Konsep Tata Hijau Konsep Pengembangan .1 Konsep Umum

6. Proyek akan melakukan pembangunan sesuai dengan gambar yang telah dibuat dengan menggunakan prosedur penerbitan Surat Perintah Kerja SPK.

4.4.3 Konsep Tata Hijau

Tata hijau yang berada di kawasan Perumahan Danau Bogor Raya ini memiliki fungsi sebagai tanaman peneduh, ornamental, pengarah dan penutup tanah yang terdiri dari pohon, perdu, semak sampai groundcover. Konsep yang direncanakan pada setiap kawasan berbeda pada setiap lokasi. Perbedaan ini dicirikan oleh pemilihan tanaman yang berbeda. Lokasinya meliputi sepanjang berm, taman rekreasi, taman lingkungan, dan lokasi kavling yang belum terdapat rumah. Selain itu tata hijau yang direncanakan dapat berfungsi membentuk ruang, mengontrol kebisingan, habitat satwa, serta fungsi-fungsi lingkungan lainnya. Berdasarkan fungsi-fungsi tersebut, peletakan vegetasi disesuaikan dengan kebutuhan pada tiap-tiap lokasi. Dari pengamatan langsung di lapang, ruang terbuka hijau di permukiman ini kurang dari 40 dari luas total keseluruhan area. Kriteria standar nasional untuk ruang terbuka hijau permukiman di perkotaan sebesar 40-60 dari total kawasan, sehingga dapat dikatakan kawasan ini belum memenuhi kriteria standar nasional. Secara rinci konsep perencanaan tata hijau yang dibuat oleh pengelola permukiman adalah sebagai berikut. 1. Jalur hijau di berm didasarkan pada konsep berikut: a. memberikan arah orientasi pada pejalan kaki dan pengendara kendaraan bermotor; b. memberikan perhatian kepada pengendara kendaraan bermotor dalam mengatur laju kecepatan kendaraannya dengan memberikan aksen pada setiap belokan dan putaran; c. menciptakan suasana lingkungan teduh dan nyaman; d. selain tanaman berfungsi sebagai peneduh dan pengarah, tanaman yang digunakan diharapkan menjadi pengendali pergerakan angin pereduksi bunyi serta polutan, dan pengikat antar daerah. Kriteria tanaman yang digunakan adalah sebagai berikut: a jenis tanaman yang berbeda setiap lokasi dan berbeda jarak tanam serta teratur untuk memperjelas garis tepi jalan; b jenis pohon yang mempunyai tajuk yang lebar untuk menghasilkan suasana lingkungan yang teduh dan nyaman; c jenis pohon yang daunnya tidak mudah rontok agar tidak mengotori jalan dan lingkungan permukiman dan yang perakarannya tidak merusak kabel listrik dan telepon yang tertanam di dalam tanah; d jenis pohon yang berbunga untuk menciptakan suasana yang hangat dan cerah; e tanaman semak dan perdu berbunga sebagai variasi dari pohon yang besar dan sebagai aksen untuk menciptakan suasana yang menyenangkan. 2. Taman Lingkungan didasarkan pada konsep berikut: a. menciptakan kesan terbuka, ramah dan hangat; b. memberikan rasa senang dan nyaman kepada penghuni rumah. Kriteria tanaman yang digunakan: a jenis pohon yang memiliki tajuk lebar dan berbunga cerah untuk memberikan kesenangan kepada pemakainya; b jenis semak atau perdu dan groundcover berdaun dan berbunga cerah untuk memberikan kesan kehangatan dan menimbulkan keakraban bagi pemakainya; c jenis tanaman yang mudah dipelihara. 3. Taman rekreasi didasarkan pada konsep berikut: a. penataan tanaman dengan jarak tanam yang tidak teratur untuk menciptakan suasana alami; b. menciptakan suasana lingkungan yang menyenangkan, nyaman, dan aman bagi penghuni permukiman terutama bagi anak-anak dan lanjut usia; c. memberikan kepuasan jasmani dan rohani bagi pemakainya. Kriteria tanaman yang digunakan: a jenis pohon yang tajuknya cukup lebar dan daun yang tidak muda rontok; b jenis semak atau perdu hias dan ground cover berbunga cerah untuk menciptakan kehangatan dan kesenangan pemakainya; c khusus untuk areal bermain anak-anakdipilih jenis tanaman yang tidak berduri dan tidak bergetah sehingga tidak membahayakan mereka; d jenis tanaman yang mudah dipelihara; e jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai konservasi tanah dan air, pereduksi polutan dan kebisingan, pengendalian iklim, dan pembatas anatara daerah pemukiman dengan area rekreasi. 4. Kavling kosong yang belum terdapat bangunan didasarkan pada konsep berikut: a. menghadirkan suasana cerah, sejuk dan segar; b. menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman; c. menciptakan kerapihan dan kebersihan kavling. Kriteria tanaman yang digunakan: a jenis pohon yang memiliki tajuk lebar yang bersifat sementara atau tidak permanen, berbunga cerah dan daun yang tidak mudah rontok untuk menciptakan keteduhan, kerapihan dan kebersihan; b jenis rumput yang mudah diperoleh serta mudah dalam penanaman dan pemeliharaan. Konsep Tata Hijau yang telah dibuat pengelola permukiman merupakan konsep yang dibuat berdasarkan kesesuaian tanaman terhadap lingkungan dimana tanaman memiliki fungsi secara estetik maupun fungsional. Konsep tata hijau yang dibuat memiliki fungsi estetik yaitu menciptakan suasana yang diinginkan sesuai lokasi yang telah ditentukan . Pada taman lingkungan diciptakan suasana yang menarik yaitu menggunakan tanaman semak yang memiliki karakter daun dan bunga yang cerah. Pada taman rekreasi diciptakan suasana yang menyenangkan dan menarik yaitu tanaman yang memiliki fungsi sebagai peneduh, memiliki bunga yang cerah dan tidak berduri. Menurut Nasrullah 2007, berdasarkan cirri-ciri fisik tanaman secara individu atau berkelompok dalam ruang terbuka hijau memilki fungsi sebagai ameliorasi iklimmenciptakan kenyamanan, merekayasa linkungan, keperluan arsitektural, dan untuk keindahan. Dilihat dari segi fungsional tanaman, dapat berfungsi sebagai tanaman peneduh, ornamental, maupun pengarah. Pada jalur hijau berm menggunakan tanaman yang memiliki fungsi sebagai pengarah yaitu pohon yang memiliki karakter tajuk yang khas. Tanaman pengarah ditempatkan di median jalan utama dan area penerimaan sehingga memudahkan pengguna kendaraan bermotor untuk mengatur laju kendaraan. Jalur hijau berupa berm yang terletak di depan bangunan rumah menggunakan jenis pohon peneduh. Taman lingkungan menggunakan tanaman yang memiliki karakter serta fungsi sebagai peneduh sehingga tercipta keakraban bagi para penghuni permukiman ini. Untuk memperhalus kesan kaku dari pagar, maka di pinggir pagar ditanami bambu jepang dan glodokan tiang. Pada dasarnya jenis tanaman yang digunakan merupakan tanaman yang mudah didapat, tidak mahal, dan mudah dalam pemeliharaannya. Jenis tanaman terangkum dalam Lampiran 3 . Menurut Carpenter et al. 1975, kriteria dalam pemilihan tanaman untuk sebuah kota harus sama dengan situasi lanskap lainnya yaitu menyesuaikan lanskap sesuai kebutuhan dan fungsinya, dapat beradaptasi dengan lingkungan, mempertimbangkan semua karakter tanaman baik ukuran dewasa dan bentuknya, dan memerlukan pemeliharaan yang rendah. Penanaman pohon-pohon selalu diletakkan di sepanjang jalan untuk menyediakan naungan atau jalan raya yang lurus memandu dari satu bangunan ke monument lain. Penanaman juga memberikan nilai visual dan menciptakan perasaan unity.

4.4.4 Konsep Utilitas