Perancangan Eksperimen METODE TAGUCHI

2. Number of factor levels, jumlah level dan setting level yang dipilih tergantung pada sejauh mana kita mengetahui proses atau produk yang akan diteliti. 3. Range of factor levels, semakin luas jarak yang digunakan dalam eksperimen, maka kemungkinan ditemukannya efek dari faktor yang ada dalam penentuan karakteristik kualitas akan semakin baik. 4. Feasibility of factor levels, dalam pemilihan level untuk tiap faktornya perlu mempertimbangkan apakah level yang dipilih memungkinkan atau dapat dijalankan dalam membuat kombinasi eksperimen.

2.2.4 Perancangan Eksperimen

Perancangan eksperimen adalah proses penting yang akan menentukan kesuksesan atau kegagalan eksperimen, kunci pokok yang perlu diperhatikan adalah langkah-langkah dalam robust design berikut yang terdiri dari 8 langkah dan dikelompokkan dalam 4 kategori, yaitu: a. Perencanaan eksperimen Langkah 1 : mendefinisikan masalah Langkah 2 : menentukan tujuan Langkah 3 : mendefinisikan karakteristik kualitas Langkah 4 : mendesain eksperimen b. Pembentukan eksperimen Langkah 5 : membentuk eksperimen c. Menganalisa hasil eksperimen Langkah 6 : menganalisa dan menginterpretasi hasil eksperimen Langkah 7 : meramalkan rata-rata proses d. Menguji hasil eksperimen Langkah 8 : mengadakan eksperimen konfirmasi Penjelasan dari langkah-langkah tersebut sebagai berikut: Langkah 1: mendefinisikan masalah, memastikan bahwa masalah selalu satu. Ide bagus untuk mendapatkan catatan dari proses yang berlangsung sekarang baik yang berhubungan dengan rata-rata maupun standar deviasi atau diagram proses kontrol. II-16 Langkah 2: menentukan tujuan, langkah yang paling penting dalam eksperimen. Tujuan seharusnya ditentukan dengan hati-hati dan dengan tepat untuk mengurangi berbagai kemungkinan kesalahpahaman. Hal ini seharusnya dicapai dengan menggunakan beberapa ukuran jika mungkin. Langkah 3: mendefinisikan karakteristik kualitas, karakteristik kualitas adalah sangat penting dalam eksperimen. Jika mungkin, karakteristik kualitas didefinisikan baik yang berhubungan dengan unit terukur karakteristik ukuran sebagai lawan dari klasifikasi karakteristik atribut. Pokok-pokok persoalan yang dikumpulkan untuk mendapatkan data karakteristik kualitas yang akurat dan handal meliputi unit ukuran, lingkungan yang terukur seperti suhu dan waktu, alat yang digunakan untuk mengukur, keakuratan alat, memerlukan keakuratan yang terbaca, siapa yang mengukur dan apakah data variabel atau data atribut. Langkah 4: mendesain eksperimen, mengidentifikasi faktor terkendali dan gangguan dan levelnya. Mengidentifikasi kondisi uji untuk mengevaluasi karakteristik kualitas. Faktor terkendali ditempatkan dalam faktor terkendali array inner. Faktor gangguan ditempatkan dalam faktor gangguan array outer. Faktor-faktor ditandai sebagai faktor gangguan harus dikontrol sampai eksperimentasi. Langkah selanjutnya yaitu mendesain matrik untuk memilih orthogonal array yang tepat dan menentukan faktor kontrol serta memilih outer array dan menentukan faktor gangguan. Langkah 5: membentuk eksperimen, meneruskan matrik eksperimen dan mengumpulkan data. Ketika pengumpulan data sudah lengkap, masih perlu lagi memasang variabel-variabel proses sebelum eksperimentasi sampai keputusan yang berhubungan tetap dalam faktor level optimal yang dibuat. Langkah 6: menganalisis dan menginterpretasi hasil eksperimen, analisis data dengan menggunakan tabel respon, grafik respon dan analisis varian. II-17 Hasil analisis mengidentifikasi level optimal untuk faktor-faktor terkendali. Langkah 7: meramalkan rata-rata proses, setelah level optimal diidentifikasi, kemudian memperkirakan performansi dari karakteristik kualitas dibawah level optimal dan membangun interval kepercayaan. Merupakan langkah kritis untuk menguji apakah hasil eksperimen termasuk tambahan dengan memperhatikan faktor-faktor terkendali yang diteliti. Langkah 8: mengadakan eksperimen konfirmasi, mengikuti dari hasil analisis eksperimen, perlu untuk meneruskan konfirmasi eksperimen. Eksperimen konfirmasi perlu untuk membuktikan performansi yang diramalkan. Jika hasil eksperimen konfirmasi membuktikan performansi yang diramalkan, maka kondisi optimum dapat diterapkan dalam proses. Jika sebaliknya, maka desain eksperimen seharusnya dievaluasi lagi dan eksperimen tambahan yang diperlukan.

2.2.5 Orthogonal Array dan Matrik Eksperimen