Konsep Utilitas Konsep Pengembangan .1 Konsep Umum

tanaman yang memiliki fungsi sebagai pengarah yaitu pohon yang memiliki karakter tajuk yang khas. Tanaman pengarah ditempatkan di median jalan utama dan area penerimaan sehingga memudahkan pengguna kendaraan bermotor untuk mengatur laju kendaraan. Jalur hijau berupa berm yang terletak di depan bangunan rumah menggunakan jenis pohon peneduh. Taman lingkungan menggunakan tanaman yang memiliki karakter serta fungsi sebagai peneduh sehingga tercipta keakraban bagi para penghuni permukiman ini. Untuk memperhalus kesan kaku dari pagar, maka di pinggir pagar ditanami bambu jepang dan glodokan tiang. Pada dasarnya jenis tanaman yang digunakan merupakan tanaman yang mudah didapat, tidak mahal, dan mudah dalam pemeliharaannya. Jenis tanaman terangkum dalam Lampiran 3 . Menurut Carpenter et al. 1975, kriteria dalam pemilihan tanaman untuk sebuah kota harus sama dengan situasi lanskap lainnya yaitu menyesuaikan lanskap sesuai kebutuhan dan fungsinya, dapat beradaptasi dengan lingkungan, mempertimbangkan semua karakter tanaman baik ukuran dewasa dan bentuknya, dan memerlukan pemeliharaan yang rendah. Penanaman pohon-pohon selalu diletakkan di sepanjang jalan untuk menyediakan naungan atau jalan raya yang lurus memandu dari satu bangunan ke monument lain. Penanaman juga memberikan nilai visual dan menciptakan perasaan unity.

4.4.4 Konsep Utilitas

Proyek suatu permukiman dikatakan berhasil tidak hanya dari bangunannya saja tetapi dari unsur pendukungnya yaitu utilitas. Kawasan perumaha Bogor Raya memiliki utilitas terdiri dari jaringan listrik, telekomunikasi dan drainase. Infrastruktur yang sangat penting di Kota Bogor adalah sarana pembuangan air hujan berupa saluran drainase. Pada kawasan Bogor Raya, saluran drainase secara kualitas dan kuantitas cukup memadai. Terdapat dua tipe saluran yaitu saluran terbuka Gambar 8a dan saluran tertutup Gambar 8b. Saluran terbuka yaitu saluran yang secara visual terlihat secara langsung sedangkan saluran tertutup berada di bawah suatu perkerasan. Saluran-saluran pembuangan terdapat di seluruh kawasan meliputi masing-masing cluster yang ukurannya lebih kecil. Saluran ini air hujan tidak mengenang, sehingga kemungkinan kecil akan terjadi tanah becek dan pertumbuhan serangga pembawa penyakit. a Saluran Terbuka b Saluran Tertutup Gambar 8. Contoh Sarana Drainase Danau Bogor Raya Sesuai dengan penuturan Lynch 1981, sebuah kota harus bisa menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh masyrakatnya. Permintaan akan pelayanan, infrastruktur, perumahan, menyediakan ruang untuk penggunaan yang diinginkan. Hal ini penting dalam penataan kota yaitu menjaga karakter, kualitas, atau symbol lingkumgan yang ada sehingga tercipta lanskap yang ideal. Kawasan permukiman yang dikelola oleh PT. Griya Bogor Raya jaringan listrik dan telekomunikasi menggunakan sistem kabel udara dimana kabel listrik beserta tiang dipancangkan Gambar 9. Sedangkan jaringan drainase yang digunakan adalah sistem drainase terbuka yang terdapat di pinggir atau tepian jalan berupa cekungan yang terbuka. Kelebihan menggunakan jaringan listrik dengan sistem kabel udara adalah jika terdapat kerusakan dapat segera dicari sumber kerusakan jika ada listrik yang tidak berfungsi Namun kekurangan menggunakan jaringan listrik dengan sistem kabel udara adalah dapat menutupi pemandangan yang baik ke arah pegunungan. Untuk saluran drainase dirancang sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan pengguna jalan, terlihat dari adanya saluran yang melintasi jalan dengan mengunakan penutup saluran. Gambar 9. Penampang Jaringan Utilitas Kabel Terbuka Kawasan permukiman yang dikelola oleh PT. Bogor Raya Development jaringan listrik dan telekomunikasi beradatertanam di dalam tanah atau disebut Underground Power Supply . Sedangkan jaringan drainase yang digunakan adalah sistem drainase tertutup yang pada bagian-bagian tertentu dipasang pintu saluran hole yang berfungsi sebagai sarana pemeliharaan saluran dan menyalurkan limpasan air hujan dan jalan-jalan. Kelebihan menggnakan jaringan listrik dengan sistem tertanam adalah penghuni tidak terganggu dengan pemandangan yang tidak menyenangkan. Selain menggangu pemandangan, adanya kabel listrik beserta tiang pancangnya dapat juga membahayakan. Penanaman kabel-kabel di dalam tanah juga member kebebasan pada tanaman untuk tumbuh tanpa harus dipangkas pada ketinggian tertentu. Namun kekurangan pada system ini adalah selain dari biaya yang mahal juga sangat sulit untuk mencari sumber kerusakan jika ada listrik yang tidak berfungsi. Sesuai dengan penuturan Lynch 1981, sebuah kota harus bisa menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakatnya. Permintaan akan pelayanan, infrastruktur, perumahan, menyediakan ruang untuk pengguna yang diiginkan. Bentukan kota yang baik adalah kota yang dapat memberikan pemandangan dan menunujukkan dimensi dalam bentuk spasial kota. Menurut Simond dan Starke 2006, manusia pada akhirnya mengendalikan alam. Jejak dalam hidup berlalu pada proses alam yang abadi dalam pertumbuhan dan perkembangan kehidupan. Kehidupan akan menyediakan kekuatan yang utama, perkembangan budaya kita harus mempunyai orientasi pada bentuk bangunan, mengelola bentuk, serta permintaan bentuk harus memiliki arti. Selanjutnya, kita mengetahui risiko dan menciptakan keharmonisan antara alam dan kehidupan.

4.4.5 Konsep Sirkulasi