesin ring spinning adalah salah satu mesin yang digunakan dalam proses pembuatan benang dan
hasil dari mesin ini sudah berupa benang, sedangkan mesin-mesin sebelumnya merupakan persiapan bahan sebelum diproses pada mesin ring spinning.
2. Latar belakang masalah, masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini berdasarkan keadaan yang terjadi pada bagian mesin ring spinning. Akhir
proses dari mesin ini berupa benang dalam gulungan tube. Benang dalam bentuk tube diuji kualitasnya di laboratorium untuk mengetahui apakah
benang sudah dalam standar yang ditentukan atau belum. 3. Perumusan masalah, pengujian benang dilakukan untuk ketidakrataan benang,
kekuatan tarik benang dan puntiran pada benang. Benang yang berkualitas baik adalah benang dengan ketidakrataan yang rendah, kekuatan tarik yang
maksimal, dan puntiran benang yang sesuai. Setting dilakukan terhadap mesin ring spinning untuk mencapai kualitas yang terbaik. Optimasi ketidakrataan
benang, kekuatan tarik benang, dan puntiran benang hasil dari mesin ring spinning tidak dapat dilakukan secara paralel. Optimasi ketiga karakteristik
kualitas secara simultan dilakukan dengan perhitungan untuk meminimalkan total kerugian yang disebabkan tiga karakteristik kualitas. Permasalahan yang
muncul adalah bagaimana menentukan setting level optimal terhadap mesin ring spinning untuk faktor-faktor yang berpengaruh sehingga ketiga tujuan
tersebut dapat dicapai dan menentukan quality loss function sebagai fungsi kerugian bagi perusahaan.
III-4
4. Tujuan dan manfaat penelitian, tujuan penelitian adalah menentukan quality loss function untuk mengetahui total kerugian terhadap tiga karakteristik
kualitas yaitu ketidakrataan benang, kekuatan tarik benang, dan puntiran pada benang. Manfaat penelitian adalah menghasilkan total kerugian yang minimal
untuk tiga karakteristik kualitas yang diukur. 5. Studi literatur, pada tahap ini dilakukan pendalaman materi untuk
penyelesaian masalah yang dirumuskan. Materi yang dipelajari adalah konsep robust design dan model regresi. Robust design digunakan untuk langkah-
langkah dalam melakukan eksperimen. Tujuan eksperimen dengan prinsip robust design yaitu menemukan suatu cara untuk meminimasi penyimpangan
nilai karakteristik kualitas dari nilai targetnya. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik
kualitas dan mengubah level faktor yang tepat, sehingga penyimpangan dapat diminimasi dan nilai karakteristik kualitas dapat mencapai target
Belavendram, 1995. 6. Studi lapangan, metode dilakukan untuk mendalami materi pada area
penelitian, sehingga penelitian dapat dilakukan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Pendalaman materi di lapangan meliputi proses produksi
benang pada mesin ring spinning, prinsip kerja mesin ring spinning, pengujian benang hasil mesin ring spinning di laboratorium dan faktor-faktor yang
berpengaruh pada hasil proses mesin ring spinning.
3.2 TAHAP PERENCANAAN EKSPERIMEN