4. Tujuan dan manfaat penelitian, tujuan penelitian adalah menentukan quality loss function untuk mengetahui total kerugian terhadap tiga karakteristik
kualitas yaitu ketidakrataan benang, kekuatan tarik benang, dan puntiran pada benang. Manfaat penelitian adalah menghasilkan total kerugian yang minimal
untuk tiga karakteristik kualitas yang diukur. 5. Studi literatur, pada tahap ini dilakukan pendalaman materi untuk
penyelesaian masalah yang dirumuskan. Materi yang dipelajari adalah konsep robust design dan model regresi. Robust design digunakan untuk langkah-
langkah dalam melakukan eksperimen. Tujuan eksperimen dengan prinsip robust design yaitu menemukan suatu cara untuk meminimasi penyimpangan
nilai karakteristik kualitas dari nilai targetnya. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik
kualitas dan mengubah level faktor yang tepat, sehingga penyimpangan dapat diminimasi dan nilai karakteristik kualitas dapat mencapai target
Belavendram, 1995. 6. Studi lapangan, metode dilakukan untuk mendalami materi pada area
penelitian, sehingga penelitian dapat dilakukan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Pendalaman materi di lapangan meliputi proses produksi
benang pada mesin ring spinning, prinsip kerja mesin ring spinning, pengujian benang hasil mesin ring spinning di laboratorium dan faktor-faktor yang
berpengaruh pada hasil proses mesin ring spinning.
3.2 TAHAP PERENCANAAN EKSPERIMEN
Tahap ini dilakukan untuk menentukan faktor-faktor berpengaruh dan levelnya yang akan dilibatkan dalam eksperimen, kemudian dijelaskan dalam
susunan orthogonal array. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini yaitu:
1. Identifikasi karakteristik kualitas, langkah ini meliputi penentuan karakteristik kualitas yang akan diukur dan sistem pengukurannya. Dimana karakteristik
yang diteliti adalah smaller the better untuk ketidakrataan benang, larger the better untuk kekuatan tarik benang, dan nominal the best untuk puntiran pada
benang.
III-5
2. Penentuan faktor berpengaruh, faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik kualitas diklasifikasikan menjadi faktor kontrol terkendali, faktor noise
tidak terkendali, faktor signal dan faktor skala. Faktor-faktor yang diidentifikasi adalah faktor kontrol dan faktor noise, sedangkan untuk faktor
signal dan faktor skala tidak diidentifikasi karena kedua faktor tersebut ditentukan oleh konsumen berdasarkan hasil yang diinginkan. Faktor-faktor
berpengaruh diidentifikasi melalui studi literatur dan wawancara dengan pihak-pihak terkait.
3. Identifikasi faktor terkendali, faktor terkendali didefinisikan sebagai parameter yang nilainya dapat dikendalikan oleh ahli rekayasa desain. Faktor-
faktor berpengaruh diidentifikasi melalui wawancara dan kuesioner. Brainstorming dan kuesioner dilakukan dengan pihak-pihak terkait yaitu
kepala urusan maintenance mesin ring spinning, kepala regu maintenance mesin ring spinning, kepala urusan quality control laboratorium, dan kepala
regu laboratorium. 4. Penentuan setting level faktor, penentuan setting level didasarkan pada
batasan operasional yang dilakukan saat ini oleh perusahaan dan perubahan yang masih mungkin agar hasil eksperimen sedekat mungkin dengan
kenyataan. Sebelum setting level ditentukan, perlu untuk diketahui kondisi faktor terkendali yang saat ini digunakan.
5. Penentuan orthogonal array, pada langkah ini dilakukan perancangan desain eksperimen orthogonal array yang dikembangkan Taguchi. Faktor-faktor
yang telah terpilih kemudian diaplikasikan ke orthogonal array. Langkah- langkah yang dilakukan dalam penentuan orthogonal array sebagai berikut:
a. Menghitung total jumlah derajat bebas yang diperlukan untuk eksperimen berdasarkan banyak faktor dan level dari faktor.
b. Memilih suatu orthogonal array yang mempunyai derajat bebas minimal. c. Menggambarkan graph linear yang diperlukan.
d. Memilih graph linear standar yang sesuai. e. Menyesuaikan graph linear yang diperlukan ke salah satu graph linear
standar dari orthogonal array yang dipilih. f. Mengisikan faktor dan interaksi ke orthogonal array.
III-6
3.3 TAHAP PELAKSANAAN EKSPERIMEN